Perawat & Pasien Positif Covid-19 yang Berhubungan Sesama Jenis di Wisma Atlet Kini Terima Imbasnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNMATARAM.COM - Akhirnya mengaku, perawat dan pasien yang nekat berhubungan sesama jenis di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet terima imbasnya.

Sebuah chat viral pengakuan pasien positif Covid-19 di Twitter menceritakan perbuatan tak senonohnya dengan seorang perawat pria.

Pasien tersebut mengaku telah berhubungan sesama jenis dengan perawat itu.

Ilustrasi (suarapapua)

Kasus ini terungkap berawal dari pengakuan pasien di media sosial.

Baca juga: Pengakuan Pasangan Sesama Jenis yang Aniaya Bocah 6 Tahun hingga Tewas, Kesal dengan Ortu Korban

Baca juga: Bermodal Rp 20 Juta, Ibu di Indramayu Sewa Pembunuh Bayaran Bunuh Anak yang Ngaku Suka Sesama Jenis

Pengakuan tersebut diunggah pasien di akun Twitter @bottialter pada Jumat (25/12/2020).

Pasien mengunggah tangkapan layar percakapan whatsapp dengan seseorang yang disebut sebagai perawat di RS Wisma Atlet Kemayoran.

Chat mesum viral di medsos

Dalam chat mesum itu, pasien dan perawat janjian melakukan seks sesama jenis di toilet wisma atlet.

Si pasien juga mengunggah foto sebuah alat pelindung diri (APD) yang disebutkan milik perawat dalam kondisi terlepas.

Pengakuan @bottialter itu pun langsung ramai direspons warganet.

Sejumlah akun ramai-ramai melaporkan ke dinas terkait. Belakangan si pasien mengunci akun twitternya agar tak bisa diakses publik.

Namun, tangkapan layar pengakuan pasien itu sudah terlanjur viral.

Akui Perbuatan

Setelah viral, informasi ini pun sampai ke manajemen Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Kodam Jaya selaku pengelola Komando Tugas Gabungan Terpadu pelaksana operasional RSD Wisma Atlet langsung melakukan penelusuran.

Identitas pasien dan perawat langsung dikantongi. Keduanya juga langsung diperiksa.

Mereka pun mengakui sudah melakukan hubungan intim sesama jenis.

"Hasil pemeriksaan awal mereka mengakui. Namun untuk proses selanjutnya, akan diserahkan ke pihak Kepolisian selaku penyidik sipil demi keadilan," kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Letnan Kolonel Arh Herwin BS kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).

Perawat diamankan, pasien masih jalani isolasi

Kodam Jaya pun langsung menangkap dan mengamankan keduanya.

Pasien dan perawat itu langsung diminta melakukan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) sebelum diserahkan ke kepolisian.

"Hasil tes yang oknum nakes negatif, untuk oknum pasien masih positif," kata Herwin.

Akhirnya, hanya si tenaga kesehatan yang diserahkan ke Polres Jakarta Pusat untuk proses hukum lebih lanjut.

Sementara si pasien belum diserahkan ke polisi karena hasil tesnya positif Covid-19. Pasien itu masih akan menjalani isolasi di Wisma Atlet Kemayoran dengan pengawasan ketat.

Berpotensi Sebarkan Covid-19

Herwin menyatakan bahwa perbuatan perawat dan pasien itu sangat disesalkan. Selain telah melanggar norma susila, dampak dari perbuatan mereka berisiko terhadap penularan virus corona ke tenaga kesehatan lain.

Dengan kejadian ini, maka manajemen RSD Wisma Atlet akan memperbaiki pengawasan kepada para penghuni Wisma Atlet.

"Kami juga akan mengevaluasi proses rekrutmen relawan medis sebagai bentuk antisipasi," ujar Herwin.

Sementara itu, penanggung Jawab RSD Wisma Atlet Brigjen TNI M Saleh Mustafa juga memastikan bahwa oknum perawat yang melakukan perbuatan mesum sudah dibebastugaskan.

Kini Muncul Virus Corona Jenis Baru

Fakta-fakta virus corona jenis baru di Eropa, belum terbukti lebih mematikan, tapi menular dengan cepat.

Belum usai pandemi Covid-19 di berbagai belahan dunia, kali ini muncul kembali virus corona strain baru di Eropa.

Belum bisa dipastikan virus ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, tetapi penularannya disebut sangat cepat.

Baca juga: DAFTAR NEGARA Cegah Masuknya Varian Baru Covid-19 Ganas dari Inggris, Saudi Tutup Darat, Laut, Udara

Baca juga: Peneliti Temukan Fakta Virus Corona Sudah Eksis di Tubuh Kelelawar yang Ditemukan 10 Tahun Lalu

Laporan dari Inggris dan Afrika Selatan tentang varian atau jenis virus corona baru tampaknya sudah menyebar luas dan menimbulkan pertanyaan.

Namun, para ahli virus mengatakan, sejauh ini tidak jelas apakah varian baru Covid-19 ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah atau tidak.

Virus secara alami berevolusi. Ini salah satu alasan kenapa kita butuh melakukan vaksinasi flu setiap tahun.

Varian baru atau strain baru dari virus SARS-CoV-2 terus muncul sejak pertama kali terdeteksi di China hampir setahun lalu.

Pada hari Sabtu (19/12/2020), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan pembatasan baru karena munculnya varian baru ini.

Beberapa negara Uni Eropa dan Kanada melarang atau membatasi beberapa penerbangan dari Inggris untuk mencegah penyebaran virus.

Melansir AP News, Senin (21/12/2020), setidaknya ada 4 pertanyaan yang sering muncul terkait varian baru Covid-19 dari Inggris.

1. Bagaimana karakteristik strain baru yang ditemukan di Inggris?

Pakar kesehatan di Inggris dan AS mengatakan jenis itu tampaknya lebih mudah menginfeksi daripada yang lain, tetapi belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian ini lebih mematikan.

Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris, mengatakan bahwa virus tersebut bergerak cepat dan menjadi varian yang dominan.

"(Varian ini) menyebabkan lebih dari 60 persen infeksi Covid-19 di London selama Desember," kata Vallance dilansir AP News.

Strain ini juga mengkhawatirkan karena memiliki begitu banyak mutasi, sekitar hampir 20-an mutasi.

Beberapa di antaranya muncul mutasi pada spike protein yang digunakan virus untuk menempel dan menginfeksi sel. Spike protein yang berbentuk paku pada permukaan virus adalah target vaksin saat ini.

"Saya khawatir tentang ini, pasti. Tetapi terlalu dini untuk mengetahui betapa pentingnya hal ini pada akhirnya akan terbukti," kata Dr. Ravi Gupta, yang mempelajari virus di Universitas Cambridge di Inggris.

Dia dan peneliti lain memposting laporannya di situs web yang digunakan para ilmuwan untuk berbagi perkembangan dengan cepat, tetapi makalah tersebut belum secara resmi ditinjau atau diterbitkan dalam jurnal.

2. Bagaimana stain baru ini muncul?

Virus sering kali mengalami perubahan kecil pada satu atau dua huruf dalam alfabet genetiknya hanya melalui evolusi normal.

Strain yang sedikit modifikasi dapat menjadi strain yang paling umum di suatu negara atau wilayah hanya karena strain tersebut yang pertama kali terjadi di sana atau karena peristiwa "penyebar super" membantunya menjadi mengakar.

Kekhawatiran yang lebih besar adalah ketika virus bermutasi dengan mengubah protein di permukaannya untuk membantunya melepaskan diri dari obat-obatan atau sistem kekebalan.

"Kami sekarang telah melihat kemunculan dan penyebaran beberapa varian baru (Covid-19), dan beberapa menunjukkan resistensi terhadap perawatan antibodi," kata Trevor Bedford, ahli biologi dan ahli genetika di Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, di Twitter.

3. Strain lain apa yang muncul?

Pada bulan April, para peneliti di Swedia menemukan virus dengan dua perubahan genetik yang membuatnya kira-kira dua kali lebih menular, kata Gupta.

Menurut Gupta, sekitar 6.000 kasus di seluruh dunia telah dilaporkan, kebanyakan di Denmark dan Inggris.

Beberapa orang dilaporkan tertular Covid-19 varian baru dari peternakan cerpelai di Denmark.

Strain baru Afrika Selatan memiliki dua perubahan yang terlihat sebelumnya, ditambah beberapa lainnya.

Varian baru yang di Inggris memiliki dua perubahan dan lebih, termasuk delapan protein lonjakan, kata Gupta.

Ini disebut "varian dalam penyelidikan" karena signifikansinya belum diketahui.

"Virus itu diidentifikasi di tenggara Inggris pada September dan telah beredar di daerah itu sejak itu," kata seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) kepada BBC, Minggu (20/12/2020).

4. Apa orang yang terinfeksi Covid-19 dari strain lama bisa terinfeksi strain baru dan apa berpengaruh pada keefektifan vaksin?

Mungkin tidak, mantan Komisaris Makanan dan Obat-obatan A.S. Scott Gottlieb mengatakan pada hari Minggu di acara "Face the Nation" CBS.

“Tidak mungkin,” Gupta setuju.

Calon umum ahli bedah presiden terpilih Joe Biden, Vivek Murthy, mengatakan Minggu (20/12/2020) di acara "Meet the Press" NBC bahwa tidak ada alasan untuk percaya bahwa vaksin yang telah dikembangkan tidak akan efektif melawan virus ini juga.

Vaksin menghasilkan respons luas oleh sistem kekebalan lebih dari sekadar respons terhadap lonjakan protein, beberapa ahli mencatat.

"Kemungkinan bahwa strain baru akan resisten terhadap vaksin yang ada (itu) rendah, tetapi bukan tidak ada," kata Dr. Moncef Slaoui, kepala penasihat sains untuk upaya distribusi vaksin pemerintah AS, Minggu di "State of the Union" CNN.

"Hingga saat ini, saya rasa belum ada satu varian pun yang akan tahan dengan vaksin. Varian khusus di Inggris ini, menurut saya, sangat tidak mungkin lolos dari kekebalan vaksin," katanya.

Bedford setuju.

"Saya tidak khawatir, karena banyak perubahan dalam kode genetik mungkin diperlukan untuk merusak vaksin, bukan hanya satu atau dua mutasi," tulis Bedford di Twitter.

Kendati demikian, Vedfor mengatakan bahwa mungkin vaksin perlu disesuaikan dari waktu ke waktu karena perubahan menumpuk, dan perubahan harus dipantau terus menerus.

Penting untuk diingat, keberadaan mutasi baru virus corona tidak mengubah protokol kesehatan masyarakat untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.

(Kompas.com/ Ihsanuddin/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seks Sesama Jenis Perawat dan Pasien di Wisma Atlet Terungkap gara-gara Isi Chat Viral di Medsos "

dan judul "4 Pertanyaan Varian Baru Covid-19 Inggris, dari Karakter hingga Vaksin"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Perawat & Pasien Positif Covid-19 yang Nekat Hhubungan Sesama Jenis di Wisma Atlet Kini 'Dihukum'