Kecelakaan Sriwijaya Air

Kapten Didik Gunardi Ikut dengan Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh, Tetangga Ragu : Nggak Nyangka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Kopaska TNI AL menemukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah melakukan penyelaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi.

TRIBUNMATARAM.COM - Turut sertanya Kapten Didik Gunardi dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 cukup mengejutkan warga sekitar rumahnya.

Para tetangga di kawasan rumah Didik sempat ragu apakah pria yang turut serta dalam kecelakaan pesawat itu benar warganya.

Didik Gunardi menjadi salah satu korban dalam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang hilang kontak dan terjatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Didik merupakan Co Pilot Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Atas kabar itu, tetangga Didik sempat tak percaya. Pasalnya, sosok Didik dikenal baik dan ramah.

Petugas Basarnas memeriksa benda yang diduga serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Benar-benar enggak nyangka aja, dapat kabar itu. Benar Didik tetangga kita atau gimana," kata Rusdi (54) warga setempat kepada Wartakotalive.com, Minggu (10/1/2021).

Akhirnya, setelah menanyakan ke keluarga dipastikan benar Didik tetangganya yang dalam penerbangan tersebut.

Baca juga: Tadinya Marah-marah karena Dilarang Terbang dengan Sriwijaya Air SJ182, Wanita Ini Kini Petik Hikmah

Baca juga: Istri Pilot Afwan Baru Sadari Keanehan Pertama Dilakukannya selama Menikah setelah Pesawat Jatuh

Baca juga: PENTING Swab Antigen Dulu Sebelum Setor Identitas Pribadi Penumpang Sriwijaya Air SJ182 ke RS Polri

Rusdi menyebut Didik merupakan sosok yang supel dan ramah dalam berkomunikasi. Apalagi, Didik merupakan warga lama di perumahan tersebut.

"Kalau saya kan 2007, nah Didik ini sekitar 2010 di perumahan. Orangnya komunikatif dan sering nongkrong bareng kalau dia lagi di rumah," imbuhnya.

Selain itu, Didik juga merupakan sosok yang dermawan. Setiap kali ada acara di lingkungannya selalu menyumbangkan baik itu uang maupun makanan.

"Keseharian orangnya enak, supel setiap kita diundang ke rumahnya, nongkrong makan-makan aja gitu. Terus waktu itu kurban dua kambing, satu untuk di masjid satu untuk di sini lingkungan," ucapnya.

Kapten Didik Gunardi saat bersama istri dan anak. (Warta Kota/Muh Azzam)

Rusdi menuturkan terakhir bertemu dengan Kapten Didik yakni saat pernikahan anaknya pada Februari 2020 lalu. Selain karena kesibukannya, juga karena situasi pandemi virus corona ini membuat jarang berkumpul.

"Terakhir bertemu waktu kedatangan ke nikahan anak saya, besoknya juga kontak ngumpul lagi. Itu aja, sampai sekarang belum pernah ketemu lagi sama beliau," tuturnya.

Kapten Didik masuk dalam daftar penerbangan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak dan jatuh di Kepulauan Seribu.

Didik yang diketahui sebagai Co Pilot Sriwijaya Air SJ-182 itu merupakan warga Perumahan Vida Bumipala, Blok A8 nomor 51-53 RT 008/RW 019, Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Tim Kopaska TNI AL menemukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah melakukan penyelaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi. ((KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO))

Didik dikenal di lingkungan perumahannya sebagai sosok yang ramah dan baik. Demikian dikatakan Bambang Ketua RW setempat.

Halaman
123