Serangan tersebut disaksikan langsung oleh istrinya.
"Informasi yang kami dapat serangan terjadi pada Kamis malam tadi, lokasinya masih berada di dalam hutan lindung," ujar Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Lahat Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, Martialis Puspito, saat dihubungi dari Palembang, Jumat.
Awalnya, korban berada di kebun kopi bersama istri dan satu saksi lainnya.
Serangan terjadi ketika saksi selesai menggiling kopi dan membongkar mesin kopi, sedangkan korban mengambil pukat burung.
Saksi melihat kemunculan harimau di dekat korban sehingga langsung berteriak. Namun, harimau keburu menerkam korban dan membuat saksi lain naik ke pondok.
Saksi kemudian mendekati lagi korban yang sudah diserang saat harimau menjauh, tetapi ia terpaksa naik lagi ke pondok karena harimau tersebut kembali mendekati korban.
Terdapat bekas luka serangan di bagian dada dan leher.
"Istrinya tertahan di dalam pondok sampai malam tadi bisa dievakuasi, jenazah korban sudah diserahkan ke keluarga," ujar Martialis.
(Kompas.com/Kontributor Pontianak, Hendra Cipta, Tribun Singkawang)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Pilu Pawang Fery, Tewas Diserang Harimau Saat Mencegah Kabur dari Kandang"
dan di Kompas.com dengan judul "Disaksikan Istri, Petani Kopi di Lahat Tewas Diterkam Harimau"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Aksi Heroik Pawang Berakhir Tragis, Ferry 'Dijemput' Maut saat Cegah 2 Harimau Kabur dari Kandang