Update Pembunuhan Keluarga Dalang Ki Anom Subekti, Pelaku Teman Sendiri, Motif Jual Beli Gamelan?

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKP Satu Keluarga di Rembang Meninggal Dunia

TRIBUNMATARAM.COM - Kasus pembunuhan keluarga Dalang Ki Anom Subekti akhirnya terungkap.

Pelaku ternyata temannya sendiri.

Berikut ulasannya.

Kasus pembunuhan sadis satu keluarga di Rembang, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Ternyata pelakunya adalah teman dari korban seniman Dalang Ki Anom Subekti.

Diduga pembunuhan itu terkait jual beli gamelan.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Lutfi mengungkapkan tersangka yang bernama Sumani.

"Teman, mungkin kolega, tentang bisnis atau yang lain belum kita dalami, yang jelas di situ ada transaksi gamelan," ucap Ahmad Lutfi di Mapolres Rembang, Kamis (11/2/2021).

Lutfi mengungkapkan berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan oleh jajarannya, dapat diketahui tersangka mempunyai dendam kepada korban.

"Ada kata-kata bahwa 'wis, sing wis yo wis', itu di BAP (berita acara pemeriksaan) dan interogasi awal dari penyidik mengatakan begitu, artinya apa di situ ada motif dendam, tentang sesuatu," terangnya.

Pembunuhan Satu Keluarga Seniman Anom Subekti, Semua Tewas di Tempat Tidur, Termasuk 2 Anak-anak

Tersulut Dendam Pilkades, Pria di Sumut Bunuh Anak Kades yang Masih SD, Jasad Lalu Dibungkus Karung

Selain adanya motif dendam, tersangka dengan korban juga sempat bertransaksi terkait jual beli gamelan.

"Jadi pada saat beberapa saksi yang kita periksa, ada penawaran terkait dengan gamelan, dan korban telah menerima uang sekitar Rp 15 juta, jadi ada motifnya," ungkapnya.

Namun, sampai saat ini pihak kepolisian masih belum bisa memeriksa lebih lanjut karena tersangka masih dalam kondisi sakit.

"Mungkin karena tersangka belum kita periksa, motifnya adalah terkait dengan masalah uang, dan dia kenal dengan korban," terangnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Sumani terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Sebelumnya diketahui, seniman Anom Subekti bersama dengan istri, anak dan cucunya menjadi korban pembunuhan.

Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (4/2/2021) di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.

Detik-detik Ditemukan

Asisten Rumah Tangga Anom Subekti, Ibu Suti masih tak menyangka atas apa yang dilihatnya di Padepokan Seni Ongko Joyo pagi itu.

Sang majikan bersama istri, anak, serta cucunya ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan di sanggar seni tersebut.

Dugaan kuat, keempatnya tewas akibat penganiayaan menggunakan benda tumpul.

Anom Subekti ditemukan tewas dalam rumahnya yang juga sanggar seni bernama Padepokan Seni Ongko Joyo di Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.

Laki-laki 60 tahun itu ditemukan sudah tidak bernyawa bersama istri, anak, dan cucunya oleh asisten rumah tangganya pada Kamis (4/2/2021) pagi.

Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan, keempat korban diduga mengalami penganiayaan dengan benda tumpul hingga tewas.

"Untuk saat ini korban dari hasil olah TKP korban dinyatakan ada penganiayaan," kata Rongre di tempat kejadian, Kamis.

Rongre mengatakan, saat ditemukan empat orang itu sudah tidak bernyawa.

"Ini dilaporkan oleh asisten rumah tangga korban, yaitu Ibu Suti," ucap Rongre.

• Satu Keluarga di Lumajang Tewas, Diduga Hirup Asap Genset Seusai Gelar Tahlilan, Simak Kronologinya

• Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo Ditangkap, Akui Banyak Utang & Terdesak

Menurut Rongre, asisten rumah tangga tersebut datang ke Padepokan Seni Ongko Joyo sekitar 06.30 WIB.

"Setelah masuk melihat pintu gerbang rumah pagar ini terbuka, kemudian masuk ke dalam memanggil-manggil tapi tidak ada jawaban," terang Rongre.

Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre(KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA)

Mengetahui tidak ada jawaban, asisten rumah tangga tersebut kemudian masuk ke dalam rumah untuk melihat kondisi di dalamnya.

"Kemudian asisten rumah tangga ini masuk melihat ternyata ditemukan ada empat jenazah yang sudah tergeletak di tempat tidur," ungkap Rongre.

Setelah mengetahui majikannya tewas, asisten rumah tangga tersebut kemudian memberitahu ke salah satu warga yang sedang mencari rumput.

Kemudian warga tersebut memberitahu ke penjabat kepala desa. Selanjutnya kepala desa memberitahu ketua RT dan diinformasikan ke Polres Rembang.

Penjabat (Pj) Kepala Desa Turusgede, Raslim, mengatakan rumah Anom Subekti biasa digunakan sebagai tempat orang berlatih kesenian gamelan.

"Jadi dia mengelola usaha ini, usaha gamelan. Dan ini tempat untuk sanggar latihan tari dan latihan gamelan. Kalau malam minggu latihan, tapi ya kadang (tiap hari) ada," kata Raslim, juga di tempat kejadian.

Di Padepokan Seni Ongko Joyo memang terdapat berbagai macam jenis gamelan. Kemudian juga terdapat ukiran kayu khas Jawa.

Menurut Raslim, sosok Anom Subekti dikenal baik di lingkungan sekitar.

"Kalau di lingkungan, setahu saya baik-baik saja, enggak ada masalah," ucap Raslim.

Sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi, warga Desa Turusgede tidak mendengar suara apa pun.

Pasalnya, lokasi padepokan tersebut memang agak jauh dari lingkungan sekitar.

Padepokan Seni Ongko Joyo berjarak sekitar 300 meter dari Jalan Blora-Rembang.

"Ya ini agak jauh dan termasuk pemukiman baru. Kalau ada apa-apa enggak terdengar memang," terangnya.

(Kompas.com: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seniman Asal Rembang Dibunuh Temannya, Diduga Terkait Jual Beli Gamelan"