Terekam CCTV Pembunuh Terapis Pijat Kabur Tanpa Baju, Habisi Nyawa Korban secara Sadis
Wajah pelaku yang terekam CCTV membuat polisi bergerak cepat menyebar sketsa wajahnya.
TRIBUNMATARAM.COM - Pelaku pembunuhan terhadap terapis pijat bernama Santi mulai menemui titik terang.
Wajah pelaku yang terekam CCTV membuat polisi bergerak cepat menyebar sketsa wajahnya.
Namun, hingga kini, pelaku belum berhasil diamankan.
Kasus pembunuhan seorang wanita terapis bernama Santi, asal Kecamatan Loceret, Nganjuk, menggemparkan warga Mojokerto, Jawa Timut.
Polisi bertindak cepat mengusut kasus ini dan kini menyebar sketsa pembunuh seorang wanita di Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (12/2/2021).

Langkah tersebut dilakukan Polres Mojokerto untuk memburu pria yang diduga menghabisi seorang wanita yang berprofesi sebagai terapis.
Terapis tersebut ditemukan tewas ditikam dalam keadaan tidak mengenakan celana.
Dari sketsa wajah pembunuh terapis wanita tersebut, kini anggota Satreskrim Polres Mojokerto Kota terus memburu keberadaan pelaku pembunuhan tersebut.
Baca juga: Teriakan Putus Asa Pasutri Lansia Dituduh Dukun Santet, Rumah Dibakar, Dibacok saat Selamatkan Diri
Baca juga: Akhir Pelarian Pembunuh Keluarga Anom Subekti, Sumani Dilumpuhkan Hanya dengan Segelas Kopi
Pelaku menewaskan seorang terapis wanita di rumah pijat Berkah, Dusun/ Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.
Pihak Kepolisian berupaya menangkap pelaku dengan menyebarkan 2.000 sketsa wajah pelaku pembunuhan tersebut.
Korban bernama Santi (35) asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, ditemukan tewas akibat luka sabetan benda tajam pada bagian leher sedalam 15 sentimeter dan lebar tujuh sentimeter.
Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi mengatakan sketsa wajah terduga pelaku itu diperoleh dari keterangan lima saksi yang sebagian dari mereka sempat melihat kejadian pembunuhan.
Selain itu, sketsa wajah pelaku dibuat juga diperkuat adanya rekaman kamera CCTV milik warga setempat.
"Berdasarkan saksi mata beginilah wajah pelaku dalam sketsa wajah," ungkapnya, Jumat (12/2/2021).
Menurut dia, sketsa wajah ini akan disebar di fasilitas publik, angkutan umum dan tempat makan yang bertujuan agar keberadaan pelaku pembunuhan dapat diketahui.