Profil Kahiyang Ayu - Penampilan di Pelantikan Suami Dipuji Desainer, Disebut Pintar Memadupadankan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kahiyang Ayu tampil cantik menggunakan setelan Kain Sadum Sipirok dari Tapanuli Selatan saat menemani Bobby Nasution Dilantik sebagai Walikota Medan di Aula Teuku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Medan, Jumat (26/2/2021).

Sebagai dosen pembimbing, Arief Daryanto pun membeberkan sosok Kahiyang selama mengemban ilmu meraih gelar S2.

“Kahiyang Ayu yang saya kenal adalah seorang mahasiswa yang memiliki kreativitas dan komitmen tinggi, tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dengan kualitas yang sangat baik." ujarnya.

Bagi Arief, selain memiliki kedisiplinan yang tinggi, Kahiyang juga mudah bersosialisasi di lingkungan kampus.

"Disamping itu, ia mudah bersosialisasi dengan berbagai pihak selama menempuh program pendidikan S2-nya," ujar Arief.

Meski pun statusnya sebagai putri orang nomor satu di Indonesia, Kahiyang tidak mau diistimewakan.

Ia juga mendapatkan porsi yang sama dengan teman-temannya yang lain selama menempuh pendidikan.

"Sebagai anak Presiden, ia tidak mau diistimewakan. Ia ingin tampil bersahaja seperti mahasiswa-mahasiswa lain di kampusnya,” ujar Arief lagi.

Ia pun memaparkan selama proses pembimbingan tesis, Kahiyang Ayu termasuk mahasiswa yang tidak terlalu merepotkan.

Ia memilih topik yang sangat relevan dengan portofolio program studinya yaitu mengenai analisis daya saing salah satu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang bergerak dalam bisnis tebu dan gula di Jawa Timur.

Kerja keras Kahiyang Ayu membuahkan hasil ditunjukkan dengan IPK 3.90 dan berhak menyandang "Dengan Pujian" atau Cum Laude.

Kahiyang pun menyelesaikan studi tepat waktu, yaitu selama 23 bulan.

Pembelajar Seumur Hidup

Sebagai pembimbing, Arief Daryanto memiliki pesan tersendiri untuk Kahiyang.

“Untuk Kahiyang, hendaklah terus belajar, berpeganglah pada prinsip pendidikan sepanjang hayat (life long education)."

"Pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin penting urgensinya pada saat ini karena manusia terus-menerus harus dapat menyesuaikan diri supaya dapat tetap bersaing dan memiliki daya resiliensi yang tinggi di tengah lingkungan masyarakat yang selalu berubah,” kata Arief Daryanto.

Halaman
1234