Nadiem Makarim Tegaskan Tak Akan Hapus Agama dari Kurikulum: 'Kita Masukkan Lagi, Case Closed ya'

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nadiem Anwar Makarim (kanan) memberikan keterangan saat berkeliling Kantor Kemendikbud usai serah terima jabatan (sertijab), di Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).

TRIBUNMATARAM.COM - Nadiem Makarim menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menghapus pelajaran agama dari kurikulum.

Menurutnya Kemendikbud tidak pernah memiliki rencana tersebut.

Berikut ulasan selengkapnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menegaskan, mata pelajaran pendidikan agama tidak akan dihapus dari kurikulum pendidikan Indonesia. 

"Saya kaget juga mendengarnya, bahwa ada rencana menghilangkan pelajaran agama, kreatif sekali ya orang ya."

"Itu enggak pernah ada rencana itu dan tidak pernah akan kita menghilangkan pengajaran agama di dalam kurikulum kita," kata Nadiem dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (10/3/2021).

Baca juga: Kabar Gembira! Mendikbud Nadiem Makarim Sebut Bantuan Kuota Internet Bisa Akses Semua Laman

Baca juga: Nadiem Makarim Sebut Guru Honorer Masih Punya Peluang untuk Jadi CPNS 2021, Simak Penjelasannya!

Mendikbud saat membuka launching UKBI adaptif merdeka (DOK.capture zoom kemendikbud)

Nadiem mengatakan, pihaknya akan memasukkan kembali frasa agama dalam draf Peta Jalan Pendidikan 2020-2035 yang sebelumnya sempat menjadi polemik karena frasa itu dihilangkan.

Ia mengatakan, agama dan Pancasila tidak hanya penting, tetapi juga esensial bagi pendidikan bangsa Indonesia.

Untuk itu, kata Nadien, Peta Jalan Pendidikan dirancang dengan ekosistem pendidikan yang menghasilkan anak-akan Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tauhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

"Kita masukkan lagi, jadi enggak ada masalah, case closed ya mengenai ini dan tidak akan ada penghilangan pembelajaran agama."

Baca juga: Bantah Formasi CPNS untuk Guru Hilang, Nadiem Makarim: Tidak Pernah Jadi Kebijakan Kemendikbud Itu

"Mohon maaf ini hal-hal yang mungkin kelihatannya kecil tapi di masyarakat menjadi pembicaraan yang agak liar," ujar dia.

Sebelumnya, hilangnya frasa agama dalam draf Peta Jalan Pendidikan itu menuai kritik dari sejumlah pihak.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin pun meminta Kemendikbud mengevaluiasi draf tersebut setelah menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

"Kemendikbud harus segera memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait tidak adanya frasa agama dalam Peta Jalan (Road Map) Pendidikan agar permasalahan ini tidak meresahkan dan menjadi polemik yang berkepanjangan."

"Silakan dijelaskan kepada masyarakat agar mudah dipahami," kata Azis, Rabu, dikutip dari Tribunnews.com.

Halaman
123