Pemerintah Tak Berangkatkan Jemaah Haji Indonesia 2021, Menag: 'Semoga Ujian Covid-19 Segera Usai'

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama

“Semua tau bahwa kami juga masih dilanda pandemi. Saudi Arabia masih menyusun regulasi yang akan sangat berbeda. Kuota akan dikurangi untuk keamanan para jamaah haji,” kata Esam saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (8/4/2021).

• Deretan Ucapan Selamat Puasa Ramadhan 1442 H Tahun 2021, Cocok Dijadikan Story WA, FB, Hingga IG!

• Jadwal Lengkap Sidang Isbat Ramadhan 1442 H Tahun 2021 dari Kemenag, Dilengkapi dengan 3 Tahapannya

Suasana Masjidil Haram Mekkah dan sekitarnya selama masa pandemi Corona. (AFP/ Abdel Gani Bashir)

Tahun ini pasti ada restriksi dan jumlahnya pasti akan dikurangi karena menurutnya yang paling diutamakan adalah keselamatan dan kesehatan para jamaah haji dari mulai keberangkatan hingga kembali ke negara asal.

Sebagai negara dengan jumlah penganut muslim terbesar, jamaah haji asal Indonesia akan diprioritaskan untuk boleh menunaikan haji pada tahun ini walaupun dalam jumlah terbatas.

Namun Esam belum bisa mengatakan seberapa jauh restriksi tersebut dan seberapa besar kuota yang akan diberikan untuk Indonesia.

“Kami harus memastikan keamanan pergerakan jamaah dari satu tempat ke tempat lain, sosial distancing, dan keselamatan para jamaah haji itu sendiri. Dan yang paling penting juga kembali ke negara asal dengan sehat,” lanjutnya.

• Panduan Ibadah Ramadhan 2021 di Tengah Pandemi dari Kemenag: Jemaah Tarawih & Waktu Kutlum Dibatasi

Ia juga membeberkan rencana pemerintah Arab Saudi menambah kuota jamaah haji secara berangsur-angsur hingga mencapai 10 juta di tahun 2030.

Visa yang akan diberikan kepada jamaah haji dan umroh juga bukan hanya visa agama untuk beribadah, tapi juga untuk turis, karena Saudi juga sudah banyak membangun infrastruktur baru seperti dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Dubes Saudi: Akan Ada Penyesuaian Penyelenggaraan Haji 2021.

Pemerintah Saudi juga membangun kota baru bernama Neom, yang dibangun khusus pariwisata, sehingga akan ada banyak dimensi yang akan terbuka dalam hubungan RI – Saudi, terutama dalam urusan  investasi dan pariwisata.

“Di isu ini akan ada penyesuaian secara total. Karena ini tidak hanya tentang kunjungan keagamaan tapi juga tentang pariwisata. Jadi kementerian pariwisata (Saudi) akan mengurus bagian regulasi dan tentu Insya Allah sesegera mungkin akan ada banyak perubahan,” ujarnya.

(Tribunnews/ Fahdi Fahlevi)

#Haji