TRIBUNMATARAM.COM - Seorang wisatawan meninggal dunia setelah jatuh ke jurang Kali Talang Gunung Merapi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ia terjatuh saat membuat vlog berjalan mundur.
Berikut kronologi selengkapnya.
Seorang Wisatawan jatuh ke jurang Obyek Wisata Kali Talang berada radius 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten.
Dia terjatuh ketika mengambil Video blogging (vlog) di kawasan itu.
Wisatawan itu diketahui berinisial YAP (22) warga Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten.
• Kisah Mbok Surati 4 Hari Hilang di Lereng Merapi, Ditemukan Selamat Meski Lemas di Lereng Merbabu
• Viral Video Turis Sebut Harga Pecel Lele Mahal, Pedagang Malioboro: Jangan Terus Ngomong di Sosmed
Dari informasi yang dihimpun, korban terjatuh ketika sedang berjalan mundur saat membuat vlog tersebut.
"Keterangan dari saksi atau temannya, korban ini berada dalam posisi sedang ngevlog sambil berjalan mundur sebelum terjatuh," ujarKapolsek Kemalang, AKP Suharto pada awak media, Selasa (8/6/2021).
Menurutnya, saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di aliran Kali Woro yang masih berada di wilayah Desa Balerante.
Ia pun mengaku jika pihaknya mendapatkan informasi terkait adanya insiden wisatawan terjatuh di Obyek Wisata Kali Tengah tersebut sekitar pukul 08.00 WIB.
• Sopir Salah Oper ke Gigi Netral, Mobil Rombongan Wisatawan di Jabar Masuk Jurang, 1 Tewas & 13 Luka
"Kami dapat info dari warga sekitar pukul 08.00 jika ada wisatawan jatuh," ucapnya.
Kemudian, pihaknya langsung bergegas mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tak lama berselang mendapati korban dalam keadaan meninggal dunia dan akhirnya dilakukan proses evakuasi.
"Di TKP kita temukan korban dalam keadaan meninggal dunia dengan identifikasi luka-luka di kepala, bahu dan paha," jelasnya.
Ia pun menjelaskan jika saat ditemukan, posisi korban berada dekat bebatuan besar yang berada di aliran Kali Woro.
"Korban berada di sebelah batu besar," ucapnya.
Saat terjatuh, ucap Kapolsek, saksi atau teman korban berusaha untuk menolong korban namun tidak tertolong.
Perangkat Desa Balerante, Jainu mengatakan jika korban dilaporkan terjatuh sekitar pukul 07.00 WIB ketika sedang berdiri di atas bebatuan yang berada di tepi jurang obyek wisata Kali Talang tersebut.
"Sekitar jam 6 mereka sudah berada di lokasi (obyek wisata Kali Talang-red.)"
"Mereka ini datang berjumlah 8 orang, namun setiba di sana mereka berpencar dan tidak menjadi satu rombongan," ujar Jainu saat ditemui di Desa Balerante, Selasa (8/6/2021) seperti dikutip dari TribunJogja.com dengan judul Vlog Berujung Maut, Wisatawan Jatuh ke Jurang Tak Jauh dari Puncak Gunung Merapi.
• Viral Wisatawan Keluhkan Makan Capai Jutaan Rupiah, Pemilik Restoran Beri Klarifkiasi Ini
Kemudian lanjut Jainu, korban dan temannya setelah berpisah dengan rombongan membuat vlog dan berdiri di atas bebatuan di sekitar obyek wisata Kali Talang.
"Saat buat video atau vlog itu mereka tidak sadar jika posisinya dekat dari jurang karena batuan lebar itu ada sedikit air mengalir, kemungkinan licin dan korban terpeleset," jelasnya.
Ia menjelaskan, pada dasarnya, obyek wisata Kali Talang yang berada di radius 4 kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut hingga saat ini masih ditutup oleh pemerintah desa.
Hanya saja, ia tidak menampik jika ada saja sejumlah wisatawan yang datang setiap harinya le obyek wisata itu.
"Obyek wisata ini belum dibuka semenjak adanya COVID-19 dan ditambah lagi status siaga Gunung Merapi,"
"Jadi belum kita buka, tapi kenyataannya ada saja satu dua orang yang curi-curi datang ke sana karena itu juga akses warga sekitar menuju ke ladang," ulasnya.
Kisah Mbok Surati 4 Hari Hilang di Lereng Merapi
Sebelumnya, sempat heboh kisah Mbok Surati hilang di lereng Gunung Merapi.
Setelah empat hari menghilang di lereng Gunung Merapi, Mbok Surati akhirnya ditemukan dalam kondisi hidup di lereng Gunung Merbabu.
Wanita berusia 54 tahun ini ditemukan dalam keadaan selamat di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Merapi wilayah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (24/5/2021).
Saat ditanya, Surati terlihat linglung dan lemas, tetapi masih bisa berkomunikasi.
Wanita pencari kayu asal lereng Gunung Merbabu, tepatnya Dusun Malang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, tersebut sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarganya pada Kamis (20/5/2021).
Kepala Kepolisian Sektor Sawangan Ajun Komisaris Polisi Tugimin menjelaskan, Surati dilaporkan hilang pada Kamis (20/5/2021) pukul 14.00 WIB.
Biasanya ia mencari kayu di kawasan hutan lereng Gunung Merbabu, tetapi sore itu Surati tak kunjung pulang.
Keesokan harinya warga mencari wanita itu, tetapi tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Bilik Ayah Bunda untuk Suami Istri Memadu Kasih di Pengungsian Merapi Tuai Kontroversi
Baca juga: Update Erupsi Gunung Merapi Hari Ini: 5 Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar Selama 6 Jam Terakhir
Selanjutnya, kata Tugimin, dilakukan operasi pencarian yang melibatkan Polri, TNI, relawan berbagai lembaga, dan warga mulai Sabtu (22/5/2021).
Tim disebar dan menyisir hutan dari lereng Merbabu hingga ke Merapi yang jaraknya mencapai 10 kilometer.
Wanita itu akhirnya ditemukan di kawasan hutan Watu Candi Dusun Bakalan, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
“Dia ditemukan pukul 11.20 WIB, di hutan Watu Candi, Dusun Bakalan, Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Saat ditemukan kondisinya lemas, terus dibawa menuju Balai Desa Klakah untuk pemeriksaan kesehatan,” jelas Tugimin, Senin (24/5/2021).
Meski kondisinya lemas, dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Sawangan 1 diketahui bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada fisik ataupun seksual pada wanita itu.
Petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) Kecamatan Sawangan pada Satuan Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mageang Irianto Purwadi menambahkan, Surati masih bisa berkomunikasi dengan relawan saat ditemukan di lokasi.
Dia juga masih membawa seikat kayu bakar.
"Saat itu, dia ditanya, 'Jenengan ndak Mbok Surati?' (Apakah Anda Bu Surati?), lalu dijawab 'Nggih' (ya). Relawan lalu melaporkan keberadaan Bu Surati ke posko kemudian dievakuasi ke Balai Desa Klakah," kata Irianto.
Belum diketahui pasti penyebab Surati bisa tersesat hingga ke kawasan Taman Nasional Gunung Merapi yang jaraknya mencapai sekitar 10 kilometer dari rumahnya.
Apalagi dia tidak membawa perbekalan makanan apa pun. Ketika ditanya relawan, kata Irianto, Surati mengaku sedang puasa, dikutip dari Kompas.com dengan judul "4 Hari Hilang di Lereng Gunung Merbabu, Wanita Ini Ditemukan Selamat di Lereng Merapi"
"Katanya dia puasa. Ditanya lagi (mengapa bisa tersesat) katanya mau menonton gitu aja, " pungkas Irianto yang juga pengendali posko lapangan itu.
(Tribunjogja.com/ ALMURFI SYOFYAN)