Ajakan Berhubungan Ditolak, Remaja di NTT Bunuh Tante, Tusuk Pakai Kayu agar Korban Tak Minta Tolong

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Remaja di NTT menghabisi nyawa tantenya karena ajakan berhubungan ditolak.

TRIBUNMATARAM.COM - Sebuah kasus pembunuhan menghebohkan warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Korban adalah seorang perempuan berusia 47 tahun.

Korban tewas ditangan keponakannya sendiri.

Pelaku adalah remaja berusia 19 tahun berinisial YYF.

Kini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak berwajib.

Polisi menjelaskan, pelaku sempat melempari korban dengan batu.

Fakta Kasus Mayat Wanita Hangus Terbakar: Korban Pembunuhan, Motif Sakit Hati, Saksi Sampai Ketakuan

Pria di Wonogiri Bunuh Diri, Diduga karena Masalah Keluarga, Polisi: Istri Wafat Terpapar Covid-19

Ilustrasi - Remaja di Kupang, NTT tega habisi nyawa tantenya sendiri. (Kompas/ handout)

Alasannya, korban menolak diajak berhubungan oleh pelaku.

Tak hanya itu, pelaku juga mengaku menusuk korban dengan kayu.

Pelaku melakukan aksi sadis tersebut agar korban tak teriak minta tolong.

Korban ditemukan tewas di pinggir tanggul air (cekdam) Sadan, Dusun Srin, Desa Raisamane, Kecamatan Rinhat, Malaka.

Pembunuh Penjaga Toko Elektronik Medan yang Jasadnya Dilempar dari Mobil Ternyata Tukang Servis AC

Jasad korban pertama kali ditemukan pada hari Jumat (2/7/2021).

"Motif pembunuhan karena korban menolak berhubungan badan," kata Kepala Satreskrim Polres Malaka Iptu Jamari, Senin (12/7/2021).

 

Dalih pelaku ke ibu

Jamari melanjutkan, usai melihat korban tewas, pelaku segera menemui ibunya.

Kepada sang ibu, pelaku mengaku telah melihat korban tewas di pinggir cekdam.

Tanpa curiga, ibu pelaku dan keluarga segera melapor ke Mapolres Malaka.

Serelah diusut, polisi mendapati kecurigaan terhadap keterangan YYF. Dari hasil pendalaman, YYF mengaku telah membunuh tantenya sendiri.

"Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya kita menangkap pelaku yang masih berstatus pelajar SMA ini pada Minggu kemarin," ujar Jamari kepada Kompas.com.

Seperti diberitakan sebelumnya, pelaku mendatangi ibunya dan menanyakan korban seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Miris, Keponakan Tega Bunuh Tante dengan Batu dan Kayu gara-gara Hal Ini".

Sang ibu memberitahu bahwa korban sedang di kebun memetik sirih. Pelaku lalu segera menyusul ke kebun.

Namun, saat itu pelaku tak melihat keberadaan korban. Setelah menyusuri di cekdam, pelaku melihat korban sedang mencuci tangan.

"Melihat tantenya, pelaku pun timbul niat untuk menyetubuhi korban, sehingga pelaku mendekatinya," ujar Jamari.

Kata polisi, saat itulah niat bejat pelaku muncul.

Kasus Pembunuhan Lainnya

Pembunuhan sadis juga menimpa seorang wanita di daerah Tangerang.

Akibat dari pembunuhan tersebut, warga Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang jadi geger.

Semua bermula dari temuan sesosok mayat dalam kondisi hangus terbakar.

Mayat tersebut ditemukan di sebuah lahan kosong.

Sosok mayat yang ditemukan pada Jumat, 9 Juli 2021 pagi itu berjenis kelamin wanita.

Setelah polisi turun tangan, terungkap bahwa wanita tersebut merupakan korban pembunuhan.

• Misteri Mayat Wanita Dibakar di Kebun Kawasan Cisauk Terkuak, Pelaku Laki-laki 2 Orang : Sakit Hati

• Hendak Garap Kebun, Pria di Tangerang Temukan Mayat Wanita Muda Dibakar, Asap Masih Mengepul

Lokasi penemuan jasad hangus di Suradita Lele, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021). ((TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir))

Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanuddin. 

Tak lama berselang, titik terang pun mulai terungkap dalam kasus ini.

Tim Sat Reskrim Polres Tangsel bergerak cepat menangkap pelaku pembunuhan.

Hal tersebut dibenarkan Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin seperti dikutip dari WartaKotalive.com dengan judul MISTERI Mayat Hangus Terbakar di Cisauk Terkuak, Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Dua Orang.

• Pria Tantang Pegang Mayat Pasien Covid, Baru Percaya Jika Mati 2 Hari Kemudian, Polisi Gerak Cepat

"Alhamdulillah sudah ketangkep dua orang tadi malam sudah dilakukan pemeriksaan," katanya saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Minggu (11/7/2021).

Iman mengatakan kedua pelaku merupakan seorang laki-laki dengan insial DS (20) dan US (42).

Menurutnya motif sakit hati jadi penyebab awal mula pelaku melakukan aksi pembunuhan keji tersebut. 

"Motif sakit hati, besok kita rekonstruksi di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," pungkasnya.

Saksi ketakutan

Sementara itu, seorang warga bernama Dahyana menceritakan kaki suaminya, Muslim (58), gemetaran saat memberitahu adanya sesosok mayat terbakar.

Warga Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang itu temukan mayat hangus terbakar di sebuah lahan kosong.

Diketahui, lahan kosong lokasi penemuan mayat terbakar itu merupakan lapak bercocok tanam warga setempat.

Rupanya, Muslim adalah penggarap lahan kosong  tersebut serta saksi kunci penemu mayat terbakar tersebut.

Berawal, saat dirinya baru saja sampai ke lokasi tempat ia bercocok tanam pada Jumat, 9 Juli 2021 sekitaran pukul 05.30 WIB.

• Mayat Bocah Temanggung Disimpan Orangtua di Kamar selama 4 Bulan Korban Ritual, 2 Dukun Otaknya

"Bapak biasa berangkat pagi setengah 6, selang berapa lama bapak pulang kembali ke rumah, pikir saya bapak ada barang yang tertinggal."

"Saya belum sempat bertanya, bapak sudah bilang duluan bahwa saya jangan ke kebun dulu, di kebun ada orang yang terbakar, gitu saja," kata Dahyana selaku istri dari Muslim saat ditemui di kediamannya Desa Suradita RT 02/2, Cisauk, Kabupaten Tangerang, Sabtu (10/7/2021).

Dahyana mengaku, suami dengan kondisi panik dan ketakutan saat menyampaikan kabar tersebut kepadanya.

Pasalnya, ia hanya mendapati temuan mayat dengan kondisi hangus itu saat berada sendiri di kebun garapannya tersebut.

Melihat kepanikan yang dialami Muslim, ia pun mengusulkan sang suami untuk melapor ke Ketua RT setempat. 

"Panik, kakinya sampai gemetaran gitu saat sampaikan ke saya.

Tapi saya suruh langsung balik lagi laporan ke RT setempat," jelasnya.

Adapun hingga saat ini, kata Dahyana, sang suami masih dalam pemeriksaan oleh pihak Sat Reskrim Polres Tangerang Selatan (Tangsel) sejak Jumat, 9 Juli 2021 sore.

"Enggak balik lagi sampai sekarang," pungkasnya.

Asap Masih Mengepul

Sosok mayat hangus terbakar diduga berjenis kelamin wanita ditemukan seorang warga Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang di sebuah lahan kosong, Sabtu (10/7/2021). (Wartakotalive.com/Rizki Amana)

Saat ditemukan, mayat tersebut masih dalam kondisi mengepulkan asap.

Kabar tersebut dibenarkan Kapolsek Cisauk, AKP Chairul Ridha saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon selularnya.

"Kami membenarkan adanya penemuan mayat di kebun di daerah Suradita, Cisauk. Orang dibakar ya," katanya saat dikonfirmasi, Kabupaten Tangerang, Jumat (8/7/2021).

Chairul menuturkan awal mula kronologi ditemukannya sesosok mayat hangus terbakar itu dikala seorang warga setempat hendak bercocok tanam.

Pasalnya, warga sekitar kerap memanfaatkan lahan kosong tersebut untuk bercocok tanam.

Namun, saat akan melangsungkan aktifitas bercocok tanaman seorang warga melihat ada kepulan asap dari lokasi sekitar.

Saat dihampiri, kata Chairul, warga tersebut kaget bukan kepalang saat melihat bekas bakaran tersebut berisikan sesosok mayat.

"Baru diketahui pagi tadi pukul 06.00 WIB korban sudah ada di lokasi dengam kondisi terbakar."

"Saat penggarap lahan datang jasad dalam kondisi masih mengeluarkan asap, jadi dibakar beberapa jam sebelum ditemukan," katanya.

Chairul menjelaskan saat ini pihaknya telah membawa sosok mayat yang terbakar hangus tersebut ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan autopsi.

Sementara, pihaknya menduga bahwa sosok mayat tersebut merupakan seorang wanita muda.

"Jasad diduga perempuan usia sekitar 20 tahun. Kalau untuk jenis kelamin pastinya kita belum tahu karena saat ini jasad sudah kita bawa ke RS Polri Kramat Jati"

"untuk dilakukan pemeriksaan mendalam karena kondisi luka bakarnya sudah parah dan jasad sulit di identifikasi manual jadi harus di pemeriksaan forensik," pungkasnya.

Berita pembunuhan lainnya

(Wartakota/ Rizki Amana) (Kompas/ Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)