"Gibran pas turun mau jalan sendiri, tapi kami gendong karena ada luka di kakinya," terang Septian.
Upaya pencarian tak tanggung-tanggung karena tim menerjunkan lebih dari seratus orang.
Mereka yang turut mencari dari Kompi 4 Batalyon Pelopor A Sat Brimob Polda Jabar dan Dalmas Polres Garut.
Sebagaimana diketahui, Muhammad Gibran Arrasyid hilang sejak Minggu (19/9) pagi.
Baca juga: Video Pendaki di Gunung Lawu Tersesat Dituntun Burung Jalak Berakhir Selamat, Tapi Ini Faktanya
Semua rombongan Gibran meneruskan mendaki ke puncak Guntur.
Namun Gibran memutuskan untuk tidak ikut dengan memilih berdiam diri di tenda pos tiga.
Gibran saat itu ditemani oleh teman perempuannya namun berada di tenda berbeda.
Saat rombongan kembali dari puncak, Gibran tidak ditemukan di tendanya dan dinyatakan hilang hingga ditemukan hari ini.
Sesaat setelah dievakuasi ke Puskesmas setempat, Muhammad Gibran Arrasyid (14) mengaku ada yang memberinya makan selama hilang di Gunung Guntur.
Gibran mengaku tiba-tiba terbangun di salah satu sungai.
Padahal sebelumnya berada di tenda saat teman-temannya melanjutkan perjalanan ke puncak.
"Tiba-tiba bangun ada di sungai.
Sungainya warna kuning, airnya jernih," ujarnya kepada Tribunjabar.id di Puskesmas Tarogong, Jumat (24/9).
Ia juga menceritakan, selama di Gunung Guntur, tidak pernah merasakan adanya malam.
"Enggak ada malam.