Akhir Perjalanan Pria Pura-pura Mati di Sampang, Robi Anjal Dilepas Polisi, Syarat Harus Bertobat

Perjalanan Robi Anjal, pria asal Pontianak yang pura-pura mati demi mendapatkan tumpangan gratis menuju Sampang, Jawa Timur akhirnya berakhir.

TribunMataram Kolase/Kompas.com KONTRIBUTOR PAMEKASAN, TAUFIQURRAHMAN
Warga Desa Tanggumung menunjukkan kuburan yang sudah ditutup kembali yang dipersiapkan untuk Robi Anjal setelah aksi pura-pura mati diketahui warga. (TAUFIQURRAHMAN) 

Kesaksian Ulama Soal Kasus Orang Mati Hidup Lagi di Sampang, Curiga Mayat Tak Membusuk 4 Hari

Penjelasan ulama soal kasus Robi Anjal, pria mati hidup lagi di Sampang, Jawa Timur.

Warga kabupaten Sampang dihebohkan dengan peristiwa orang mati hidup lagi, ini penjelasan ulama.

Kecurigaan telah dirasakan oleh para santri dan ulama yang mengiringi jenazah Robi Anjal, pria yang hidup lagi setelah pura-pura mati di Sampang, Jawa Timur.

Ulama kharismatik asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur, KH. Fauroq Alawi, sudah curiga dengan aksi yang dilakukan Robi Anjal (38), warga asal Pontianak, Kalimantan Barat yang dinyatakan meninggal kemudian hidup lagi.

Pasalnya, banyak kejanggalan yang terjadi sejak informasi kematian Robi pada Selasa (23/7/2019) sampai ke Kiai Fauroq.

Ditemui di kediamannya pada Senin (29/7/219) Fauroq menjelaskan, asal-usul Robi tidak jelas dan tidak ada hubungan kekerabatan dengan keluarga besar dirinya.

 Modus Pemuda Beristri Pemerkosa Nenek 74 Tahun di Aceh, Berawal dari Niat Obati Sakit Perut

 Kronologi Lengkap Pembunuhan Istri Pendeta di Medan, Tak Sanggup Bayar Utang, Pelaku Diancam Korban

 Jadwal Sholat Hari Ini Kota Mataram Nusa Tenggara Barat / NTB dan Sekitarnya Selasa 30 Juli 2019

Apalagi menyebutkan bahwa mayat Robi ingin dikubur di dekat kuburan ayahnya karena alasan wasiat.

Keinginan inilah yang menjadi kejanggalan pertama.

Robi Anjal (38) asal Pontianak, Kalimantan Barat, bersama istri dan anaknya saat menunggu panggilan pemeriksaan polisi di Polres Sampang, Senin (29/7/2019). (TAUFIQURRAHMAN)
Robi Anjal (38) asal Pontianak, Kalimantan Barat, bersama istri dan anaknya saat menunggu panggilan pemeriksaan polisi di Polres Sampang, Senin (29/7/2019). (TAUFIQURRAHMAN) ( )

"Makam ayah itu bukan di pemakaman umum. Keluargapun, untuk dimakamkan bersama makam ayah masih mikir-mikir. Robi ini bukan siapa-siapa," ujar Fauroq.

Kecurigaan kedua, saat mobil ambulans tiba di halaman rumah Fauroq, supir dan keluarga pengiring jenasah Robi, termasuk istri dan anak Robi, tidak ada yang bisa menunjukkan berkas yang menjelaskan soal kematian pria berambut gondrong tersebut.

"Biasanya petugas ambulans itu membawa surat-surat dari rumah sakit yang menerangkan soal kematian. Ini tidak ada," imbuh Fauroq.

Kecurigaan ketiga, jasad Robi tidak ada tanda-tanda seperti orang mati yang sudah empat hari.

Menurut putera ulama kharismatik Sampang, KH. Moh. Alawi ini, mayat yang tidak dikubur dalam dua hari, akan berbau bangkai.

Ternyata, saat jasad Robi disentuh oleh salah satu santrinya, terasa hangat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved