Hardiyanto Kenneth Sosok Minoritas yang Harus Jatuh Bangun untuk Jadi Anggota Baru DPRD DKI

Jatuh bangun yang dialami Hardiyanto Kenneth mungkin bisa menginspirasi, sosok minoritas dan kader PDIP yang berhasil terpilih jadi anggota DPRD DKI.

Editor: Asytari Fauziah
Tribunnews/Ist
Hardiyanto Kenneth 

"Saya ini orangnya berwarna, bukan abu–abu. Saya putih ya putih. Hitam ya hitam.

Kalau enggak suka ya bilang enggak suka dan sebaliknya,” kata dia sambil terlihat antusias.

Singkat cerita, dia pun keluar dari Gerindra dan masuk ke PDI-P.

10 Nama Menteri yang Paling Banyak Disebut Netizen di Twitter, Susi Pudjiastuti Menempati Posisi 1

Namun berita miring mulai menyelimuti kiprah Hardiyanto di partai besutan Megawati Soekarnoputri itu. Dianggap orang baru, tidak punya kenalan, tidak ada "bekingan", dan belum punya power di dalam partai merupakan bentuk keraguan yang orang sematkan padanya.

"Saya ini bukan keturunan darah biru. Jadi saya enggak kenal siapa–siapa,” kata dia.

Namun dia tidak berkecil hati. Kinerjanya selama di partai pun dibuktikan sehingga partai mau mencalonkan dirinya maju di Pileg 2019.

"Saya merasa ini Tuhan buka jalan buat saya. Kalau dibilang hebat saya sebenarnya enggak hebat-hebat banget. Mungkin PDI-P lihat saya orangnya semangat, postif thinking , mau berjuang," ucap dia.

Masalah lain pun kembali muncul. Statusnya sebagai keturunan Tionghoa membuatnya  sempat jadi keraguan warga untuk memilihnya di dapil X, Jakarta Barat. Bahkan beberapa warga sempat menyebut dia kafir dan tidak pantas memimpin.

"Saya jadi kafir itu saya enggak bisa milih. Kalau Tuhan kasih saya pilihan lahir sebagai kafir saya enggak mau pilih lahir di Indonesia.

Saya minta lahir di Amerika, di Hongkong. Tapi hari ini saya lahir di Indoensia, yang Anda bilang kafir ini bisa menolong Anda juga kan," ucap dia.

Pada akhirnya, persoalan ini menjadi angin lalu. Buktinya dia berhasil menang di Dapil X dengan perolehan suara 21.870.

Janji-janji...

Memperlancar birokrasi jadi fokus jangka pendek Hardiyanto setelah dilantik sebagai anggota DPRD DKI. Dia menilai berbelit-belitnya birokrasi menyulitkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.

"Saya janjikan warga tidak kesulitan dalam masalah adminsitrasi. Seperti misalnya kita bantu ada ibu lahiran tapi enggak punya uang, bayinya ditahan di rumah sakit.

Kalau ada ijazah anak ditahan karena belum bayar sekolah saya perlancar birokrasi agar bisa terbayar. Kalau masalah uang jangan minta sama saya, tapi masalah birokrasi ini yang akan saya bantu," ujar dia.

Tidak hanya itu, dia menjanjikan akan mencari solusi untuk mendaur ulang sampah yang ada di Jakarta. Apalagi jumlah sampah di Jakarta makin menumpuk dan tempat penampungan yang ada pun telah melebihi kapasitas.

Demi Lihat Anak di Upacara HUT RI di Istana Negara, Orangtua Paskibraka Manokwari Susul ke Jakarta

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved