Anaknya Lakukan Pengeroyokan, Sang Ayah Tak Terima Putrinya Ditangkap Polisi & Tak Tahu Kejadiannya
Bullying terjadi di sebuah SMK, korban laporkan ke polisi, salah satu orang tua tersangka tak terima anaknya dibawa polisi dan tak tahu kejadiannya.
Pundak dan wajahnya lebam akibat penganiayaan tersebut.
GL menyebut, di taman tempatnya dikeroyok masih ada dua pemuda lain yang mengawasi dari jauh.
Peristiwa itu direkam bergantian oleh para pelaku, kemudian disebar di grup WhatsApp.
Orangtua GL, Ali Sadikin dan Eka Susanti tak tahu-menahu apa yang terjadi pada putri bungsunya saat itu.
Mereka baru mengetahui apa yang menimpa putrinya pada Senin ketika video itu telah menyebar luas.
"Pulang sekolah bajunya pada acak-acakan, kotor banget. Terus langsung ke kamar, enggak biasanya itu.
Akhirnya tahu dari tetangga (lewat video). Saya sedih pas lihat," ungkap Ali di kediamannya, Rabu.
Ali langsung mendatangi sekolah. Namun, pihak sekolah menyarankan agar Ali melapor ke polisi karena kejadian itu terjadi di luar jam dan kompleks sekolah.
Pada Selasa (20/8/2019), Ali melaporkan kasus kekerasan pada putri bungsunya itu ke Polres Metro Kota Bekasi.
Pelaku masih mengancam, korban trauma
GL menyebut bahwa teror tak berhenti di situ.
Ia bercerita, sebelum kasus pengeroyokan itu terjadi, ia sudah berulang kali diajak duel oleh D. Kini, setelah kasusnya diproses di kepolisian, D ancam menuntut balik.
"Dia (D) mau nuntut balik karena saya dibilang sudah merusak rumah tangga dia," kata GL.
• Para Menteri Jokowi 2019-2024 Akan Dapatkan Mobil Dinas Baru
Rumah tangga yang dimaksud adalah hubungan asmara antara D dengan pacarnya.
GL membantah tuduhan bahwa ia menghancurkan "rumah tangga" D.
"Cowoknya D minta nomor WhatsApp saya di Facebook, tapi enggak saya kasih.