Khansa Athira Teridentifikasi, Mahasiswi ITB Korban Tewas Tol Cipularang Tak Sempat Selesaikan Tesis

Khansa Athira (24), mahasiswi pascasarjana ITB korban tewas kecelakaan beruntun Tol Cipularang akhirnya teridentifikasi.

TribunMataram Kolase/(KOMPAS.COM/DEAN PAHREVI)
Ermansyah, ayah dari korban kecelakaan Tol Purbaleunyi bernama Khansa Athira saat menerima jenazah Khansa dari pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2019). 

Ia terakhir berkomunikasi di sekitar lokasi kejadian saat dalam perjalanan pulang dari Bandung menuju Jakarta," ujar Arios Bismark dikutip dari Grid.Id Kamis (5/9/2019).

 Hari Ini 14 Tahun yang Lalu Pesawat Mandala Air Meledak di Pemukiman Warga, 199 Meninggal Dunia

Berdasarkan laporan, mobil Mazda yang dikendarai Khansa memang termasuk dalam daftar kendaraan yang terlibat kecelakaan beruntun.

"Data yang kami terima, nomor polisinya B 411 AT, dan mobilnya turut terbakar," kata Arios.

Tim DVI Polda Jabar, drg. Puspa Yuwi menyebutkan jika ada empat korban yang belum diketahui identitasnya karena kondisinya hangus.

"Tadi, orang tuanya, Hermansyah datang kepada kami dan menyerahkan sampel DNA untuk kami cocokkan dengan salah satu korban yang terbakar.

Sampel diambil dari ibunya karena sangat dekat," ujar Puspa.

 ZODIAK HARI INI Ramalan Zodiak Kamis 5 September 2019 Leo Emosi, Capricorn Masalah, Gemini Sensitif!

Kedua orang tua Khansa Athira menyerahkan sampel DNA sambil menangis.

Apalagi nomor mobil Mazda yang terbakar sama dengan mobil yang dikendarai Khansa Athira.

Hal ini menambah kekhawatiran dan terpukul yang dirasakan orang tua Khansa.

Sejumlah petugas mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Sejumlah petugas mengevakuasi bangkai kendaraan bermotor roda empat pascatabrakan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan tersebut mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sejumlah orang lainnya luka-luka. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Supir Truk Jadi Tersangka, Keluarga Pasrah

Sopir truk yang menabrak puluhan kendaraan hingga sebabkan kecelakaan Tol Cipurarang terancam menjadi tersangka.

Seperti yang diberitakan, kecelakaan Tol Cipularang terjadi ketika sebuah dump truck pengangkut pasir merah tiba-tiba menghantam antrean kendaraan yang tengah berhenti karena ada drump truck lain yang terguling di KM 91+200 Tol Cipularang arah Jakarta pada Senin (2/9/2019).

Belakangan diketahui, sopir truk bernopol B 9410 UIU yang menyeruduk antrean kendaraan tersebut berinisial SB, warga Kabupaten Indramayu.

Saat ini, SB masih dirawat di rumah sakit karena mengalami luka-luka dan trauma atas kejadian kecelakaan maut di Tol Cipularang tersebut.

 Cerita Istri Korban Kecelakaan Tol Cipularang, Suami Meninggal saat Cari Uang untuk Beli Sepatu Anak

 Kronologi Kecelakaan Tol Cipularang, Polisi Sebut Sopir Truk Tak Kuasai Medan & Kelebihan Muatan

Ancaman sebagai tersangka pun telah sampai di telinga keluarga SB.

Keluarga pengemudi dump truck JTJ, SB hanya bisa pasrah atas kejadian tersebut.

Kecelakaan Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).
Kecelakaan Tol Cipularang, Senin (2/9/2019). (Tribunjabar.id/Ery Chandra)

Kakak kandung SB, Raminah (50) mengaku kaget dengan kabar yang menimpa adiknya.

Saat tahu kejadian tersebut lewat pemberitaan, Raminah pada Senin (2/9/2019) malam langusng berangkat menemui SB di RS MH Thamrin, Purwakarta.

Saat itu Raminah mengaku hanya bisa menemui SB selama 1 jam saja.

Ia juga mendengar SB bercerita mengenai kronologi kejadian kecelakaan Tol Cipularang.

 Kesaksian Sopir Truk yang Menabrak Puluhan Kendaraan di Tol Cipularang, Akui Susah Ngerem

 Kesaksian Korban Selamat dalam Kecelakaan Tol Cipularang, Mobilnya Terbang ke Jurang & Hancur

"Karena banyak polisi juga, cuma satu jam kemudian pulang lagi," ujarnya, di kediamannya di Blok Cidadap, RT 2/4, Desa Cikedung, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Selasa (3/9/2019), dikutip dari TribunJabar.

Mengenai kejadian yang menimpa SB hingga ancaman jadi tersangka, pihak keluarga mengaku hanya bisa pasrah.

Raminah berharap yang terbaik untuk adik kandungnya itu dan menyerahkan semuanya ke pihak yang berwajib.

"Namanya juga musibah Mas, siapa yang tahu. Kami dari keluarga pastinya, ya, syok," ungkapnya.

(TribunMataram.com/Asytari Fauziah)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved