Fakta Miris 20 Anak Dipaksa Jadi Pengemis oleh Ibu Kandung di Medan, Mulai Mengemis Pukul 8 Malam
Fakta-fakta memprihatinkan pun perlahan terkuak, anak-anak tersebut mulai dipaksa mengemis dan menghasilkan uang saat malam hari.
Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto menjelaskan 20 anak dan 5 perempuan tersebut berasal dari dari satu lingkungan.
Polisi telah mendatangi rumah mereka dan mendata apakah mereka sudah mendapatkan program penunjang perekonomian dari pemerintah.
"Kita sudah lakukan identifikasi, kita datangi rumahnya. kita perintahkan Polsek Percut. Jadi mereka ini satu lingkungan," katanya.
Polisi juga mendalami kasus tersebut termasuk tanggung jawab orangtua anak-anak tersebut.
"Upayanya dari soft sampai hard untuk menjaga anak-anak ini tidak dimanfaatkan oleh orang-orang yang lebih tua, meskipun orangtuanya. Ini kita masih dalami, Ini masih berkisar keluarganya," kata Dadang.
Dari pemeriksaan sementara, anak-anak ini tinggal di Jalan Padang, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung.
3. Biarkan anak mengemis

Jeni br Sihotang, salah satu ibu dari 20 anak yang jadi pengemis mengatakan, ada dua anaknya yang jadi pengemis, berumur 13 tahun dan 12 tahun.
Awalnya, Jeni hanya mengetahui bahwa anaknya mengamen. Anak-anaknya mengemis sejak 3 bulan lali.
Setelah anaknya diamankan, dia baru tahu anaknya juga jadi pengemis
Jeni mengaku membiarkan anaknya mengemis karena faktor ekonomi. Setiap kali mengemis, kedua anak Jeni bisa mendapatkan uang Rp 25.000 hingga Rp 50.000.
"Anak saya ini bilang, 'Mak aku mau membantu karena uang sekolah kurang'. Istilahnya, dapat Rp 10.000 kasih emak lah," ujar Jeni di Mapolsek Medan Helvetia, Kamis (19/9/2019).
4. Diantar oleh angkot

Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto mengatakan, sempat meminta keterangan Agus, sopir angkot yang biasa mengantarkan para pengemis.
Agus mengaku sudah lima kali membawa para pengemis dari tempat tinggal mereka di Gang Padang, Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung.