Langit Jambi Memerah Suasana Siang Jadi Mencekam, Warga Nyalakan Lampu & Kipas Angin untuk Bertahan
Siang mencekam dengan langit Jambi yang memerah karena kebakaran hutan dan lahan, warga menyalakan lampu dan kipas angin untuk bertahan.
Tapi sekitar jam 10 lewat kalo mulai parah lagi cuacanya sampai sekarang," katanya.
Menurut Lisa, kondisi tersebut membuat warga khawatit kesehatan mereka akan terganggu.
Untuk mengurangi kondisi kabut asap, selama 24 jam warga sekitar menggunakan kipas angin untuk mengurangi asap masuk ke dalam rumah.
"Kalo waktu hari normal dulu malah setiap hari panas nauzubillah.
Kalo sekarang malah gak lagi cuma sesak nafas kipas 24 jam hidup biar asap nya keluar yang masuk rumah," sebutnya.

Sementara itu, usaha pemadaman api terus dilakukan oleh petugas. Pengurus PC PMII Cabang Kota Jambi, Deno Agustrianto yang ikut memadamkan api, mengatakan, kondisi di Desa Pudin, Kumpeh Uli sangat parah.
"Kami ikut memadamkan api di Desa Puding, Kumpeh Ulu, kondisinya sangat parah, persis seperti tengah malam, sangat parah," kata Deno.
Ia menjelaskan di sekitar lokasi, tercatat ada lebih dari 30 titik api yang harus dipadamkan.
"Sekarang tim gabungan sedang mencoba memadamkan, ada dari TNI dan Polri serta tim lain," jelas Deno.
Sumber: KOMPAS.com (Rachmawati)/ Tribunnews (Teguh Suprayitno)