Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Begini Penjelasan Ahli yang Menyebut Semburan Rayleigh
Media sosial tengah diramaikan dengan fenomena warna langit menjadi merah yang terjadi di Desa Pulau Mentaro, Kecamatan Ilir, Muaro Jambi, Jambi.
Hingga kini video tersebut telah disukai sebanyak 33.700 kali oleh pengguna Instagram lainnya.
Terpisah, Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyampaikan bahwa kejadian langit kemerahan ini pernah terjadi di Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan pada tahun 2015.
"Tahun 2015 di OKI lokasi titik api paling besar dan tidak bisa dipadamkan, warnanya seperti itu oranye kemerahan," ujar Agus kepada Kompas.com, Sabtu (21/9/2019).
Menurutnya, terjadi perubahan warna pada langit ini diakibatkan karena asap dan api yang menyala di dekat daerah yang terdampak.
Selain itu, Agus mengatakan bahwa dampak yang terjadi dari fenomena ini adalah jarak pandang yang pendek. (Kompas.com/Retia Kartika Dewi/Sari Hardiyanto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?"
PENJELASAN LANGIT MERAH DI MUARO JAMBI
Warga Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, dikagetkan dengan fenomena langit merah pada Sabtu (21/9/2019) siang ini.
Warga setempat, Mardiana mengatakan perubahan warna langit merah tersebut terjadi sekitar pukul 10.42 WIB hingga 14.00 WIB pada Sabtu (21/9/2019).
"Saya dapat kiriman video dari sepupu saya, Ummu Ria, jam 10.42 WIB udah mulai merah langitnya, kak. Azan dzuhur udah mulai gelap," katanya saat dihubungi, Kompas.com, Sabtu (21/9/2019) malam.
Lantas, apa sebenarnya yang menjadi penyebab perubahan warna langit ini?
Plt Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) Agus Wibowo Soetarno mengungkapkan bahwa warna merah terjadi karena pergerakan kabut asap dari titik api atau hotspot.
"Warna merah tersebut merupakan kabut asap yang bergerak dari hotspot yang ada di provinsi bagian selatan Provinsi Riau," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/9/2019) malam
Menurutnya, titik api ini sudah ada sejak pertengahan Agustus 2019.
• Tangis Ayah di Depan Jenazah Bayi yang Berusia 3 Hari, Bibir Menghitam Terpapar Kabut Asap Riau
Hamburan Rayleigh
Di sisi lain, astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa fenomena langit berwarna merah bukanlah disebabkan tingginya suhu atau pengaruh api.
"Ini nampaknya fenomena Hamburan Rayleigh. Hamburan Rayleigh itu hamburan elastis pada cahaya oleh partikel-partikel mikro/nano di udara yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya tampak," ujar Marufin saat dikonfirmasi terpisah Kompas.com, Sabtu (21/9/2019).