Setelah Bunuh Teman, Petugas SPBU di Jember Umumkan Kematian Korban Lewat Pengeras Suara Masjid

Setelah habisi nyawa temannya, petugas SPBU di Jember percaya diri umumkan kematian korban di masjid.

SuryaMalang
pembunuhan petugas SPBU 

TRIBUNMATARAM.COM - Setelah habisi nyawa temannya, petugas SPBU di Jember percaya diri umumkan kematian korban di masjid.

Entah apa yang merasuki Iwan hingga nekat menghabisi nyawa Tumin hanya karena keinginannya untuk membeli minuman keras tak dituruti.

Bahkan, setelah membunuh Tumin menggunakan parang berkali-kali, Iwan langsung menyalakan pengeras masjid dan mengumumkan kematian Tumin.

Iwan (30) seorang pegawai SPBU di Jambearum, Kecamatan Puger, Jember lakukan hal tak lazim pada Rabu (9/10/19).

Ia mendatangi Masjid yang berjarak sekitar satu kilometer dari SPBU tempat nya bekerja.

Pria berkepala tiga tersebut sempat membersihkan diri bahkan membersihkan parang yang terdapat noda bercak darah.

Tak Hanya Ditusuk, Menko Polhukam Wiranto Juga Sempat jadi Sasaran Pembunuhan

Tak disangka setelah membersihkan diri tersebut Iwan menyalakan pengeras suara di dalam Masjid.

Iwan, Datangi Tempat Ibadah Umumkan Kematian Rekan Kerjanya Dengan Pengeras Suara Setelah Ia Habisi di SPBU Jember
Iwan, Datangi Tempat Ibadah Umumkan Kematian Rekan Kerjanya Dengan Pengeras Suara Setelah Ia Habisi di SPBU Jember ( )

Dan seperti pengumuman orang meninggal biasa, Iwan mengumumkan mengenai meninggalnya Tumin (50).

Tumin adalah rekan kerjanya di SPBU Jambearum yang berprofesi sebagai penjaga malam.

Masjid yang digunakan untuk mengumumkan kabar kematian tersebut tak jauh dari rumah Iwan.

Dilansir dari Surya Malang, rumah Iwan dan Tumin hanya berpisah gang dan tak jauh dari masjid tersebut.

“Tersangka mengumumkan perihal orang meninggal. Yang meninggal atas nama Tumin. Pengumumannya seperti pemberitahuan orang meninggal pada umumnya di masjid,” ujar AKP Ribut Budiono, Kapolsek Puger kepada SuryaMalang.com.

Menurut Ribut Budiono, saat sampai di masjid tersebut Iwan menuturkan telah membacok rekan kerjanya tersebut hingga meninggal dunia.

Tak Cuma Wiranto, Soeharto Juga Pernah Alami Percobaan Pembunuhan, Nyaris Diberi Racun Tikus

Perbuatan Iwan yang membuat Tumin meregang nyawa tersebut kemudian diketahui oleh warga.

Setelah itu warga membawa Iwan menuju Mapolsek Puger dan sebagian warga lainnya mendatangi SPBU Jambearum.

Selanjutnya polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian pembunuhan rekan kerja tersebut.

Ilustrasi pembunuhan.Star
Ilustrasi pembunuhan.

Saat mendatangi lokasi, tubuh pria paruh baya tersebut sudah bersimbah darah di dekat pintu ruangan yang akan dijadikan minimarket tersebut.

Penjaga malam di SPBU tersebut sudah tak bernyawa ketika pihak kepolisian dan warga mendatangi lokasi dengan kondisi yang mengenaskan.

Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian, Iwan mengaku marah kepada korban hingga kalap.

Diduga Cekcok, Polisi di Sumut Nekat Tembak Kepala Istri Lalu Bunuh Diri, Anak Histeris Ikut Bapak

Penyebabnya adalah korban tak memberikan uang kepada Iwan saat meminta uang.

Diketahui Iwan beberapa kali meminta uang kepada korban untuk membeli minuman keras (alkohol).

Setiap meminta, korban memberi Iwan uang sebesar Rp 50.000, namun berbeda dengan malam saat kejadian pembunuhan tersebut terjadi.

“Tersangka minta uang beberapa kali, dan korban memberinya. Biasanya Rp 50.000 untuk beli minuman keras. Beberapa kali pula pelaku minum miras di dekat SPBU yang dijaga korban,” ujar Ribut, dikutip dari SuryaMalang.com.

Pada Rabu malam tersebut, Iwan datang ke SPBU bermaksud untuk meminta uang kepada korban.

Korban tak mengindahkan permintaan pria tersebut dengan alasan belum gajian.

Alasan tersebut membuat Iwan naik pitam sebab beberapa waktu ini korban tak pernah memberi Iwan uang saat ia meminta.

Lantas tanpa ragu, Iwan mengayunkan parang yang telah ia bawa sebanyak lima kali seketika itu juga.

Korban akhirnya meninggal ditempat dengan luka yang ia terima tersebut.

Melihat korban bersimbah darah, Iwan sadar telah menghabisi nyawa kawan kerjanya kemudian menuju tempat ibadah terdekat untuk mengumumkan kematian korban dengan sadar.

Ribut menerangkan, IWan dijerat denagn Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang membuat hilangnya nyawa seseorang, junto Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

“Kami junto-kan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana karena pelaku sudah membawa parang,” terang Ribut.

SPBU tempat kejadian tersebut sudah setahun tidak beroperasi sebab sedang dalam proses renovasi.

(Sosok.id/Andreas Chris Febrianto Nugroho)

Fakta Baru Upaya Pembunuhan Suami oleh Istri & Sopir, Uang untuk Beli Sianida Dipakai Foya-foya

Sumber : https://sosok.grid.id/read/411882512/usai-habisi-rekan-kerjanya-di-spbu-jember-iwan-santai-umumkan-kematian-korban-dengan-pengeras-suara-mesjid?page=all

TRIBUNMATARAM.COM - Terungkap fakta baru upaya pembunuhan suami oleh istri dan sopir yang merupakan selingkuhannya di Jakarta.

Perlahan, kejahatan BHS (33) sopir yang selingkuh dengan istri majikannya YL (40) dan berusaha membunuh suaminya VT (42) akhirnya terkuak.

Rupanya, BHS selama ini hanya memanfaatkan kekayaan YL dan menghabiskan uang Rp 300 juta yang didapatnya untuk membunuh bosnya, VT untuk berfoya-foya dan melakukan hobinya.

BHS (33) dua kali menipu selingkuhannya YL (40) terkait pembiayaan untuk rencana pembunuhan VT (42), suami YL.

BHS dan YL berselingkuh sejak setahun terakhir. BHS bekerja sebagai sopir VT.

 Selingkuh dengan Supir, Rencanakan Pembunuhan Suami Bersama Demi Habiskan Harta!

Menurut BHS, uang 3.000 dollar Singapura dan Rp 300 juta yang didapatkan dari istri bosnya, ia pakai untuk berfoya-foya.

"Sudah bablas lah. Saya juga terlalu terbiasa, pengen punya kehidupan yang lebih baik," kata BHS saat ditemui di Mapolsek Kelapa Gading, Rabu (2/10/2019), seperti dikutip Tribun Jakarta.

Selain menghabiskan uang tersebut untuk berfoya-foya di Bali, BHS juga memakai uang untuk membeli perlengkapan fotografi.

Sebab, selama ini dirinya mengaku punya hasrat di bidang fotografi dan videografi.

"Terutama saya juga suka dunia fotografi dan videografi. Perlengkapannya cukup mahal, salah satunya untuk itu juga. Dan ujung-ujungnya malah bablas," kata BHS.

Adapun terkait penipuan itu, pertama, BHS menipu YL ketika hendak membeli sianida untuk meracuni VT.

Ia mengaku kepada YL bahwa sianida harus dibeli di Singapura seharga 3.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 30 juta.

 Bidan Selingkuh dengan Seorang Dokter & Kerja di Rumah Sakit yang Sama, Suami Pergoki Istri Berduaan

Untuk mendapatkan uang sebanyak itu, YL sampai mencuri ATM suaminya.

Kenyataannya, BHS membeli sianida itu melalui online seharga sekitar Rp 500.000.

BHS kemudian berangkat ke Singapura untuk mengambil uang dari ATM milik suami YL.

Rencana pembunuhan dengan racun sianida ini gagal total karena YL yang ditugaskan memberi racun itu malah tidak berani. Padahal, sianida sudah terlanjur dibeli dan diracik.

Penipuan kedua, BHS menyarankan YL untuk menyewa dua pembunuh.

BHS kembali meminta uang Rp 300 juta kepada YL untuk membayar BK dan HER.

Bingung harus cari uang di mana, YL terpaksa menggadaikan mobil, emas. Ia juga mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS.

Uang Rp 300 juta itu akhirnya YL berikan kepada BHS. Namun, hanya Rp 100 juta yang diberikan kepada BK dan HER.

Sesuai perencanaan, eksekusi terhadap VT dilakukan 13 September lalu.

 Deni Priyatno Akui Memutilasi & Membakar Selingkuhannya karena Minta Dinikahi Usai Berhubungan Badan

Kala itu, BHS yang berada dalam satu mobil dengan VT berkendara di sekitaran Kelapa Gading.

Sesampainya di depan North Jakarta Intercultural School Kelapa Gading, BHS meminta izin keluar dari dalam mobil dengan alasan mual.

Saat itulah eksekusi dilakukan. Salah satu pembunuh bayaran menghampiri VT yang berada di kursi pengemudi dan menghunuskan pisaunya ke leher korban.

Melihat VT belum meregang nyawa, pembunuh ini mencoba menghunuskan pisaunya ke perut korban.

Akan tetapi aksinya gagal. VT berhasil melepaskan diri dan mengemudikan mobilnya menjauhi TKP.

VT lalu menuju ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan sebelum akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Kelapa Gading. (Gerald Leonardo Agustino)

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/03/07180641/tipu-selingkuhannya-yang-ingin-bunuh-suami-bhs-berfoya-foya-di-bali-dan?page=all#page2

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved