Karni Ilyas Bertanya: Radikalisme Dibasmi, Teroris Kok Tambah Banyak? Ini Kata Ali Imron Adik Amrozi
Karni Ilyas di ILC tvOne bertanya 'Densus 88 Polri terus membasmi radikalisme, mengapa teroris tambah banyak?' Ini kata Ali Imron adik Amrozi.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Agung Budi Santoso
Ia menyampaikan, istri HS yang berprofesi sebagai dokter gigi di Puskesmas Batulenger, yakni NH, sempat dimintai keterangan oleh polisi.
"Waktu itu saya ikut juga ke dalam. Waktu saya mendekati, petugas yang bersangkutan (tim Densus 88), mereka wawancara sama dokter gigi itu," ucap dia.
Martuli mengaku, dirinya tidak boleh keluar dari rumah tersebut selama penggeledahan berlangsung.
Tim Densus 88 saat itu mengecek seluruh ruangan yang ada di rumah tersebut dan membawa sejumlah barang dari sana.
• Dian Sastrowardoyo Ceritakan Soal Anaknya yang Meraung-raung di Sekolah karena Lupa Bawa Buku
"Sampai Isya baru selesai pemeriksaannya (penggeledahan).
Saya masih di dalam (rumah), waktu itu kan enggak boleh keluar selagi belum selesai," kata dia.
Sebelumnya, Bupati Sampang Slamet Junaidi mengakui Pemerintah Kabupaten Sampang kecolongan setelah Densus 88 Antiteror melakukan penggerebekan salah satu warga yang diduga terlibat jaringan ISIS, di Desa Bira Tengah, Kamis (22/8/2019).
Selain di Sampang, tim Densus 88 Antiteror Polri juga menangkap terduga teroris berinisial BL di Lamongan serta mengamankan tiga terduga teroris berinisial SU, KJW, dan JPS dari Blitar.
Mereka yang ditangkap diduga anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Timur dan diduga terkait dengan peristiwa teror bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, 14 Januari 2016. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)