Viral Hari Ini
Sudah 3 Hari Meninggal, Jenazah Remaja Ini Malah Ditaruh di Kantor Wali Kota Tak Kunjung Dimakamkan
Sudah 3 hari meninggal, jenazah remaja korban pengeroyokan ini tak kunjung dimakamkan malah ditaruh di kantor Wali Kota, alasannya miris.
Usut punya usut, rupanya peti mati kayu tersebut berisikan jenazah korban pengeroyokan yang dilakukan sejumlah oknum tak bertanggung jawab di Sorong, Papua.
Melansir Kompas.com, adalah Flora Batleyi, remaja malang yang tewas mengenaskan usai jadi korban pengeroyokan pada Selasa (5/11/2019).
• Meski Diintimidasi, Veronica Koman Mengaku Tak Akan Berhenti Bersuara Soal Papua
Selama 3 hari, jenazah Flora Batleyi belum juga dimakamkan keluarga dan warga lantaran tak ada kejelasan terhadap pengusutan kasus pengeroyokan yang menewaskannya.
Bahkan pelaku pengeroyokannya belum semuanya tertangkap.
Dibantu dengan puluhan warga, pihak keluarga memboyong peti mati berisi jenazah Flora Batleyi ke kantor Walikota Sorong, Papua.
Peti mati itu ramai-ramai digotong warga ke dalam kantor walikota dan ditaruh di tengah lobi.
Tutup peti mati pun dibuka seraya teriakan para warga yang memprotes memenuhi lobi kantor Walikota.
Aksi protes warga dan pihak keluarga korban ini pun sempat membuat heboh dan terekam kamera amatir.

"Tadi pada saat mau dimakamkan, datang satu utusan dari mereka (pihak aparat) menjelaskan kasus ini seolah-olah ngambang, tidak jelas.
Otomatis ini membuat masyarakat protes dan datang ke sini," ungkap Kepala Suku Duanlolat Suku Tanimbar, Fredek Limalafun seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas TV.
Sementara itu, Wakapolres Sorong Kompol Hengky Abadi membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan seorang warga tewas.
Namun berbeda dengan yang dituduhkan warga, Kompol Hengky Abadi mengatakan bahwa satu pelaku pengeroyokan telah ditangkap.
Sementara para pelaku pengeroyokan lainnya masih dalam tahap pengejaran pihak kepolisian.
"Pengeroyokan itu dilakukan oleh lebih dari satu orang terhadap korban hingga meninggal dunia.
Berdasarkan penyelidikan dan penyidikan kita tetapkan seorang pelaku. Ini masih dalam tahap pengembangan," kata Kompol Hengky Abadi seperti yang dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Sabtu (9/11/2019).