Dituduh Tak Perawan, Atlet Senam Asal Kediri Dipulangkan dari Sea Games, Kini Malu & Tak Mau Sekolah
Kesedihan mendalam dirasakan SAS (17) setelah dirinya gagal mewakili Indonesia di ajang Sea Games karena dituduh tak perawan.
TRIBUNMATARAM.COM - Dituding tak perawan, atlet asal Kediri, Jawa Timur gagal berangkat ke Sea Games mewakili Indonesia.
Kesedihan mendalam dirasakan SAS (17) setelah dirinya gagal mewakili Indonesia di ajang Sea Games karena dituduh tak perawan.
Padahal, berdasarkan hasil tes, selaput dara SAS dinyatakan masih utuh.
Seorang atlet senam proyeksi Sea Games asal Kediri, Jawa Timur gagal berangkat mengikuti ajang olahraga besar yang akan berlangsung di Philipina itu.
Hal itu cukup membuat keluarga SAS (17) atlet senam artistik itu, kaget bukan kepalang.
Apalagi pihak keluarga mendapati alasan pemulangannya itu karena tudingan tidak perawan.
• KPAI Tak Berniat Hentikan Audisi PB Djarum, Justru Dukung Audisi Atlet Bulutangkis, Beri Klarifikasi
"Saya shock. Enggak habis pikir," ujar Ayu Kurniawati (42), ibu SAS saat ditemui di rumahnya, Jumat (29/11/2019).
Tudingan yang menyangkut privasi seseorang itu menurut Ayu sungguh membuatnya dan keluarga terpukul. Itu menurutnya akan mempengaruhi masa depan anaknya yang masih panjang itu.

Saat ini, tudingan itu sudah berdampak besar pada psikis SAS. Usai masalah itu, SAS kerap murung dan mengurung diri.
"Sekolah juga sempat bolos beberapa hari. Dia maunya pindah sekolah karena malu," lanjut Ayu.
Ayu menceritakan, awal masalah ini terjadi pada 13 November 2019 yang lalu, seusai SAS sebagai atlet pelatnas mendapatkan vaksin persiapan berangkat ikut Sea Games.
• Akan Dihentikan, Liliyana Natsir Sebut PB Djarum Jadi Jalan Atlet Bulutangkis Menuju Pentas Dunia
Saat itu, Ayu menerima telepon dari tim pelatih untuk segera menjemput SAS di pemusatan pelatnas Persani yang ada di Gresik.
Di tempat ini, selama ini SAS mengikuti latihan senam.
Melalui sambungan telepon itu pula, masih kata Ayu, pihak pelatih menyampaikan alasan yang menyebabkan SAS dianggap tidak layak mengikuti pelatihan lagi.
Alasannya, berkenaan indisipliner serta soal keperawanan. Soal keperawanan ini, menurut Ayu, juga disampaikan asisten pelatih yang menemuinya saat penjemputan SAS di Gresik.