Dituduh Tak Perawan, Atlet Senam Asal Kediri Dipulangkan dari Sea Games, Kini Malu & Tak Mau Sekolah
Kesedihan mendalam dirasakan SAS (17) setelah dirinya gagal mewakili Indonesia di ajang Sea Games karena dituduh tak perawan.
Beberapa hari seusai penjemputan itu pihak keluarga menyampaikan kesiapan tes keperawanan secara medis kepada pelatih.
Setelah menyampaikan kesanggupan tes itu, Ayu mengatakan, SAS sempat diperbolehkan kembali berlatih dan bahkan dinyatakan tidak dibebani lagi soal tes itu.
Namun, saat sudah kembali berlatih, tiba-tiba pihak pelatih mendadak kembali mempermasalahkan tes dan meminta adanya surat keterangan tes tersebut.
Keluarga kemudian membawa pulang SAS dan berusaha membuktikannya dengan melakukan tes yang dilakukan di rumah sakit milik Polri di Kediri pada 20 November 2019.
• PB Djarum Dihentikan, Atlet Bulutangkis Jebolannya Mendunia, Liem Swie King hingga Kevin Sanjaya
"Alhamdulillah, hasilnya selaput dara masih utuh," ungkap Ayu yang lantas menyampaikan hasil tes itu kepada pelatih.
Namun, rupanya pihak pelatih menolak hasil tes itu dan menginginkan tes dilakukan di rumah sakit yang ada Gresik.
Hal itu tentu ditolak oleh keluarga, karena menurut keluarga, tes keperawanan itu sudah sangat membebani anaknya, mengapa harus diulangi lagi. Apalagi, menurutnya, hasil tes di Kediri sudah jelas hasilnya.
"Saya enggak mau, la wong anaknya saja kesakitan dengan tes itu," lanjutnya.
Ayu mengaku hampir selama 2 minggu bolak-balik pergi Kediri-Gresik untuk mengurus masalah itu namun rupanya tetap tidak ada hasil.
Ayu menegaskan, tidak mempermasalahkan jika anak kedua dari 2 bersaudara itu dikeluarkan dari pelatnas. Dia hanya mempermasalahkan adanya tudingan tidak perawan.
"Sekarang sudah enggak mau senam," kata Ayu.
Pihak keluarga saat ini tengah meniti langkah pencarian keadilan yang bertujuan untuk memulihkan nama baik SAS. Upaya itu dilakukan oleh pengacara yang diminta keluarga.
Imam Muklas, pengacara keluarga, mengatakan, masalah keperawanan bukan merupakan prasyarat seorang atlet bertanding di even Sea Games. Sehingga, ia menyayangkan jika itu terjadi di Persani.
Oleh sebab itu, sebagai tindak lanjut masalah ini, pihaknya sudah mengadukannya kepada Presiden, Persani, hingga KONI melalui surat.
Harapannya, dengan pengaduan itu ada tindak lanjut investigasi atas pengelolaan dan pembinaan internal di Persani.