Viral Hari Ini
Kevin Pemuda Tegal Berkelamin Ganda di Mata Orang Tua, Lahir seperti Anak Perempuan, Kini Pria Tulen
Kevin, seorang pemuda asal Tegal, Jawa Tengah mendadak menjadi perbincangan karena terlahir berkelamin ganda.
TRIBUNMATARAM.COM - Kevin, seorang pemuda asal Tegal, Jawa Tengah mendadak menjadi perbincangan karena terlahir berkelamin ganda.
Kevin lahir memiliki dua kelamin, ia tumbuh dan besar sebagai seorang perempuan.
Namun, Kevin kini memantapkan diri untuk menjadi seorang pria.
Di mata Ratmo (51) dan Karsinah (50), Kevin Ridho merupakan anak yang baik.
Meski pergi merantau ke Tangerang sebagai buruh, pemilik kelamin ganda ini kerap mengirimkan uang untuk membantu keluarganya di Desa Marga Ayu, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
• Cerita Kevin, Pemuda Berkelamin Ganda Asal Tegal, Tumbuh sebagai Wanita Kini Berakhir Jadi Laki-laki
"Meski terlihat pendiam, tapi anaknya sangat baik, bertanggung jawab sama keluarga," kata Ratmo, didampingi Karsinah, saat ditemui di kediamannya, Jumat (7/2/2020).

Orangtuanya juga menilai Kevin punya karakter yang ceria dan pekerja keras. Ia beberapa kali merantau untuk bekerja bahkan salah satunya pernah ke Ambon.
"Memang agak pendiam. Tapi sebenarnya dia anak yang ceria dan pekerja keras," imbuh Karsinah.
Ratmo dan Karsinah bercerita, Kevin memiliki kelainan kelamin ganda sejak lahir. Kevin kecil cenderung bersikap layaknya anak perempuan.
Bahkan saat sekolah dasar (SD) Kevin mengenakan rok seperti layaknya anak perempuan lain.
Hanya saja beranjak remaja setelah lulus SD, Kevin mulai bersikap seperti anak laki-laki.

Perubahan sikapnya dilihat seperti tidak mau lagi memakai baju perempuan, dan lebih senang mengenakan celana jins dan kaos oblong.
• 3 Penyebab Bocah 3 Tahun di Cianjur Lahir Berkelamin Ganda, Begini Penanganan Kerancuan Organ Vital
Kevin kecil juga tidak mengalami menstruasi atau tumbuh payudara.
"Sekitar usia 15 tahun, dia cerita ke saya. Bahwa dia laki-laki dan tidak lagi mau dipanggil Aisyah, maunya Kevin," kata Ratmo.
Selanjutnya, Kevin menjalani beberapa kali operasi pada 2019 saat mulai dewasa.
Kini Ratmo dan Karsinah, berharap Kevin bisa kembali melakukan operasi lanjutan agar bisa menjadi laki-laki seutuhnya.
Setelah itu, rencananya akan mengganti perubahan status jenis kelamin di pengadilan setelah mendapat surat rekomendasi dari dokter yang menangani.
Sebelumnya, Kevin Ridho menjadi perbincangan setelah kisahnya dibagikan di kanal Youtube, Gritte Agatha dalam #GitteBukaPraktek, baru-baru ini. Kevin yang mau berbagi ceritanya itu mendapat respon positif dari warganet. (Kompas.com/ Kontributor Tegal, Tresno Setiadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sosok Kevin Pemilik Kelamin Ganda di Mata Orang Tuanya", https://regional.kompas.com/read/2020/02/08/10471811/sosok-kevin-pemilik-kelamin-ganda-di-mata-orang-tuanya?page=all#page2.

Cerita Kevin, Pemuda Berkelamin Ganda Asal Tegal, Tumbuh sebagai Wanita Kini Berakhir Jadi Laki-laki
Cerita Kevin, pemuda berkelamin ganda yang besar sebagai perempuan tapi kini berakhir jadi laki-laki.
Kevin, pemuda asal Tegal, Jawa Tengah menjadi sorotan karena terlahir dengan kelainan berkelamin ganda.
Kevin tumbuh dan besar sebagai perempuan mulai menyadari dirinya pria saat tidak mengalami masa puber seperti perempuan pada umumnya.
Kevin memiliki dua kelamin sehingga mempunyai ovarium dan testis.
Sejak kecil, ia sudah dibiasakan dan dianggap sebagai anak perempuan oleh kedua orangtuanya.
• 3 Penyebab Bocah 3 Tahun di Cianjur Lahir Berkelamin Ganda, Begini Penanganan Kerancuan Organ Vital

Namun, hingga beranjak masa remaja, Kevin tidak mengalami masa pertumbuhan payudara dan menstruasi bulanan seperti layaknya perempuan pada umumnya.
Kevin pun membagi ceritanya pada kanal Youtube Gritte Agatha dalam #GritteBukaPraktek.
Ia yang sempat mempunyai rambut panjang akhirnya tertarik dan menyukai perempuan.
"Jadi awalnya itu saya lahir dengan dua benjolan di testis di antara lubang miss v. Jadi lubang miss v di sebelahnya itu ada dua testis," ungkap Kevin.
• Kisah Balita Berkelamin Ganda di Cianjur, Minder & Cuma Mendekam di Rumah, Orangtua Tak Punya Biaya

Namun, seiring berjalannya waktu ia mengaku tidak mengalami masa puber layaknya perempuan.
Pada umur 16 tahun, ia mengaku mulai sadar akan keanehan dirinya jika ia laki-laki.
Sudah sejak kelas 3 SD, ia mulai tertarik kepada perempuan, tapi belum mengetahui pasti soal dirinya.
"Tapi saya tak berani cek kesehatan dan mulai tahu tahun 2014. Cuma ya dipendam karena saya menjaga perasaan dari keluarga dan orang tua," kata Kevin.
Ia mengatakan, sebenarnya orangtuanya tahu permasalahannya tersebut.
Namun, Kevin bilang, orangtuanya menganggap dirinya perempuan yang tomboy lantaran pemikiran orang desa yang tidak terlalu dipermasalahkan.
"Ya menyamankan diri. Karena orangtua kan memandangnya cewek saat itu, terus juga tetangga-tetangga dan lingkungan memandang saya itu cewek," ujarnya.
Kevin mengatakan saat itu dirinya mencoba menyamankan diri hingga melewati masa puber walaupun tidak mengalami.
Saat ditanya Gritte apakah Kevin pernah mempunyai perasaan bahwa dirinya mungkin laki-laki, Kevin pun mengiyakan.
"Ada sih karena mulai perubahan sikap ya. Namanya juga manusia tertarik antara satu sama lainnya. Jadi saya tertarik dengan seseorang (cewek)."

Saat kelas 3 SD, ia sering menunjukkan sikap-sikap seperti anak laki-laki.
Kevin mengaku mulai gemar berpenampilan layaknya laki-laki, berolahraga, bahkan berkelahi dengan temannya.
"Ya makanya saya berpikirnya, ya yang lain lah (adalah laki-laki)," ujar Kevin.
Ia juga mengatakan perubahan dirinya terjadi ketika tumbuh rambut jenggot 1-2 helai pada janggutnya.
Akhirnya Kevin Periksa ke Dokter
Pada 2014, Kevin akhirnya memberanikan diri untuk memeriksakan kondisinya ke dokter.
Pergi ke dokter dengan uang sendiri dan berpamitan kepada orangtua merupakan langkah yang Kevin jalankan.
Saat itu, Kevin melakukan USG dengan biaya Rp 70.000.
Tetapi, Kevin mengatakan dokter spesialis kandungan di daerahnya, Tegal, tidak mampu menanganinya.
"Sebenarnya di rumah sakit daerah itu nggak memiliki alat yang memadai jadi dirujuk ke Semarang," ceritnya.
Karena keadaan ekonomi tidak baik dan keluarganya tidak mampu, maka Kevin tidak langsung menuju ke rumah sakit yang ada di Semarang.

Adapun hasil dari tindakan USG menunjukkan, benar terdapat sesuatu yang salah pada tubuh Kevin, ia memiliki kromosom X dan Y.
"Hasilnya sih kromosomnya X sama Y. Kromosom Y kan laki-laki, X sama Y juga milik laki-laki," jelas Kevin
Dalam penangan medis, setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit provinsi Semarang, ia harus dirujuk menuju rumah sakit nasional.
Pada akhirnya, dokter memastikan, Kevin adalah laki-laki dan ia disarankan untuk melakukan operasi kelamin.
Hingga kini ia telah menjalani dua kali operasi dari empat operasi yang harus ia lakukan.
Operasi pertama ia lakukan dengan tindakan penjahitan pada bagian testis dan operasi kedua dilakukan dengan penjahitan bagian miss v.
"Testisnya dijahit biar stabil nggak naik turun."
"Operasi yang kedua dengan jangka waktu yang lumayan biar operasi yang pertama sembuh."
"Kemudian dilanjut dengan operasi selanjutnya, baru dijahit vaginanya," kata kevin.
Pada operasi kedua dilakukan untuk meluruskan saluran air kencing ke bagian mr p.
Diketahui, sebelum dilakukan tindak operasi kelamin, Kevin menggunakan miss v untuk buang air kecil.
Sementara untuk operasi selanjutnya adalah untuk rekonstruksi kelamin.
"Mungkin diambil daging dari tangan atau kaki atau paha, mungkin ya, dibikin mr p," ujar Kevin.

Adapun sekali operasi Kevin harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit.
Namun, ia tertolong karena bantuan dana BPJS.
"Cuma kita harus menyediakan ongkos yang banyak ya karena dokter rekonstruksi kelaminnya juga satu di Jawa Tengah," terang Kevin.
Siti Aisah merupakan nama Kevin sebelum ia dipastikan dokter adalah laki-laki.
Ia menambahkan pernah mendapati masalah identitas saat memasuki bandara.
"Di bandara dulu waktu saya lagi kerja di luar Jawa. Saya ke bandara, pas mau check in KTP sama nama kan beda istilahnya ya. Ya udah saya dibawa ke ruangan sama dua petugas cewek, yauda di liat," ujarnya.
Kevin pun akhirnya lolos karena data dirinya sesuai KTP.
Ia mengaku sedih mendapati fisik yang memiliki kelainan inti pada kelaminnya, sehingga ia harus mengumpulkan keluarganya dan mencoba mencurahkan isi hatinya.
"Kakak, adik, bapak, sama ibu, saya ngomong gini, 'Bapak, Ibu, maafin saya kalau suatu saat nanti saya nggak punya keturunan atau nggak bisa nikah.'"
"Ya maafin saya. Bukan kemauan saya, bukan keinginan saya. Keadaan saya bukan dibuat-buat, tapi langsung dari pemberian Tuhan'," kisahnya.
Meski selalu didukung dan diterima oleh keluarga, tapi hingga kini ia masih selalu dipandang perempuan oleh orang lain.
Oleh karenanya ia mengaku kurang nyaman atas sikap yang diterimanya di lingkungan masyarakat.
Adapun Kevin menyampaikan, dokter berpesan kepadanya walaupun dilakukan operasi maka risiko yang akan diterima adalah ketidaksempurnaan hasil operasi.
"Mungkin harus dibantu dengan terapi hormon," kata dia.
Kevin berpesan kepada masyarakat agar selalu terbuka jika memiliki kelainan diri.
Selain itu, ia mengimbau kepada orangtua yang mempunyai anak dengan kelainan mirip dirinya maka agar dilakukan pengecekan lebih mendalam sebelum akhirnya dioperasi.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pesan Menyentuh Pemuda Pemilik Kelamin Ganda, Sering Merasa Sedih saat di Bandara dan Minta Terbuka, https://jabar.tribunnews.com/2020/02/05/pesan-menyentuh-pemuda-pemilik-kelamin-ganda-sering-merasa-sedih-saat-di-bandara-dan-minta-terbuka?page=all.