Virus Corona
Ketika Virus Corona Membuat Sandiaga Uno Cuci Tangan hingga 20 Kali dalam Sehari
Wabah virus corona yang memakan ribuan korban jiwa rupanya memberikan ketakutan tersendiri bagi Sandiaga Uno.
Seperti banyak diberitakan, Sandi juga rajin berolahraga terutama lari.
Bahkan di sela kunjungannya ke Jepang, ia menyempatkan diri lari bersama para pelajar Indonesia di kawasan National Olympic Stadion Tokyo.
Sandi berharap masyarakat Indonesia sama-sama berdoa agar negara tetap terhindar dari kasus virus corona.
Meski begitu, ia mengingatkan kita semua agar tetap berhati-hati serta menjaga pola hidup bersih dan sehat.
" Virus corona ini kan yang dikhawatirkan lebih banyak menyebar karena ada di satu lokasi.
Jadi kurangi travel, terutama ke daerah dengan case tinggi," ucapnya. (Kompas.com/ Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Bikin Sandiaga Uno Cuci Tangan sampai 20 Kali Sehari", https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/23/093244920/virus-corona-bikin-sandiaga-uno-cuci-tangan-sampai-20-kali-sehari?page=all#page2.

Gara-gara Virus Corona, Cuma dalam Waktu 24 Jam 2 Orang Tewas di Italia, 79 Lainnya Terinfeksi
Virus corona sudah mulai menyebar dan menginfeksi benua Eropa.
Hanya dalam waktu 24 jam, Italia umumkan korban virus corona meninggal dunia dan 79 lainnya terinfeksi.
Untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona yang terbilang sangat cepat ini, fasilitas umum hingga sekolah pun terpaksa ditutup.
Seorang korban yang meninggal dunia dilaporkan tertular seorang temannya yang baru pulang dari China.
Berikut pemberitaan selengkapnya.
• POPULER Berhasil Sembuh dari Virus Corona Setelah 3 Minggu Dirawat, Tiger Yee: Mengetuk Pintu Neraka
• Pria Ini Berhasil Sembuh dari Virus Corona Setelah 3 Minggu Dirawat, Serasa Mengetuk Pintu Neraka
Pemerintah Italia mengumumkan dua korban meninggal dan 79 kasus infeksi akibat wabah virus corona dalam waktu 24 jam terakhir.
Kantor berita Ansa melaporkan, korban pertama adalah Adriano Trevisan, pensiunan pemilik perusahaan konstruksi berusia 78 tahun.

Ayah tiga anak itu mengembuskan napas terakhir di Padua, Region Veneto, utara Italia, setelah dilarikan ke sana bersama korban virus corona lain.