Berita Terpopuler
POPULER Beda dengan Psikolog, Dokter Spesialis Jiwa Sebut Siswi Bunuh Bocah Psikopat dari Tanda Ini
Berbeda dengan psikolog, dokter spesialis jiwa menilai siswi pembunuh bocah adalah psikopat karena tanda ini.
Namun, alih-alih menyebutnya psikopat, psikolog Mellisa Grace menyebut gadis remaja ini berpotensi mengidap sosiopat.
• Sesak Hati Ibu Korban Pembunuhan Siswi SMP Ingat Tahun Ini Anaknya Masuk TK bersama Adik Pelaku
• Siswi SMP Tak Menyesal Bunuh Bocah 5 Tahun, Kejiwaannya Disorot Hingga Tersangka Disebut Anak Cerdas
Diungkapkan Melissa Grace dalam tayangan YouTube Apa Kabar Indonesia Pagi TvOne (8/3/2020).
Dalam tayangan tersebut, Melissa Grace menyoroti perasaan pelaku yang mengaku puas dan tidak merasa bersalah setelah melakukan pembunuhan.

Melissa Grace mengungkapkan, perasaan tidak bersalah itu merupakan ciri utama seseorang yang mengidap conduct disorder.
Perlu diketahui conduct disorder yakni pola perilaku pada seseorang yang dilakukan secara berulang, dan perilaku yang ditunjukan itu tidak sesuai dengan nilai kebenaran yang dianut oleh masyarakat atau atau tidak sesuai dengan norma sosial untuk rata-rata seusianya.
Apabila dibiarkan, Melissa Grace mengatakan, perilau conduct disorder ini akan memicu sang anak mengidap sosiopat di usia dewasa.
Diketahui sosiopat ini merupakan perilaku antisosial yang ditunjukan dengan kurangnya empati terhadap orang lain.
Menurut psikolog Melissa Grace, hal tersebut tentu berbahaya bagi pertumbuhan anak dan kualitan hidup anak tersebut ketika dewasa nanti.

Lantas apa perbedaan psikopat dan sosiopat?
Menurut psikolog dari Sacramento County Mental Health Treatment Center, L. Michael Tompkins salah satu hal penting yang membedakan antara psikopat dan sosiopat adalah kesadaran yang dimiliki.
Seorang psikopat diketahui tidak memiliki kesadaran terkait baik dan buruk ini.
Dia bisa secara biasa melakukan hal buruk pada orang lain tanpa adanya rasa bersalah sama sekali.
Sedangkan pada sosiopat, kesadaran ini masih ada di dalam diri mereka walau sangat lemah.
Ketika melakukan hal buruk, dia tahu bahwa hal yang dilakukannya itu salah namun hal tersebut tak menghentikan perbuatannya.
Baik psikopat maupun sosiopat sama-sama tidak memiliki empati.
Namun, Aaron Kipnis, PhD mengungkap bahwa psikopat memiliki rasa empati yang lebih rendah dibanding orang lain.