Berita Terpopuler
POPULER Beda dengan Psikolog, Dokter Spesialis Jiwa Sebut Siswi Bunuh Bocah Psikopat dari Tanda Ini
Berbeda dengan psikolog, dokter spesialis jiwa menilai siswi pembunuh bocah adalah psikopat karena tanda ini.
Seseorang dengan kondisi ini cenderung melihat orang lain hanya sebagai obyek untuk mendapat keuntungan bagi dirinya sendiri.
Seorang psikopat bakal sangat sulit untuk diidentifikasi.
Mereka cenderung cerdas, mempesona, dan pintar menirukan emosi.
Bisa saja mereka tampak peduli dan tertarik pada orang lain walau kenyataannya tidak.
"Mereka aktor yang hebat dengan tujuan memanipulasi orang demi keuntungan sendiri," terang Tompkins.
Sementara itu, sosiopat tidak bisa berpura-pura dengan emosi mereka.

Dalam kondisi ini, seseorang bakal menunjukkan ketika mereka tidak tertarik dengan orang lain.
Mereka bahkan akan menyalahkan orang lain dan beralasan terkait kepribadian mereka ini.
Beberapa pakar menyebut sosiopat berkepala panas dan pemarah karena bertindak tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Sedangkan psikopat cenderung dingin dan penuh perhitungan dengan hasil yang mereka inginkan.
Apakah pelaku bisa disembuhkan?
Dalam kesempatan yang sama, Melissa Grace mengungkapkan kesempatan kesembuhan bagi pelaku.
Mengingat usia pelaku yang masih anak-anak, Melissa Grace menyebut bahwa harapan kesembuhan itu masih ada.
"Bisa sembuh atau tidak? Sebenarnya kalau masih usia anak-anak, masih ada harapan," ungkap Melissa Grace.
Harapan kesembuhan itu pun tentu perlu penanganan yang tepat.
Tidak hanya terhadap pelaku, tetapi juga terhadap lingkungan di sekitar anak tersebut.
"Asalkan ada penanganan yang benar, bukan hanya terhadap anaknya tetapi juga terhadap lingkungannya," kata Grace.
Oleh karena itu, Melissa Grace menyebutkan pentingnya pemeriksaan psikologis terhadap pelaku.
"Jadi perlunya pemeriksaan psikologis itu begitu," kata Melissa.
Dalam pemeriksaan itu, Melissa menjabarkan bahwa sang psikolog akan mencari tahu faktor apa yang menyebabkan si anak bisa bertindak demikian.
Tak hanya itu, psikolog juga akan mencari tahu hal apa yang bisa mendukung anak tersebut untuk meninggalkan kebiasaan lamanya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)