Virus Corona
1 Pasien Suspect Corona di RSUD Moewardi Solo Meninggal, Hasil Lab Belum Keluar, Penyebab karena Ini
Seorang pasien suspect corona yang dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah meninggal dunia.
TRIBUNMATARAM.COM - Seorang pasien suspect corona yang dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah meninggal dunia.
Namun, hingga menghebuskan napas terakhirnya, pasien 59 tahun itu belum diketahui apakah positif terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Satu di antara dua pasien tersebut sebelumnya dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta.
Sebelumnya, pasien dalam pengawasan (PDP) Covid 19 atau virus corona tersebut mengeluhkan batuk, pilek dan demam usai bepergian dari kegiatan seminar di daerah Bogor, Jawa Barat.
• Sempat Buat Bingung & Mencuat Dugaan Local Transmission, Terungkap Cara Pasien 27 Tertular Corona
• 7 Kasus Hoax Soal Corona di Media Sosial Indonesia, Libatkan Ibu Rumah Tangga hingga Anggota DPD RI
Dokter Spesialis Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta Harsini mengatakan dua pasien PDP yang dirawat tersebut tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dan tidak ada kontak dengan warga negara asing (WNA).

Namun, sebelumnya, keduanya sempat menghadiri acara seminar di Bogor pada 25 hingga 28 Februari 2020.
Kemudian, pada 29 Februari 2020 mengeluh batuk, pilek dan demam hingga dirawat di rumah sakit setempat.
Selanjutnya, karena demam tinggi mencapai 38 derajat, pada 8 Maret 2020 dirujuk ke RSUD Dr Moewardi dan menjalani perawatan di ruang isolasi sebagai PDP.
"Dua pasien itu sama-sama datang ke acara seminar di Bogor. Satu pasien masih dirawat di ruang isolasi, namun satu pasien meninggal dunia pada Rabu (11/3/2020) pukul 13.00 WIB. Meninggal disebabkan karena gagal nafas atau pneumonia," jelas Harsini saat konferensi pers di kantor Dinkes Jateng, Kamis (12/3/2020).
Harsini menyatakan, jenazah pasien laki-laki yang berusia 59 tahun itu telah dimakamkan sesuai prosedur penanganan virus corona.
"Proses pemakaman jenazah kami perlakukan seperti pasien yang meninggal di RSUP Kariadi sesuai prosedur penanganan virus corona. Dibungkus plastik kemudian langsung dimasukkan ke peti. Dan tidak boleh ada keluarga pasien. Hanya ada tim medis," ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya saat ini masih menunggu hasil laboratorium dari pasien suspect virus corona tersebut.
"Penyebab virusnya sedang kita telusuri yang jelas karena gagal nafas atau pneumonia.
Kita juga masih menunggu hasil lab dari Litbangkes yang sudah dikirim hari Selasa (10/3/2020).
Apabila positif akan melakukan tracking tentang riwayat kontak pasien itu.