Hari Ini dalam Sejarah, 17 Maret 1963 Gunung Agung di Bali Meletus, Kepanikan Dihantui Kiamat

17 Maret dalam sejarah: Gunung Agung di Bali meletus, sempat tertidur selama 120 tahun. Bagaimana kronologi meletusnya?

Editor: Asytari Fauziah
TribunStyle/Kolase
Gunung Agung yang erupsinya berdampak luas sepanjang sejarah berkali-kali letusannya 

Ratusan orang juga dikabarkan mengalami luka-luka.

Kronologi meletusnya Gunung Agung

Gunung Agung.
Gunung Agung. (dok PVMBG/Tribun Bali)

Sejumlah orang di daerah Kampung Yehkori merasakan gempa bumi ringan pada 16 Februari 1963.

Setelah itu, terdengar suara gemuruh dalam tanah yang berasal dari pantai utara pada 18 Februari 1963.

Gumpalan asap dan bau gas belerang kemudian mulai muncul pada dini hari.

Tak sampai di situ saja, awan yang berhembus dari kepundan tampak bergumpal-gumpal.

Dua jam kemudian mulai terdengar dentuman untuk pertama kalinya.

Batu-batu sebesar kepalan tangan lalu muncul dan disusul semburan asap berwarna kelabu kehitam-hitaman.

Kondisi udara di sekitar gunung tampak diliputi kabut dan abu juga mulai turun.

Masih di bulan Februari, tepatnya 24 Februari 1963, lahar mengalir turun dari bagian utara gunung.

Lahar itu diketahui terus mengalir selama 20 hari.

Gunung Agung kemudian meletus dengan Indeks Letusan sebesar VEI 5 pada 17 Maret 1963.

Pada 16 Mei 1963, paroksisma kedua diawali dengan letusan pendahuluan, yang semula lemah kemudian bertambah kuat.

Pada saat itu, awan letusan mencapai tinggi kira-kira 10.000 m di atas puncak.

Setelah itu, hujan lapili pun mulai turun dari pukul 17.15 hingga pukul 21.13.

Halaman
1234
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved