Virus Corona

Ahli Ungkap Penyebab Kasus Pasien Corona Melonjak Drastis di Indonesia, Padahal Sebelumnya Nihil!

Dulu nihil kini jumlah pasien positif virus corona di Indonesia terus melonjak tajam. Ternyata ini penyebabnya yang diungkap seorang ahli.

Editor: Asytari Fauziah
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. 

Bagaimanakah cara penularannya? salah satunya bisa dengan kontak langsung.

Jadi virus bisa dikeluarkan pada saat pasien yang terinfeksi batuk atau bersin.

Menempel di benda-benda, lalu orang lain memegang benda tersebut.

Virus corona bisa bertahan di permukaan benda mati termasuk smartphone
Virus corona bisa bertahan di permukaan benda mati termasuk smartphone (Kolase TribunStyle.com/scmp.com)

Yang kedua lewat percikan, bila orang batuk atau bersin, lalu ada orang di dekatnya dalam jarak 1 meter maka bisa terjangkit.

Sementara yang ketiga lewat airbone, virus dapat tertransimis dalam jarak lebih dari 1 meter akibat terbawa oleh udara.

Misalnya pasien diberikan nebulizer, itu malah berisiko virusnya airbone.

Tenaga kesehatan juga dikhawatirkan bisa terkena.

Semua orang berisiko.

Terutama orang-orang yang bepergian ke negara yang terjangkit.

WHO sudah membuat daftar 31 negara terjangkit. Termasuk Indonesia.

 POPULER Apa Kata Ustaz Abdul Somad Soal Virus Corona? Simak Jawabannya Tentang Wabah Penyakit Ini

Apabila ada orang yang baru pulang dari negara terjangkit, lalu dalam 2 minggu batuk-batuk, atau terkena infeksi saluran napas, patut diduga dia kena covid-19.

Berapa persen angka kematian yang dapat disebabkan oleh virus corona? Angka kematian yang dilaporkan sepanjang ini masih di bawah SARS dan MERS.

Angka kematian MERS 34%, SARS 24% dan Covid-19 2-3%.

Namun demikian, angka penderita Covid-19 jauh lebih tinggi dari SARS dan MERS, hingga kini mencapai 9000 orang di seluruh negara yang terjangkit.

Kita harus memeriksakan diri ke rumah sakit, salah satunya setelah kita pulang dari negara terjangkit, seperti pulang dari Singapura atau dari Malaysia.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved