Virus Corona
Sempat Ditentang Keluarga Saat Rawat Pasien Covid-19, Petugas Medis Ruang Isolasi: Ini Tugas Negara
Menjadi garda terdepan menangani penyakit menular seperti corona bukan hal yang mudah bagi Kepala Ruang Isolasi Nusa Indah RSUP Sanglah.
Juga dibekali alat pelindung diri (APD) untuk mencegah penularan tersebut.
Sebelum pulang, tenaga kesehatan di Nusa Indah diwajibkan untuk mengganti semua pakaiannya dan mandi.
"Sukurlah keluarga mengerti setelah diberi penjelasan. Ini adalah tugas Negara dan kami mencintai profesi kami," kata dia.
Hal yang sama diungkapkan I Gede Ketut Sajinadiyasa, dokter spesialis paru di ruang isolasi Nusa Indah.
Ia mengaku selama merawat pasien dengan penyakit menular ini, keluarga dan anak-anak merasa khawatir.
"Namun, dengan penjelasan-penjelasan bagaimana cara mencegah infeksi dan menghindari infeksi, mereka bisa menerima kondisi seperti ini," kata dia.
Dia menyebut, hal ini sudah menjadi kewajibannya sebagai dokter dan tenaga kesehatan untuk merawat para pasien ini.
Di akhir video berjudul "kisah kasih di Nusa Indah" tersebut, RSUP Sanglah menyelipkan pesan kepada masyarakat.
"Bahwa masa sulit ini apakah bisa segera terlewati, tidak hanya tergantung pada para tenaga kesehatan.
Mencegah dan mengendalikan wabah adalah tanggung jawab kita semua.
Asalkan kita semua tidak keluar rumah maka kita bisa memusnahkan wabah ini."
Untuk diketahui, seorang pasien warga negara asing sempat dirawat dan dinyatakan meninggal di RSUP Sanglah pada Rabu (11/3/2020) lalu.
Sementara itu, hingga saat ini, sebanyak 6 pasien positif Covid-19 tercatat di Bali.
Sebanyak 2 di antara 6 pasien itu meninggal. Sementara, 4 pasien lain masih dirawat di sejumlah rumah sakit.
Sedangkan total pasien dalam pengawasan sebanyak 102 orang. Sebanyak 73 pasien telah dinyatakan negatif mengidap Covid-19.
Saat ini, terdapat 23 PDP yang dirawat dan menunggu hasil laboratorium. (Kompas.com/ Kontributor Bali, Imam Rosidin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Tenaga Kesehatan yang Bertugas di Ruang Isolasi Covid-19...".