Virus Corona

Gejala Terbaru Virus Corona Bahkan Ada yang Tak Rasakan Apapun & Berbagai Upaya Penyembuhan Covid-19

Gejala terinfeksi ada yang terlihat (simtomatik), ada yang ringan, bahkan ada yang tidak menunjukkan gejala sama sekali (asimtomatik).

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com
Ilustrasi rasakan gejala virus corona 

Penelitian terbaru menunjukkan "kehilangan penciuman" sebagai gejala potensial yang dapat muncul.

Hal yang terjadi bisa berupa kehilangan penciuman saja, tanpa gejala lain.

Merasakan Gejala Covid-19 Setelah Baca Berita Virus Corona? Kemungkinan Psikosomatis, Hati-hati!

Bagaimana penyembuhannya?

Menurut WHO, karena ini adalah pneumonia virus, antibiotik tidak ada gunanya.

Obat antivirus yang dimiliki untuk melawan flu tidak akan berfungsi. Selain itu saat ini juga belum ditemukan vaksin.

Sehingga pemulihan tergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh.

Menurut WHO, orang-orang yang mengalami kasus ringan (tidak lebih parah dari pilek) bisa sembuh tanpa perawatan khusus.

Dilansir Live Science (2/4/2020), menurut CDC, perawatan bagi yang terinfeksi virus corona didasarkan pada jenis perawatan yang diberikan untuk influenza (flu musiman) dan penyakit pernapasan parah lainnya.

Itu dikenal dengan perawatan suportif. Perawatan itu pada dasarnya mengobati gejala yang sering muncul seperti demam, batuk, dan sesak napas.

Mekanisme Rencana Darurat Sipil yang Disampaikan Jokowi untuk Hadapi Penyebaran Virus Corona

Dalam kasus-kasus ringan, istirahat dan obat penurun demam seperti acetaminophen (Tylenol) mungkin diberikan.

Di rumah sakit dokter dan perawat kadang-kadang merawat pasien dengan obat antivirus oseltamivir atau tamiflu, yang tampaknya menekan reproduksi virus, setidaknya pada beberapa kasus.

Menurut Virolog Michigan Tech Ebenezer Tumban hal itu mengejutkan karena Tamiflu dirancang untuk menargetkan enzim pada virus influenza, bukan pada virus corona.

Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) telah memulai uji klinis untuk menguji antivirus remdesivir untuk Covid-19 di Pusat Medis Universitas Nebraska.

Dalam kasus pasien pneumonia yang menghambat pernapasan, pengobatan melibatkan ventilasi okosigen.

Ventilator tersebut meniupkan udara ke paru-paru melalui masker atau tabung yang dimasukkan langsung ke tenggorokan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved