Virus Corona
POPULER Penolakan Jenazah Positif Covid-19, Ridwan Kamil: Corona Mati setelah 7 Jam Pasien Meninggal
Menurutnya banyak pihak yang memprovokasi masyarakat untuk menolak pemakaman jenazah corona karena takut tertular.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
5. Bupati Banyumas meminta maaf
Bupati Banyumas Achmad Husein (tengah) turut membongkar makam pasien positif corona karena ditolak warga di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (1/4/2020).
Bupati Banyumas meminta maaf kepada masyarakat atas penolakan pemakaman pasien positif corona yang terjadi di wilayahnya.
"Saya mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat atas kejadian pemakaman, mungkin karena kami kurang sosialisasi dan mengedukasi masyarakat dengan baik," kata Husein melalui video di akun Instagram pribadinya, Rabu (1/4/2020) malam.
Di video tersebut ia mengatakan bahwa penularan corona lebih berbahaya antara orang yang masih hidup karena penularan dapat terjadi melalui bersin dan batuk.
"Sebab orang hidup itu bisa bicara, bisa batuk dan bisa bersin. Sedangkan orang meninggal tidak bisa sama sekali," ujar Husein.
Dia berharap hal serupa tak terjadi di wilayahnya.
"Virus itu kalau orangnya meninggal, maka dalam waktu tujuh sampai sembilan jam akan mati. Jasadnya tidak ada virus."
"Kita itu sudah jelaskan berkali-kali, ilmu itu ada. Saya doakan almarhum husnul khotimah," kata Husein.
Ia berencana menggandeng ahli untuk memberikan penjelasan pada masyarakat tentang jenazah yang terinfeksi virus.
"Tidak akan kemudian berkembang biak dan menjalar itu tidak, mungkin itu yang kemudian masyarakat belum mengerti," jelas Husein.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga angkat bicara soal masalah tesebut yang terjadi di sejumlah daerah.
Dirinya mengingatkan, keluarga duka seharusnya justru mendapatkan dukungan, bukan penolakan.
"Kasihan mereka. Mereka itu bukan musuh kita. Justru mereka butuh dukungan," kata Ganjar.
Selain itu, dirinya juga menegaskan, proses pemakaman sesuai prosedur tidak akan membahayakan masyarakat sekitar.
"Kalau sudah dilakukan sesuai prosedur, jenazah sudah dibungkus dan dikubur itu tidak apa-apa. Virusnya ikut mati di sana. Yang penting jangan ikut melayat," kata dia.
(TribunMataram.com/ Salma Fenty)