Virus Corona
Ikut Berdonasi Lawan Corona, 3 Bocah SD Rela Pecah Celengannya, 'Ini untuk Dokter Beli Masker'
Bagaimana kisah mereka hingga rela mendonasikan tabungannya untuk tenaga medis? Berikut selengkapnya.
“Mereka mengucilkan saya karena dianggap bisa menularkan virus. Padahal tidak sesederhana itu,” katanya.
Apalagi dahsyatnya pemberitaan tentang penularan corona secara langsung turut memojokkan para perawat.
Tak hanya oleh tetangga di rumah, beberapa rekan kerja di rumah sakit turut menjaga jarak dengan para tenaga medis yang bertugas di ruang isolasi.
Mereka tak mau tertular oleh virus mematikan yang hingga kini belum ditemukan obatnya.
Malahan langkah ekstrim dilakukan Minarsih terhadap keluarganya.
Sampai sekarang Minarsih tak pernah menceritakan tugasnya merawat pasien corona kepada anak-anaknya.
Dia tak ingin mereka berpikir jauh dan ketakutan atas profesi yang dijalani ibunya.
Direktur RSUD Gambiran dr Fauzan Adhima mengakui ketersediaan APD memang terbatas.
“Pada awal-awal sempat ada kesulitan penyediaan APD karena banyak distributor yang menghentikan pengiriman.
Tapi saat ini ketersediaan APD relatif sudah mencukupi. Semoga pasien covid-19 tidak nambah lagi sehingga APD-nya tetap tercukupi," ungkapnya.
Manajemen rumah sakit sangat mengapresiasi semua tenaga medis, paramedis, dan petugas lainnya yang telah all out memberikan pelayanan terbaik bagi pasien Covid-19 di RSUD Gambiran. (Kompas.com/*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekurangan APD, Perawat Terpaksa Tanyakan Kebutuhan Pasien Covid-19 via Grup WhatsApp".
dan di Tribunnews.com dengan judul Turut Berdonasi Lawan Corona, 3 Bocah SD Rela Pecah Celengannya, 'Ini untuk Dokter Beli Masker'.