Berita Terpopuler

POPULER Dinyatakan Sembuh dari Covid19, Pemuda Ditemukan Meninggal saat Isolasi Mandiri

Seorang pemuda di Lumajang, Jawa Timur ditemukan meninggal saat masih menjalani karantina mandiri.

Facebook
prosesi pemakaman korban Covid-19 

TRIBUNMATARAM.COM Pria ditemukan meninggal dunia setelah dinyatakan sembuh dari corona.

Sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang setelah hasil swab tes negatif, pria ini malah ditemukan meninggal saat jalani isolasi mandiri.

Persebaran virus corona yang sangat cepat membuat orang berhati-hati.

Apalagi banyaknya pasien yang dikabarkan meninggal dunia setelah berjuang melawan virus ini.

Salah satunya adalah pemuda di Lumajang, Jawa Timur.

Pria ini ditemukan meninggal saat masih menjalani karantina mandiri.

Kisah Dokter Positif Covid-19, Tak Bisa Tepati Janji pada Anaknya untuk Kembali, Meninggal Sendirian

Nekat Tahlilan 100 Hari Meninggalnya Lina Saat Wabah Corona, Teddy: Gak Ada yang Ditakutkan Lagi

Sebelumnya ia sudah dirawat karena menderita covid-19.

Beruntung, ia dinyatakan negatif oleh tim medis setelah jalani tes swab ulang.

AZ pasien yang sudah dinyatakan sembuh ini malah ditemukan meninggal dunia pada Jumat (17/4/2020).

prosesi pemakaman korban Covid-19
prosesi pemakaman korban Covid-19 (Facebook)

Kabar meninggalnya pasien yang dinyatakan sembuh dua hari lalu itu disampaikan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

"Saya barusan mendapatkan kabar dari teman-teman yang ada di Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, dan saya konfirmasi kepada Pak Camat terkait kabar meninggal AZ," kata Thoriq di Kantor Bupati Lumajang, seperti dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

AZ sebelumnya dirawat di ruang isolasi RSUD dr Haryoto selama 14 hari.

Selama dirawat di ruang isolasi, AZ tak menunjukkan gejala apa pun.

Saat menjalani perawatan di ruang isolasi, AZ nampak sangat sehat.

Setelah isolasi di rumah sakit, AZ dinyatakan boleh pulang.

Sebelumnya ia sudah menjalani dua kali tes swab ulang untuk memastikan dirinya sudah sembuh dari virus ini.

Meski diperbolehkan pulang, AZ masih diminta melakukan karantina mandiri selama seminggu.

"Dari dua kali swab dengan hasil negatif tersebut dapat dinyatakan sembuh dan bisa dipulangkan dengan prosedur karantina mandiri selama seminggu.

Tentu, seluruh ikhtiar dan tahapan prosedur telah dilakukan," ujarnya.

Kagetnya Warga Setelah Tahu Jenazah yang Dimandikan Positif Covid-19, Dikira Meninggal Sakit Jantung

Bupati Lumajang, Thoriq mengaku ikut berduka atas meninggalnya AZ.

Namun tak dijelaskan penyebab pemuda ini meninggal dunia.

Prosedur pemakaman jenazahnya juga tak dijelaskan dengan detail.

Menurut dia, Pemkab Lumajang akan melakukan langkah terbaik untuk menghormati jenazah Thoriq dalam proses pemakaman.

"Saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya AZ. Kami semua turut berduka dan berbelasungkawa, kami semua ikut bersedih dan saya yakin almarhum AZ dalam keadaan husnul khotimah," tuturnya.

Pemkab Lumajang akan berkonsultasi dengan Pemprov Jatim dan Kementerian Kesehatan terkait kejadian ini.

UPDATE Corona Dunia 14 April 2020: Total 1.923.651, 119.595 Meninggal, 443.886 Berhasil Sembuh

Thoriq pun meminta masyarakat tetap menjaga jarak dan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

"AZ menjadi duka yang bertambah bagi seluruh langkah penanganan virus corona yang semakin unpredictable.

Yang terbaik hari ini adalah melakukan pencegahan dengan menggunakan masker, cuci tangan, berada di rumah, jaga jarak, hidup bersih, jaga imunitas, dan jaga kesehatan," tandas Thoriq. (TribunMataram.com/Asytari Fauziah) 

Ilustrasi Serangan Jantung
Ilustrasi Serangan Jantung (Tribunnews via Independent.co.uk)

Dikira Meninggal Sakit Jantung, Warga Mandikan Jenazah yang Positif Covid-19

Begitu kagetnya warga Kampung Malang Nengah, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat setelah mengetahui almarhum tetangganya dinyatakan positif corona atau Covid-19.

Sebab pemulasaraan jenazah dilakukan sendiri oleh warga dan tidak menggunakan prosedur pasien Covid-19.

Saat itu hasil swab tenggorokan almarhum belum keluar.

 Ketakutan Warga yang Tolak Perawat Positif Virus Corona: Sakit Tak Ada yang Rawat, Berobat Ditolak

Sempat diduga sakit jantung

Warga menduga pria berprofesi pengemudi ojek itu meninggal karena penyakit jantung.

Pria 48 tahun tersebut memang diketahui sering berobat ke dokter karena penyakit jantung yang dia derita.

Warga tak menaruh curiga karena pihak terkait saat itu belum memberikan informasi. Proses pemulasaraan jenazah pada Jumat (3/4/2020) pun akhirnya tidak dilakukan sesuai prosedur pasien corona.

 POPULER Fakta Pasutri Pasien Corona Lampung Wafat di Hari yang Sama, Sempat Dikira Transmisi Lokal

Tahlilan diikuti 25 warga

Setelah proses pemakaman selesai, warga menggelar tahlilan mendoakan almarhum selama tujuh hari.

Ada sekitar 25 orang, termasuk perangkat desa yang mengikuti tahlilan tersebut.

Warga pun waswas ketika belakangan mengetahui kabar bahwa almarhum ternyata positif Covid-19.

"Warga memang benar-benar tidak tahu (almarhum positif) karena Dinkes tidak cepat menginformasikan hasilnya, usai tahlilan itu ada kabar hasil swab positif. Pada galau (cemas) tuh warga jadi untuk menenangkannya kita lakukan imbauan isolasi mandiri," ucap Sekretaris Kecamatan Ciseeng, Heri Isnandar ketika dihubungi Kompas.com, Senin (13/4/2020).

 Penderita Covid-19 yang Sudah Sembuh Masih Bisa Terinfeksi Lagi, Ini Penjelasan WHO

Peserta tahlilan berpotensi ODP

Heri mengatakan hasil swab almarhum baru keluar sepekan kemudian, yakni pada Sabtu (11/4/2020).

Hasil swab menunjukkan almarhum ternyata sudah terjangkit virus corona.

Atas kejadian tersebut seluruh peserta tahlilan berpotensi menjadi Orang dalam Pemantauan (ODP).

"Informasinya almarhum ini sakit jantung dan memang sejak awal tidak ada SOP Covid-19 pemakaman.

Makanya warga tetap ikutan tahlilan karena menganggapnya (meninggal) sakit jantung," ungkapnya.

Adapun almarhum merupakan pengemudi ojek online.

"Mobilitasnya tinggi entah ke Depok, Tangerang, Jakarta, bisa jadi penularannya dari penumpang begitu," imbuhnya.

Dinas Kesehatan akan segera melakukan tes swab kepada anggota keluarga almarhum.

Jika hasilnya positif, maka status warga lainnya bakal naik menjadi ODP.

"Ada tiga yang diperiksa, salah satunya pembantu beda kampung. Jadi mudah-mudahan hasil semuanya negatif sehingga warga yang hadir di tahlilan itu tidak naik statusnya," ujar dia.

 Viral Video Satpol PP Bubarkan Warga Manado yang Berenang Sampai Adu Mulut, Sebut Laut Itu Obat

Petugas Dinkes dinilai lambat

Terkait kejadian itu, warga menilai petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) lambat dalam memberikan informasi.

Apabila kejadian tersebut diinformasikan sejak awal, maka warga akan mengikuti prosedur kesehatan yang sudah ditetapkan.

Warga pun mengaku kecewa dengan cara penanggulangan virus yang dilakukan dinas.

"Kami kecamatan dan desa melakukan tugas sesuai kewenangan. Jadi mungkin untuk jajaran Dinkes agar lebih bisa menginformasikan secepatnya apabila ada yang positif meninggal.

Sehingga kami juga lebih cepat membantu bagaimana mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, jangan sampai kecolongan begini. Masyarakat jadi parno, takut," katanya.

Sumber: Kompas.com /Editor : Pythag Kurniati (Penulis: Kontributor Bogor Afdhalul Ikhsan | Editor: Farid Assifa)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikira Meninggal Sakit Jantung, Ternyata Positif Corona, Jenazah Dimandikan dan Warga Kampung Tahlilan 7 Hari"

dan di Tribunnews.com dengan judul Sudah Dinyatakan Sembuh dari Covid19, Pemuda Ditemukan Meninggal saat Isolasi Mandiri.

Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved