Ramadhan 2020

AWAS Jangan Tidur setelah Sahur bagi Penderita Asam Lambung / GERD, Bisa Komplikasi hingga Kematian

Termasuk di antaranya kurangnya jam tidur yang membuat banyak orang langsung melanjutkan tidur setelah santap sahur.

Shutterstock
Ilustrasi asam lambung 

TRIBUNMATARAM.COM - AWAS! Jangan tidur setelah makan sahur bagi penderita asam lambung Gerd.

Puasa Ramadhan 2020 bagi sebagian orang bisa mengubah pola hidup.

Termasuk di antaranya kurangnya jam tidur yang membuat banyak orang langsung melanjutkan tidur setelah santap sahur.

Kebiasaan ini sebetulnya tidak dianjurkan karena sejumlah alasan kesehatan, terlebih bagi penderita Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease).

Gerd merupakan kondisi ketika asam lambung mengalir balik menuju kerongkongan.

BACAAN Niat Sahur / Puasa untuk Sebulan Penuh Ramadhan 2020/ 1441 H, Beserta Arti & Penjelasan Ulama

Menjelang Ramadhan 2020, Bolehkah Mandi Wajib Setelah Sahur? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Apabila dibiarkan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan komplikasi karena asam lambung yang naik

Ilustrasi gangguan pencernaan(SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi gangguan pencernaan(SHUTTERSTOCK) ()

Dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEG menjelaskan, pasien Gerd seringkali mengalami gangguan pengosongan lambung.

Kondisi ini menyebabkan turunnya makanan menjadi lebih lama dari orang pada umumnya.

Jika pada orang normal makanan turun ke usus halus kurang lebih selama 2-3 jam, penderita Gerd membutuhkan waktu lebih lama dari itu.

"Jadi pasien Gerd sangat saya anjurkan tidak tidur sehabis sahur," tuturnya dalam sesi Live Instagram bersama dr. Arti Indira M. Gizi, Sp. GK dan dr. Teuku Adifitrian, SpBP-RE (dr. Tompi), Senin (27/4/2020).

Munculnya rasa kantuk setelah santap sahur memang wajar terjadi.

Apalagi jika kita tidak cukup tidur di malam hari.

Jika kamu menderita Gerd dan tidak bisa menahan kantuk usai santap sahur, kamu tetap bisa tidur sejenak asalkan tetap mengatur posisi tidur. Jangan tidur dalam keadaan telentang.

"Kalau pun mengantuk, tidur setengah duduk di kursi goyang atau kursi tapi posisinya tegak," kata Kaka.

Secara umum, posisi tidur penderita Gerd di malam hari juga perlu diperhatikan.

Kaka menyarankan menumpuk bantal agak tinggi untuk menghindari asam lambung yang naik ke kerongkongan.

Ini dilakukan agar tidak timbul keluhan dada terasa panas di malam hari yang pada akhirnya membuat terbangun.

Selain itu, jika penderita Gerd senang tidur menyamping, usahakan untuk tidur menyamping ke sisi kanan.

"Karena dengan miring ke kanan tidak akan reflux ke atas (kerongkongan). Ini ada di banyak jurnal," ungkap Kaka.

Belajar dari berbagai peristiwa asam lambung, penyakit satu ini tidak boleh disepelekan.

Ternyata ada beberapa jenis makanan dan minuman yang harus dihindari oleh penderita asam lambung sebelum gejalanya makin parah.

Pasalnya, asam lambung merupakan senyawa asam pada tubuh manusia yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme atau bakteri pada makanan.

Banyak-tidaknya produksi asam lambung bergantung pada jenis makanan apa yang telah dikonsumsi.

Namun cairan asam lambung ini akan menjadi masalah ketika sudah mengalir menuju esofagus (sebuah bagian penghubung antara kerongkongan dan lambung).

 Selain Gorengan, Hindari 8 Makanan ini Saat Berbuka Puasa Kalau Nggak Ingin Asam Lambung Meningkat

Terlebih bila bagian LES (Lower Esophageal Sphincter) yang berfungsi untuk mencegah makanan naik kembali dari lambung dan mengakibatkan kerusakan atau melemah fungsinya.

Bila kondisi tersebut makin parah, akan membawa pada sebuah penyakit bernama GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Ilustrasi asam lambung naik
Ilustrasi asam lambung naik (Shutterstock)

Salah satu gejala yang paling sering terjadi pada penyakit GERD adalah rasa panas di perut hingga ke bagian dada.

Beberapa gejala lainnya yang bisa muncul penyakit ini antara lain:

- Batuk Kering

- Sakit Tenggorokan

- Kembung

- Sendawa

- Cegukan

- Susah menelan

- Adanya benjolan di tenggorokan

Tribunstyle.com merangkum dari laman kompas, Berikut 10 tips untuk meningkatkan kesehatan pencernaan:

1. Makan dengan perlahan

Makan dengan perlahan dan kunyah makanan dengan baik akan membantu proses pencernaan lebih cepat dan baik.

Jangan telan makanan dengan terburu-buru.

2. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi

Ilustrasi
Ilustrasi (loveandprimal.com)

Tambahkan serat yang cukup pada makanan, termasuk gandum, kacang, dan sayuran (buncis, paprika, wortel), dan buah-buahan.

Konsumsi serat dengan jumlah minimal 25-30 gram per hari agar menjauhkan dari sembelit, penambahan berat badan, diabetes, dan masalah jantung.

3. Bersihkan sayuran secara menyeluruh sebelum dimasak atau dimakan

Sayur dan Buah
Sayur dan Buah (Kent)

Membersihkan sayuran dan buah-buahan secara menyeluruh sebelum dimakan serta menjaga kebersihan dapur dapat menjaga Anda tetap jauh dari bakteri, yang mempuyai efek langsung pada perut. 

4. Kurangi asupan garam, gula, dan tepung terigu

Garam
Garam (Harvard Health)

Kurangi tiga bahan makanan "putih" ini, seperti garam, gula, dan tepung terigu, sebanyak mungkin.

Sebab, bahan-bahan ini adalah penyebab dasar dari masalah pencernaan.

5. Kurangi konsumsi daging

Ilustrasi daging kurban_1
Ilustrasi daging kurban_1 (http://cypressvalleymeatcompany.com)

Tidak terlalu banyak mengonsumsi daging dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan.

6. Cukup konsumsi cairan

Dampak langsung minum setelah makan
Dampak langsung minum setelah makan (StyleCraze)

Penuhi kebutuhan cairan tubuh dalam bentuk air, jus, dan sup.

Cairan terbukti efektif dalam mengatasi masalah sembelit, di samping itu juga berguna meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

7. Hindari tidur setelah makan, lakukan dengan berjalan sebentar setelah makan

Hindari berbaring segera setelah makan.

Bila  memungkinan berjalanlah sebentar selama 10 menit.

Hal ini akan membantu makanan dapat dicerna dengan lebih baik, selain menghindari beberapa masalah pencernaan.

8. Konsumsi makanan probiotik

Susu Perah dan Susu Kedelai
Susu Perah dan Susu Kedelai (Steemit)

Makanan probiotik sangat baik untuk kesehatan pencernaan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan probiotik, seperti dadih (susu yang digunakan untuk membuat keju), idli, dan yoghurt, mungkin dapat membantu ketika sedang terkena diare, sindrom iritasi usus (IBS), dan penyakit radang usus (IBD).

Namun, para peneliti masih meneliti lebih lanjut dampak organisme probiotik tertentu pada kondisi kesehatan tertentu.

9. Hindari stres

Ilustrasi stres
Ilustrasi stres (https://www.rmit.edu.au)

Stres dapat memperburuk masalah-masalah pencernaan, seperti mag, wasir, dan sindrom iritasi usus.

Kegiatan seperti meditasi dan yoga, dapat membantu menenangkan saraf sehingga dapat membantu meringankan masalah pencernaan.

10. Hindari merokok dan minuman keras/alkohol

Berhenti merokok
Berhenti merokok (www.sickchirpse.com)

Dengan menghindari rokok dan minum minuman keras selama terkena permasalahan pencernaan dapat mempercepat penyembuhan. (Kompas.com/ Nabilla Tashandra) (Tribunstyle.com/Anggia/Agung Budi Santoso)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penderita Asam Lambung Gerd Jangan Tidur Setelah Sahur".

dan di Tribunstyle.com dengan judul Terkesan Sepele, Asam Lambung Nyatanya Renggut Nyawa Artis-Artis Ini, Intip 10 Tips Pencernaan Sehat

BACA JUGA di Tribunnews.com dengan judul AWAS Jangan Tidur setelah Sahur bagi Penderita Asam Lambung / GERD, Bisa Komplikasi sampai Kematian.



Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved