Virus Corona
Detik-detik Penjemputan Paksa Satu Keluarga Reaktif Rapid Test : Kami Sehat, Mati Itu Takdir Tuhan
Detik-detik penjemputan paksa satu keluarga yang dinyatakan reaktif rapid test di Grobogan, Jawa Tengah.
TRIBUNMATARAM.COM - Detik-detik penjemputan paksa satu keluarga yang dinyatakan reaktif rapid test di Grobogan, Jawa Tengah.
Satu keluarga yang terdiri dari ibu dan dua anaknya akhirnya dijemput paksa petugas karena menolak melakukan isolasi.
Ketiganya merupakan istri dan anak dari pasien positif Covid-19 yang sebelumnya berbohong baru pulang dari Jakarta.
• POPULER Baru Pulang dari Tangerang, Warga Grobogan Kejang & Meninggal Dunia Saat Antre di Bidan Desa
• Nasib Akhir Rombongan Pernikahan Asal Grobogan Nekat Carter Bus ke Jakarta, 5 Orang Positif Corona
"Kami sehat, tidak mau dibawa ke rumah sakit. Mati itu takdir Tuhan," kata seorang reaktif rapid test saat menolak untuk dirawat di ruang isolasi RSUD Getas Pendowo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Kata-kata penolakan tersebut yang akhirnya memicu Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir beserta seorang anggota TNI mengambil tindakan.
Kedua aparat penegak hukum ini hanya bergeming dan tetap mengevakuasi satu keluarga di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Grobogan, yang dinyatakan reaktif rapid test tersebut.

"Kami sehat, tidak mau dibawa ke rumah sakit. Mati itu takdir Tuhan. Kata-kata penolakan itu yang membuat saya tegang," terang Lamsir, saat dihubungi Kompas.com, melalui ponsel, Sabtu (2/5/2020).
Untuk diketahui, satu keluarga di Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test menolak saat akan dibawa tim Covid-19 ke RSUD Getas Pendowo Grobogan.
Seorang ibu dan dua anaknya yang tinggal satu rumah, yang telah berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) tersebut akhirnya dijemput paksa oleh petugas TNI-Polri.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat Kapolsek Karangrayung, AKP Lamsir bersama seorang anggota TNI mengenakan APD lengkap terpaksa turun langsung memberikan pemahaman kepada ketiga orang tersebut.
Mereka pun sempat berdebat di ruang tamu rumah.
Ketiga orang penghuni rumah yang mengenakan masker itu pun terlihat "ngeyel" tak sudi jika harus dirawat intensif di ruang isolasi.
"Jadi, kalau imunnya tidak sehat kalian tertular. Kalian tahu tidak," tegas Lamsir, di hadapan ketiga orang tersebut.
Suasana pun memanas ketika ketiga orang tersebut tetap menolak imbauan petugas yang menjemputnya.
Tak menghiraukannya, Lamsir dan seorang tentara langsung membawa ketiganya masuk ke ambulans Puskesmas Karangrayung.