Berita Terpopuler
POPULER Henti Jantung & Serangan Jantung Ternyata Berbeda, Kenali Penyebab Wafatnya Didi Kempot Ini
Henti jantung dan serangan jantung ternyata berbeda, kenali penyebab meninggalnya Didi Kempot ini.
TRIBUNMATARAM.COM - Henti jantung dan serangan jantung ternyata berbeda, kenali penyebab meninggalnya Didi Kempot ini.
Mengenal bedanya henti jantung dan serangan jantung yang diduga jadi penyebab wafatnya Didi Kempot.
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, sempat tersiar kabar jika Didi Kempot mengalami henti jantung.
Namun, tak lama kemudian beberapa pemberitaan menyebutnya sebagai serangan jantung.
Lantas apa perbedaan henti jantung dan serangan jantung?
Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di Solo.
• Ketika Kabar Meninggalnya Didi Kempot Jadi Pemberitaan Media Asing, Penggemar di Suriname Berduka
• Jatuh Bangun Hidup Didi Kempot, Putus Sekolah, Ngamen Sejak SMP Tapi Malah Sandang Berbagai Gelar
Diagnosis awal para dokter mengungkapkan bahwa penyebab kematian Godfather of Broken Heart itu adalah diagnosis henti jantung.

Meski terdengar mirip, rupanya henti jantung berbeda dengan serangan jantung.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Kardiovaskular Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Sally Aman Nasution SpPDKKV dan Pokja Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Dr dr Antonia Anna Lukito SpJP(K).
"Henti jantung beda dengan serangan jantung," kata Sally saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Henti jantung adalah suatu kondisi yang terjadi secara tiba-tiba, di mana seseorang kehilangan fungsi jantung, pernapasan dan kesadaran yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Henti jantung, kata dia, biasanya timbul akibat gangguan dari aliran listrik pada jantung.
Ada beberapa kondisi yang bisa menimbulkan gangguan aliran listrik pada jantung, di antaranya adalah penyakit jantung koroner, gagal jantung, kelainan elektrolit, gangguan irama, kelebihan kalium dan lain sebagainya.
Serangan jantung
Sementara itu, serangan jantung adalah kondisi yang terjadi akibat sumbatan mendadak dari aliran pembuluh darah koroner di otot jantung. Sumbatan ini mengakibatkan aliran darah ke otot jantung berkurang atau terhenti sama sekali.
"Bila tidak dilakukan tindakan (pada pasien), akan terjadi kerusakan pada otot jantung," ujar Sally.
Anna menjelaskan bahwa penyumbatan bisa disebabkan oleh plak yang tumbuh pelan-pelan di pembuluh darah atau plak yang pecah mendadak mengakibatkan terjadi gumpalan darah.
Sama seperti henti jantung, serangan jantung ini juga tidak bisa diprediksi kapan terjadinya.
Hanya saja umumnya dipicu beberapa kondisi seperti kelelahan, tekanan darah tinggi tidak terkontrol, kolesterol jahat yang tinggi, stres dan lainnya.
Punya keterkaitan
Meskipun henti jantung dan serangan jantung berbeda, kedua kondisi ini juga memiliki keterkaitan satu dan lainnya.
Henti jantung bisa disebabkan oleh serangan jantung.
Sebaliknya, serangan jantung itu bisa salah satunya disebabkan oleh henti jantung.
"Kedua kondisi ini (henti dan serangan jantung), seperti dua lingkaran yang ketemu sebagian," kata Anna.
Oleh karena itu, cara mengantisipasi henti jantung dan serangan jantung yang terbaik sama saja, yaitu mawas diri terhadap faktor keturunan, penyakit pemicu dan juga rutinlah untuk melakukan medical checkup.

Tak Pernah Keluhkan Sakit
Didi Kempot tak pernah mengeluhkan sakit pada tubuhnya, tetap kerja keras meski tubuh kelelahan.
Kabar meninggalnya Didi Kempot cukup mendadak, keluarga sebut penyebabnya karena kelelahan.
Ini penjelasan lengkap kelelahan bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.
Penyanyi campursari Didi Kempot meninggal dunia di RS Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5/2020) pukul 7.30 WIB di usia 53 tahun.
Kakak Kandung Didi Kempot, Lilik, mengatakan akhir-akhir ini adiknya kelelahan karena banyak kegiatan.
"Kalau saya prediksi ya begitu, kecapekan," ungkap Lilik dalam wawancara dengan Kompas TV.
• Pemakaman Didi Kempot di Ngawi, Protokol Pencegahan Penyebaran Virus Corona Dilakukan Berbagai Pihak
Lilik mengatakan, selama ini Lord Didi tidak pernah mengeluhkan sakit.
"Dia enggak bilang kalau ngomong sakit betul, enggak ngomong," kata Lilik.
Soal riwayat penyakit penyanyi dengan nama lengkap Dionisius Prasetyo, Lilik pun mengatakan adiknya tak memiliki riwayat penyakit apapun.

Untuk kepastian penyebab meninggalnya sang legenda, hingga saat ini masih dikonfirmasi.
Namun jika Didi Kempot meninggal karena kelelahan, bagaimana hal ini sangat berakibat fatal?
Dalam artikel Kompas.com Sains edisi 24 April 2019, Dekan FKUI Prof dr. Ari Fahrial Syam, SpPd-KGEH MMB FINASIM FACP pernah menjelaskan bagaimana kelelahan dapat menyebabkan seseorang meninggal.
Dalam wawancara dengan Kompas.com, Ari menjelaskan, manusia memiliki batas dalam bekerja. Manusia bukan robot yang sanggup bekerja 24 jam non-stop.
"Dalam siklus 24 jam manusia, pakar membagi menjadi tiga. 8 jam untuk kerja keras, 8 jam untuk kerja ringan, dan 8 jam untuk istirahat atau tidur.
Ini bukan konsep omong kosong tapi sudah diuji secara genetik," jelas Ari.
• Dikenal Sederhana, Inilah Potret Rumah Mewah Didi Kempot di Solo yang Ramai Pelayat Sejak Pagi
Saat pakem tersebut tidak dijalankan, misalnya kerja keras lebih dari 12 jam, maka ada dampak kesehatan bagi orang tersebut.
"Ketika pembagian siklus 24 jam tidak dilakukan, siklus biologis kita akan terganggu," ungkap Air.
Jam kerja terlalu tinggi, kurang istirahat, dan kurang asupan makanan bergizi akan sangat berdampak pada orang-orang yang memiliki riwayat penyakit kronis.
Ari mencontohkan, orang-orang yang memiliki diabetes bila kelelahan gula darahnya menjadi tidak terkontrol, orang dengan hipertensi bisa kena stroke, dan orang yang sudah memiliki sumbatan pada pembuluh jantung bisa mengalami serangan jantung dan meninggal.
• Peduli Sosial, Sebelum Meninggal Dunia Didi Kempot Kumpulkan Donasi Rp 7,6 Miliar untuk Wabah Corona
"Kemudian pada orang-orang yang tidak memiliki penyakit kronis, kelelahan, kurang tidur, dan makan asal-asalan bisa menyebabkan daya tahan tubuh menurun," jelas Ari.
Ketika daya tahan menurun, virus penyakit dengan mudah dapat menyerang tubuh dan mengakibatkan demam berdarah, tifus, diare, dan lain sebagainya.
Ari menambahkan, kudapan yang mengandung lemak seperti cokelat dan keju, serta minuman penambah stamina atau yang mengandung kafein juga bisa memperburuk keadaan.
Kafein misalnya, dapat menaikkan asam lambung manusia dan tekanan darah menjadi tidak terkontrol. (Kompas.com/Ellyvon Pranita/ Aditya Jaya Iswara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Didi Kempot Meninggal, Apa Bedanya Henti Jantung dan Serangan Jantung?" dan "Keluarga Sebut Didi Kempot Meninggal karena Kelelahan, Bagaimana Ini Berakibat Fatal?"
BACA JUGA di Tribunnews.com dengan judul Henti Jantung & Serangan Jantung Ternyata Berbeda, Kenali Penyebab Wafatnya Didi Kempot Ini.