Nasib WNI di Kapal Asing
Selembar Surat Berbahasa China yang Bawa Kabar Duka, ABK Meninggal Dunia dan Dilarung ke Laut
Satu keluarga merasakan duka mendalam saat datang surat berbahasa China yang bawa kabar duka, ABK meninggal dunia dan dilarung ke laut.
Penulis: Asytari Fauziah | Editor: Asytari Fauziah
5. Kesaksian ABK Selamat
Para Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia menceritakan pengalaman mereka selama berada di kapal China.(KFEM via BBC)
Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sedang memeriksa 14 anak buah kapal ( ABK) Indonesia Kapal Long Xin 629.
Ke-14 orang itu diperiksa sebagai saksi terkait pelarungan tiga jenazah ABK dan dugaan eksploitasi.
"Sampai dengan malam ini anggota saya masih melaksanakan pemeriksaan 14 crew kapal di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, masih berlangsung," kata John saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Ia mengatakan para ABK tersebut dalam kondisi sehat dan sudah diisolasi selama 14 hari di Korea Selatan.
Dalam pemeriksaan tersebut, penyidik akan memperjelas proses 14 ABK bisa bekerja di luar negeri.
Polisi juga menelusuri perusahaan penyalur dan bagaimana prosedur yang diterapkan.
Selain itu, Satgas juga mendalami kegiatan ABK selama bekerja di Kapal Long Xin 629 untuk menelusuri dugaan eksploitasi atau TPPO.
"Serta kesaksian mereka apakah terjadi eksploitasi/TPPO selama di kapal, misal terkait jam kerja, upah, ancaman, asuransi dan lain-lainnya," ucapnya.
Ada 3 ABK yang meninggal di atas kapal China tersebut, satu jenazah berinisial AR dilarungkan ke laut pada 31 Maret 2020 setelah dinyatakan meninggal dunia pada 27 Maret 2020.
Kemudian, dua jenazah lainnya meninggal dunia dan dilarung saat berlayar di Samudera Pasifik pada Desember 2019. (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah) (Kompas.com/ Editor : Rachmawati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul ABK Meninggal Dunia dan Dilarung ke Laut, Keluarga Terima Kabar Duka Lewat Surat Berbahasa China