Virus Corona

Cerita Pengantar & Sopir Ambulans Jenazah Covid-19, Pilih Rahasiakan Pekerjaan dari Istri yang Hamil

Rasa takut akan adanya kecemasan yang akan dirasakan keluarga pada pekerjaan mereka, membuat ketiganya memilih merahasiakannya.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah

5. 'Suatu saat kami juga meninggal'

Kerabat dan keluarga jenazah kasus COVID-19 mengunjungi pemakaman di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (26/4/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, selama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sejak 10-23 April, tren pemakaman yang menggunakan prosedur tetap (protap) COVID-19 cenderung menurun, di mana sebelumnya mencapai 50 orang yang meninggal per hari kini 40-30 orang per hari.

Mulai dari 28 April dan 29 April 2020, kemudian 12-13 Mei 2020. 

Selama mengantarkan jenazah tersebut, mereka mendapatkan banyak hikmah, terutama untuk terus berbuat kebaikan.

“Saya selalu ingat suatu saat kami pasti meninggal. Entah dengan cara normal atau terkena wabah,” ucap dia.

Dari kegiatannya, GR termotivasi untuk terus berbuat baik.

“Saya tidak pernah menunda permintaan jenazah, kalau mau dikuburkan, kami siap secara langsung,” ungkap dia.

Bahkan, saat GR sedang berada di Banyuwangi, lalu ada permintaan untuk mengantarkan jenazah Covid-19 , dirinya langsung kembali ke Jember.

“Pagi setelah subuh ditelepon oleh rumah sakit, saya tidak bilang di Banyuwangi, tapi bilang di Jember. Saya langsung berangkat ke Jember dan mengantar PDP,” tutupnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kisah Pengantar & Sopir Ambulans Jenazah Covid-19 Saat Istrinya Hamil, Sampai Rahasiakan Pekerjaan

Halaman
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved