Virus Corona
Viral Informasi Jangan ke Rumah Sakit Meski Alami Gejala Corona, Awas Menyesatkan, Simak Faktanya
Sebuah unggahan di media sosial Facebook menjadi viral setelah melarang masyarakat untuk pergi ke rumah sakit sekalipun mengalami gejala Covid-19.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
"Jadi, harus lihat gejalanya itu sendiri. Jangan sampai bahaya karena terlambat.
Misal kondisinya sudah lemah sekali, atau sampai tidak bisa makan, karena muntah-muntah tentu kondisi seperti ini harus ke dokter," lanjut dia.
Menilik gejala ringan yang disebutkan dalam unggahan akun Facebook di atas, yakni batuk, pilek, dan demam, Erni menjelaskan, yang penting dipahami adalah fase inkubasi.
"Kalau gejala agak sulit, patokannya keadaan umum saja, dan sakitnya tidak yang pas hari iru keluar langsung jatuh sakit.
Ada fase inkubasinya. Yang penting jaga daya tahan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan," tutupnya.
Corona di Indonesia Masih Bertambah
Di Indonesia sendiri, jumlah pasien Covid-19 akibat infeksi virus corona masih terus bertambah.
Hingga akhir Mei 2020, tercatat sudah ada 25.000 lebih kasus terkonfrmasi Covid-19.
Health Manager International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Dr. Dewindra Widiamurti, menilai sulit untuk bisa memprediksi secara pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
• Sebulan di Rawat di Rumah Sakit, Ini Kunci Nenek 100 Tahun Berhasil Sembuh dari Virus Corona
Menurut dia, selama masih ada mobilitas antarwilayah, maka tidak ada negara yang benar-benar aman dari risiko gelombang Covid-19 berikutnya.
“Untuk memprediksinya, harus betul-betul melihat global trend, bukan hanya tren di Indonesia,” jelas Dewindra saat menjadi pembicara dalam Diskusi Online “Efek Samping Wabah” yang diadakan AJI Jakarta, Jumat (29/5/2020) malam.

Dia mencontohkan kebijakan di negara lain, seperti di Singapura, Korea Selatan, China dan Perancis yang kembali melonggarkan pembatasan sosial setelah mendapati penurunan kasus Covid-19. Tapi keputusan itu ternyata membawa dampak penambahan kasus baru.
“Di Perancis misalnya, dalam minggu pertama siswa kembali ke sekolah, ditemukan 70 kasus baru covid-19. Maka dari itu, kita harus sangat hati-hati,” jelas Dewindra.
Berdasarkan hasil diskusi dengan banyak koleganya yang berada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri, Dewindra menyampaikan pendapat, pandemi Covid-19 kemungkinan tak akan berhenti di tahun 2020.
“Kalau melihat perjalanan kasusnya, kemungkinan wabah ini belum akan berhenti pada tahun ini,” kata dia.
• Muncul Wacana Kegiatan Sekolah Dimulai di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Daftar Plus Minusnya