Virus Corona
Viral Informasi Jangan ke Rumah Sakit Meski Alami Gejala Corona, Awas Menyesatkan, Simak Faktanya
Sebuah unggahan di media sosial Facebook menjadi viral setelah melarang masyarakat untuk pergi ke rumah sakit sekalipun mengalami gejala Covid-19.
Penulis: Salma Fenty | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNMATARAM.COM - Sebuah unggahan di media sosial Facebook menjadi viral setelah melarang masyarakat untuk pergi ke rumah sakit sekalipun mengalami gejala Covid-19.
Unggahan tersebut dianggap meresahkan lantaran melarang masyarakat mengunjungi atau berobat ke rumah sakit.
Dalam narasinya, unggahan itu mengimbau masyarakat yang merasakan gejala mirip corona untuk memanfaatkan obat-obatan tradisional saja.
• UPDATE Kasus Corona di Luar Negeri per 1 Juni 2020, 973 WNI Dinyatakan Positif Terinfeksi Covid-19
• Perawat Diancam setelah Periksa Pasien Positif Corona, Ganjar Pranowo Sesalkan Tak Tahu Identitasnya
Bahkan, unggahan itu terlihat sangat meyakinkan hingga telah dibagikan oleh ribuan akun.

Akan tetapi, dalam pantauan unggahan itu sudah dihapus sejak Sabtu (30/5/2020).
Tentu saja, keakuratan informasi dalam unggahan itu sama sekali belum bisa dipastikan kebenarannya.
Lantas apa kata pakar kesehatan menanggapi unggahan itu?
Dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, adapun berikut ini narasi informasi unggahan menyesatkan tersebut.
"HINDARI RUMAH SAKIT SEBISA MUNGKIN
- Jika kalian sedang batuk, pilek, demam, anggap aja itu kalian kena Covid-19. Obatnya gampang di dapur banyak banget
- Jika batuk-batuk, ambil jeruk nipis potong jadi dua peras & masukkan ke air mendidih, minum saat hangat² tambahkan Madu/gula jawa.
- Jika panas & batuk beli obat Aspirin 100mg, dan paracetamol, dan minum vitamin atau perbanyak makan sayur & buah²an. Jangan makan buah yg banyak getahnya, paling bagus jeruk dan Buah mengkudu.
-Jika sesak nafas lakukan Nebul (caranya masak air saat air mendidih, uapkan hidung dan mulut diatas air mendidih tersebut) Lakukan 2 kali sehari.
JANGAN PERNAH MAU DIRUJUK KE RS KECUALI SAKIT PARAH
Istirahat di rumah aja sampai bener² sehat, bukan agak sehat tapi bener² sehat.
INGAT! COVID tidak sehebat seperti video² viral yg bredar. Buang rasa takut pada Covid jauh², karena obatnya didapur sudah tersedia.
Semoga bermanfaat, Semoga masyarakat +62 tambah pinter gak digoblok²in sama Medsos. Terutama video dari Luar Negeri yg menakut²i masyarakat sedunia. Tapi ingat jangan sampe meremehkan Covid-19, tetap mengikuti protokol kesehatan.
Inshaallah tidak lama lagi semua akan terungkap, ada tujuan apa di balik Covid ini.
INGAT! Covid itu hanya penyakit batuk, pilek biasa,,,! Berpikir positif hilangkan rasa was² dan takut, itu akan menambah imun kita naik. SELAMAT TINGGAL TINGGAL COVID-19...

Salah satu informasi yang masih harus ditelusuri kebenarannya adalah benarkah harus menghindari rumah sakit jika merasakan gejala corona?
Menurut seorang ahli yang merupakan dokter spesialis penyakit dalam dan juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof DR dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Minggu (31/5/2020).
Ia mengatakan, sebagian besar informasi yang disebutkan dalam pesan tersebut tidak benar atau hoaks.
Ari menekankan, jika mengalami gejala Covid-19 sebaiknya segera menuju ke rumah sakit sebelum terlambat mendapatkan penanganan.
"Info ini (yang viral di Facebook) hoaks. Pasien Covid-19 yang meninggal karena terlambat datang ke RS. Lebih cepat datang ke RS, lebih cepat mendapat pengobatan kalau memang masuk orang dalam pantauan (ODP) atau pasien dalam pengawasan (PDP). Kalau sudah sesak datang ke RS sudah terlambat," ujar Ari saat dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com, Senin (1/6/2020).
Menurut dia, informasi dalam unggahan akun di atas menyesatkan dan dapat membahayakan.
Apalagi, jika seseorang berstatus ODP dan PDP, kemudian mengalami gejala Covid-19, ada tindakan medis yang harus dilakukan petugas medis.
Pasien ODP atau PDP ini akan diperiksa apakah terdapat keluhan demam, batuk, dan pilek karena Covid-19 atau tidak.
"Pasien juga perlu pemeriksaan darah, di beberapa RS bisa dikerjakan rapid test, apalagi kalau ada riwayat kontak, jika ternyata masuk ODP dan PDP dirawat dan akan mendapat obat standar yang bisa menekan jumlah virus, sehingga inflamasi yang terjadi tidak berat," ujar Ari.
Rasakan Gejala Corona? Penting ke Rumah Sakit
Sementara itu, ahli penyakit tropik dan infeksi, dr Erni Juwita Nelwan, SpPD-KPTI mengatakan, ia tak menyarankan anjuran seperti dalam pesan di atas, untuk melakukan pengobatan di rumah dan tidak memeriksakan diri ke rumah sakit.
Menurut dia, seseorang dengan kondisi tertentu membutuhkan sejumlah pemeriksaan, termasuk tes darah dan hal tersebut hanya dapat dilakukan di RS.
"Sebenarnya kalau memang sakitnya ringan dan bisa dengan obat yang dijual bebas memang tidak apa-apa. Akan tetapi ada beberapa penyakit gejalanya demam, ternyata demam berdarah," ujar Erni.
Erni menjelaskan, masyarakat harus berhati-hati dengan gejala tersebut untuk memastikan penyakit yang dideritanya.
Oleh karena itu, butuh penanganan dari petugas RS.
"Jadi, harus lihat gejalanya itu sendiri. Jangan sampai bahaya karena terlambat.
Misal kondisinya sudah lemah sekali, atau sampai tidak bisa makan, karena muntah-muntah tentu kondisi seperti ini harus ke dokter," lanjut dia.
Menilik gejala ringan yang disebutkan dalam unggahan akun Facebook di atas, yakni batuk, pilek, dan demam, Erni menjelaskan, yang penting dipahami adalah fase inkubasi.
"Kalau gejala agak sulit, patokannya keadaan umum saja, dan sakitnya tidak yang pas hari iru keluar langsung jatuh sakit.
Ada fase inkubasinya. Yang penting jaga daya tahan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan," tutupnya.
Corona di Indonesia Masih Bertambah
Di Indonesia sendiri, jumlah pasien Covid-19 akibat infeksi virus corona masih terus bertambah.
Hingga akhir Mei 2020, tercatat sudah ada 25.000 lebih kasus terkonfrmasi Covid-19.
Health Manager International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Dr. Dewindra Widiamurti, menilai sulit untuk bisa memprediksi secara pasti kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.
• Sebulan di Rawat di Rumah Sakit, Ini Kunci Nenek 100 Tahun Berhasil Sembuh dari Virus Corona
Menurut dia, selama masih ada mobilitas antarwilayah, maka tidak ada negara yang benar-benar aman dari risiko gelombang Covid-19 berikutnya.
“Untuk memprediksinya, harus betul-betul melihat global trend, bukan hanya tren di Indonesia,” jelas Dewindra saat menjadi pembicara dalam Diskusi Online “Efek Samping Wabah” yang diadakan AJI Jakarta, Jumat (29/5/2020) malam.

Dia mencontohkan kebijakan di negara lain, seperti di Singapura, Korea Selatan, China dan Perancis yang kembali melonggarkan pembatasan sosial setelah mendapati penurunan kasus Covid-19. Tapi keputusan itu ternyata membawa dampak penambahan kasus baru.
“Di Perancis misalnya, dalam minggu pertama siswa kembali ke sekolah, ditemukan 70 kasus baru covid-19. Maka dari itu, kita harus sangat hati-hati,” jelas Dewindra.
Berdasarkan hasil diskusi dengan banyak koleganya yang berada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri, Dewindra menyampaikan pendapat, pandemi Covid-19 kemungkinan tak akan berhenti di tahun 2020.
“Kalau melihat perjalanan kasusnya, kemungkinan wabah ini belum akan berhenti pada tahun ini,” kata dia.
• Muncul Wacana Kegiatan Sekolah Dimulai di Tengah Pandemi Virus Corona, Ini Daftar Plus Minusnya
Yang harus dilakukan masyarakat
Jika ingin pandemi Covid-19 lekas berakhir, Dewindra mengutarakan, masyarakat jelas sangat punya andil dalam pengendalian wabah.
Menurut dia, masyarakat bisa melakukan upaya pengendalian Covid-19 sesuai dengan tugas masing-masing.
Di mana, sebagai individu, masyarakat harus bisa membiasakan diri dengan situasi “ new normal”.
Berikut beberapa hal yang disarankan Dewindra untuk bisa dilakukan masyarakat sebagai upaya agar pandemi Covid-19 cepat selesai:
2. Kalau bukan karena urusan yang tidak penting sekali, lebih baik jangan keluar rumah
4. Rajin mencuci tangan
6. Rajin bersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu dan peralatan lainnya
(TribunMataram.com/ Salma Fenty) ((Kompas.com/ Irawan Sapto Adhi)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lakukan 6 Kebiasaan Ini Jika Ingin Pandemi Covid-19 Cepat Selesai"
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Viral Informasi Larangan ke Rumah Sakit Meski Alami Gejala Corona, Awas Menyesatkan, Simak Faktanya.