Virus Corona

Akibat 21 Warga Tak Mengaku Kontak dengan Pasien Positif Covid-19 & Tolak Rapid Test, Desa Ditutup

Puluhan warga itu diduga melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 di Flores Timur, namun menolak lakuka rapid test.

Editor: Asytari Fauziah
Kompas.com
Ilustrasi kontak dengan pasien virus corona 

TRIBUNMATARAM.COM Sebanyak 21 warga Desa Sagu, Kecamatan Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menolak menjalani rapid test virus corona baru atau Covid-19.

Padahal, puluhan warga itu diduga melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 di Flores Timur.

Pasien 02 yang berasal dari Desa Sagu itu diduga terpapar Covid-19 dari Klaster Ijtima Ulama Gowa, Sulawesi Selatan.

Hasil Rapid Test Dirilis, 5 dari 31 Pembawa Paksa Jenazah PDP Corona Dinyatakan Reaktif

Penolakan 21 warga itu berimbas kepada penduduk lain di Desa Sagu. Sejumlah desa tetangga menutup akses jalan menuju dan keluar dari Desa Sagu.

Alasannya, warga desa tetangga takut dengan warga Desa Sagu yang melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19 di Flores Timur.

"Mereka palang (tutup) itu atas dasar surat imbauan dari Camat Kelubagolit," kata Kepala Desa Sagu Taufik Nasrun saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/6/2020).

Petugas medis Dinkes Kota Bandung mendata dan memeriksa suhu tubuh pedagang dan pengurus sebelum dilakukan rapid test di Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). Sekitar 200 pedagang dan pengurus di pasar tersebut menjalani tes cepat Covid-19, menyusul adanya seorang pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Sementara Pemerintah Kota untuk sementara menutup Pasar Leuwipanjang dari 9 hingga 23 Juni 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas medis Dinkes Kota Bandung mendata dan memeriksa suhu tubuh pedagang dan pengurus sebelum dilakukan rapid test di Pasar Leuwipanjang, Jalan Leuwipanjang, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). Sekitar 200 pedagang dan pengurus di pasar tersebut menjalani tes cepat Covid-19, menyusul adanya seorang pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Sementara Pemerintah Kota untuk sementara menutup Pasar Leuwipanjang dari 9 hingga 23 Juni 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19). Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Surat imbauan itu dikeluarkan Camat Kelubagolit pada 5 Juni 2020.

Taufik mengatakan, penutupan akses jalan itu mengganggu aktivitas perniagaan warga Desa Sagu.

YouTuber Ini Jadi Pasien Pertama Positif Virus Corona di NTT, Sudah Kontak dengan 60 Orang & 2 TNI

Sebab, banyak warga Desa Sagu yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Waiwerang.

Warga tolak rapid test

Taufik menjelaskan awal mula penolakan yang dilakukan 21 warga Desa Sagu tersebut.

Awalnya, Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 Flores Timur melacak 22 warga yang diduga melakukan kontak dengan pasien 02 positif Covid-19.

Tim Gugus Tugas Covid-19 dari Kecamatan Adonara pun menjadwalkan rapid test Covid-19 terhadap 22 warga itu pada Senin (1/6/2020).

Tapi, puluhan warga itu menolak menjalani rapid test.

Taufik bersama perwakilan Polri dan TNI di Kecamatan Adonara pun menemui 22 warga tersebut.

Mereka menanyakan alasan warga menolak. Dari 22 warga tersebut, 21 warga membantah pernah melakukan kontak dengan pasien positif itu.

"Yang 21 orang ini tidak mengaku," ujar dia.

Sementara satu warga mengaku pernah melakukan kontak. Warga itu pun bersedia menjalani rapid test Covid-19. Hasilnya, nonreaktif.

Selain menolak rapid test Covid-19, 21 warga yang diduga melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 itu juga tak menjalani karantina mandiri.

"Sampai saat ini 21 warga yang tolak rapid test juga tidak menjalani karantina mandiri.

Saya juga masih lakukan koordinasi dengan Camat Adonara," kata Taufik.

Taufik masih menunggu arahan dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Flores Timur terkait penolakan tersebut.

Ia berharap, 21 warga yang menolak itu mau menjalani rapid test dalam waktu dekat.

Beri Peringatan Pandemi Virus Corona Memburuk, WHO: Bukan Saatnya Negara Manapun Bersantai

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.

Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Pengambilan paksa dan membawa kabur jenazah dari rumah sakit kembali terjadi. Kali ini, terjadi di RS Stellamaris Makassar. Sekitar 150 orang tiba-tiba datang mengambil paksa jenazah yang berstatus PDP, Minggu (7/6/2020) malam.
Pengambilan paksa dan membawa kabur jenazah dari rumah sakit kembali terjadi. Kali ini, terjadi di RS Stellamaris Makassar. Sekitar 150 orang tiba-tiba datang mengambil paksa jenazah yang berstatus PDP, Minggu (7/6/2020) malam. (Istimewa via Kompas.com)

Hasil Rapid Test Dirilis, 5 dari 31 Pembawa Paksa Jenazah PDP Corona Dinyatakan Reaktif

Hasil rapid test lima dari puluhan orang yang terlibat pengambilan paksa jenazah PDP corona dinyatakan reaktif.

Polisi akhirnya merilis hasil rapid test puluhan orang yang mengambil paksa jenazah PDP Covid-19 di tiga rumah sakit di Makassar.

Sebelumnya puluhan orang yang terlibat pengambilan paksa jenazah PDP Covid-19 di tiga rumah sakit di Makassar, Sulawesi Selatan, menjalani rapid test.

 Babak Baru Kasus Video Puluhan Orang Bawa Paksa Jenazah PDP Corona, Hasil Swab Negatif Covid19

 Paksa Ambil Jenazah PDP Virus Corona di Rumah Sakit, 12 Orang Ditetapkan Polisi Jadi Tersangka

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, hasil rapid test 5 orang dinyatakan reaktif.

Pengambilan paksa dan membawa kabur jenazah dari rumah sakit kembali terjadi. Kali ini, terjadi di RS Stellamaris Makassar. Sekitar 150 orang tiba-tiba datang mengambil paksa jenazah yang berstatus PDP, Minggu (7/6/2020) malam.
Pengambilan paksa dan membawa kabur jenazah dari rumah sakit kembali terjadi. Kali ini, terjadi di RS Stellamaris Makassar. Sekitar 150 orang tiba-tiba datang mengambil paksa jenazah yang berstatus PDP, Minggu (7/6/2020) malam. (Istimewa via Kompas.com)

"Dari 31 yang dirapid ada 5 yang reaktif," kata Ibrahim, Rabu (10/6/2020).

Ibrahim mengatakan, para warga yang mengambil paksa jenazah tersebut diharuskan menjalani rapid test lantaran dua dari 3 jenazah dinyatakan positif corona berdasarkan hasil swab.

Dua jenazah yang positif Covid-19 tersebut sebelumnya dirawat di RS Stella Maris dan RS Labuang Baji Makassar.

Sementara satu jenazah PDP yang diambil paksa dari RSKD Dadi belum sempat diambil swabnya.

"Yang reaktif ini akan kita isolasi dulu tapi proses hukumnya tetap berjalan," imbuh Ibrahim.

Sebelumnya diberitakan, tim gabungan Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar menangkap 31 orang yang diduga terlibat dalam pengambilan paksa jenazah PDP di tiga rumah sakit Kota Makassar.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, dari 31 warga yang ditangkap tersebut, 25 di antaranya merupakan warga yang menjemput jenazah PDP di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar.

Sementara sisanya merupakan seorang warga yang menjemput paksa jenazah di Rumah Sakit Stella Maris dan 5 lainnya yang melakukan penjemputan di Rumah Sakit Labuang Baji. (Kompas.com/ Kontributor Kupang, Sigiranus Martuho Bere/ Editor : Dheri Agriest/ Kontributor Makassar, Himawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "21 Warga yang Diduga Kontak dengan Pasien Positif Covid-19 Tolak Rapid Test, Ini Akibatnya" dan 5 Pelaku yang Ambil Paksa Jenazah PDP di Makassar Reaktif Rapid Test"

BACA JUGA: Tribunnewsmaker.com dengan judul Desa Ditutup Akibat 21 Orang Tak Mengaku Lakukan Kontak dengan Pasien Covid-19 & Tolak Rapid Test

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved