Protes Orangtua yang Anaknya Gagal Masuk Sekolah Negeri 'Makan Aja Susah, Mana Ada Bayar Swasta'
Protes para orangtua wali murid yang anaknya gagal masuk sekolah negeri karena peraturan baru.
Dia protes karena tak bisa menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.
Padahal, dia tidak mampu jika menyekolahkan anaknya di sekolah swasta.
"Mana sanggup bayar sekolah swasta. Kondisi sekarang sudah susah. Untuk makan saja sudah susah, mana ada bayar uang sekolah swasta," kata Yeni.
Kapasitas SMP tak cukup

Habibul angkat bicara terkait protes para orangtua murid.
Dia menjawab bahwa jumlah SMP di Padang tidak sebanding dengan jumlah lulusan SD.
Tentu sekolah negeri tidak mampu menampung seluruhnya.
"Hanya 60 persen yang bisa diterima di SMP negeri. Sisanya tentu bisa di swasta atau MTs," jelas Habibul.
Adapun jumlah lulusan SD di Kota Padang ada 15.836 orang, sedangkan SMP negeri hanya berkapasitas 8.697 siswa.
"Kita minta orangtua paham bahwa SMP negeri tidak mampu menampung semua lulusan SD. Hanya mampu 60 persen dari lulusan SD," jelas Habibul.
Curhatan Ibu Anaknya Jadi Sering Tertawa Sendiri
Berlakunya PPDB Zonasi yang menyulitkan rupanya mula berdampak pada psikis sang anak, berikut curhatan seorang ibu.
Seorang wali murid di Jember, Jawa Timur Dwi Riska mencurahkan isi hatinya terkait persoalan PPDB sistem zonasi.
Sambil menangis, Dwi menuturkan, anaknya depresi lantaran terdampak PPDB sistem zonasi.