Nahas Dialami Herman, Perahu Kecil Dihempas Ombak, Nelayan Ini Tewas Terlilit Tali Pancing Sendiri
Nahas dialami Herman (45) seorang nelayan yang tewas setelah perahu yang ditumpanginya terbalik dan membuatnya terjerat tali pancingnya sendiri.
TRIBUNMATARAM.COM - Nahas dialami Herman (45) seorang nelayan yang tewas setelah perahu yang ditumpanginya terbalik dan membuatnya terjerat tali pancingnya sendiri.
Pria tersebut sehari-hari bekerja sebagai nelayan Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Ipuh, Kabupeten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Herman ditemukan ditemukan tewas tenggelam di Muara Pantai Desa Pasar Ipuh.

Peristiwa ini terjadi pada Selasa (4/8/2020) pukul 11.45 WIB.
• POPULER Ketika Belasan Nelayan Berenang Selamatkan Diri di Selat Sunda, Kapal Terbalik & Tenggelam
• Belasan Nelayan Berenang Selamatkan Diri setelah Kapal Terbalik di Selat Sunda, 10 Orang Hilang
Kejadian bermula saat korban bersama temannya Aan (30) dan Samir (40) berangkat mencari ikan dengan menggunakan jukung atau perahu kecil, sementara alat pancingnya berupa tali rawai.
Tak lama kemudian cuaca mulai mendung sehingga ketiganya sepakat untuk kembali ke darat. Namun saat jukung masih 500 meter dari bibir pantai, ombak menghempaskan jukung hingga kandas.
Beruntung Aan dan Samir berhasil naik ke jukung nelayan lain.
Sementara korban Herman masih bertahan di jukung yang terbalik akibat dihantam ombak, hingga akhirnya Herman terbawa arus.
Korban yang menggunakan pelampung berusaha meraih jukung yang terbalik, namun malah terlilit tali rawai yang digunakannya.
Korban lalu terbawa arus dan hanyut hingga 200 meter dari jukungnya yang terbalik.
Tak lama berselang korban ditemukan dalam keadaan mengapung dan meninggal dunia.
Mengetahui kejadian tersebut, Ketua kelompok nelayan Pasar Ipuh, Limsumin, langsung menghubungi anggota Polsek Mukomuko Selatan.
Kapolsek Mukomuko Selatan, Polres Mukomuko Polda Bengkulu Iptu Fajri Ameli Putra mengatakan dirinya bersama anggota dengan menggunakan mobil patroli langsung meluncur ke TKP.
“sesampainya di TKP korban yang sudah dibawa ke darat oleh nelayan langsung dibawa dengan menggunakan mobil patroli ke Puskesmas Ipuh," jelasnya pada media, Rabu (5/8/2020).
Atas permintaan keluarga korban agar tidak dilakukan visum, dokter Puskesmas Ipuh hanya melepas pelampung dan pakaian serta celana yang digunakan korban lalu menutupnya dengan kain yang dibawa keluarga korban.
Selanjutnya korban dibawa oleh pihak keluarga dengan menggunakan ambulans puskesmas ke rumah orangtuanya di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ipuh untuk dimakamkan.
Insiden Serupa
Ketika belasan nelayan korban kapal terbalik dan tenggelam di Selat Sunda berenang selamatkan diri, 10 orang dinyatakan hilang.
Kecelakaan kapal karena cuaca buruk dialami oleh KM Puspita Jaya.
Akibatnya, 10 orang masih dinyatakan hilang.
Kapal bernama KM Puspita Jaya terbalik dan tenggelam usai dihantam ombak di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (18/6/2020).
Sesaat setelah kapal terbalik, belasan nelayan penumpang kapal berupaya menyelamatkan diri dengan berenang ke daratan.
• Hari Pertama Bekerja Berubah Nestapa, Bukhari Tewas Terbakar di Kapal Tangker Jag Leela yang Meledak
• Cerita Korban Selamat KM Pieces yang Tenggelam di Kalsel, 8 Hari Bertahan Hidup Minum Air Seni
Namun, 10 orang masih belum berhasil ditemukan.
Tenggelam Kamis petang

Kepala Kantor Basarnas Banten Zaenal Arifin mengemukakan, awalnya kapal KM Puspita Jaya tengah menempuh perjalanan dari Labuan, Pandeglang ke Pulau Rakata.
Ada 16 penumpang dalam kapal nelayan tersebut.
Saat dalam perjalanan, tiba-tiba ombak menghantam kapal hingga terbalik, Kamis (18/6/2020) sekitar pukul 18.30 WIB.
Para nelayan kemudian berupaya menyelamatkan diri dengan berenang ke Pulau Panaitan.

10 orang hilang
Tak seluruh nelayan yang berenang berhasil selamat.
Dari 16 orang, hanya enam orang yang berhasil dievakuasi.
Sedangkan 10 lainnya masih dicari oleh tim Basarnas Banten, Lampung dan Kantor SAR Jakarta.
"Enam orang sudah berhasil dievakuasi, saat ini kami sedang lakukan upaya pencarian terhadap 10 nelayan lainnya di sekitar Pulau Rakat," tutur Zaenal.
Sedangkan enam nelayan yang selamat telah dibawa ke Pelabuhan Merak dan dipulangkan ke rumah masing-masing di Pandeglang.
Identitas nelayan

Berikut identitas nelayan yang berhasil dievakuasi: Surja (31), Sanan (35), Dede (24), Aji (21), Atok (21) dan Hasan (55).
Sedangkan para nelayan yang sempat dalam pencarian: Rasmin (30), Jamal (25), Wawan (25), Goler (30), Acui (25), Kastirah (50), Suri (50), Tanjan (35), Joni (30) dan Udi (42).
(Kompas.com/ Kontributor Bengkulu, Firmansyah/Kontributor Banten, Acep Nazmudin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jukung Kandas Dihempas Ombak, Nelayan Ini Tewas Terlilit Tali Pancingnya Sendiri" dan judul "Saat Nelayan Berenang Selamatkan Diri Usai Kapal Terbalik Dihantam Ombak, 10 Orang Belum Ditemukan.
BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Nahas Dialami Herman, Perahunya Dihempas Ombak, Nelayan Ini Tewas Terlilit Tali Pancing Sendiri.