Berita Terpopuler
POPULER Bermula dari Saling Ejek, Viral Video Remaja Dibully hingga Ditampar Teman-temannya
Bermula dari saling ejek, video bullying yang menimpa remaja putri di Solo viral.
TRIBUNMATARAM.COM - Bermula dari saling ejek, video bullying yang menimpa remaja putri di Solo viral.
Aksi perundungan atau bullying di kawasan Alun-alun Selatan Kota Solo yang menimpa seorang remaja putri diduga karena saling ejek, Senin (10/8/2020).
Menurut Adis, salah satu saksi mata di lokasi kejadian, saat itu korban bahkan sempat ditampar oleh salah satu temannya.
"Kemudian, terjadilah suatu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh temannya sendiri. Ada salah seorang yang melakukan penamparan," ujar Adis.
• Pengantin Pria di NTB Dibully & Disebut Cari Sensasi Gegara Beri Model Cantik Mas Kawin Sandal Jepit
Video aksi perundungan itu sempat terekam dan menjadi viral di media sosial.
Bahkan, Adis menambahkan, dalam video tersebut tampak korban menutupi wajahnya usai ditampar oleh salah satu orang.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengamankan setidaknya sembilan remaja perempuan.
Kesembilan remaja itu diduga terlibat dalam aksi perundungan tersebut.
"Semua perempuan. Selanjutnya kami serahkan untuk perkara ini ke Unit PPA Satreskrim Polresta Solo," kata Kapolsek Pasar Kliwon AKP Adis Gani Gatra kepada wartawan di Solo, Jumat (14/8/2020).
• Motif 8 Pelaku Bully Bocah Penjual Jalangkote Cuma Iseng, Bermula dari Celetukan Bercanda Korban
Dihubungi terpisah, Kapolresta Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak berjanji akan mengusut kasus tersebut.
"Saat ini sedang dilakukan pendalaman terkait keterlibatan beberapa yang diduga pelaku bullying di Unit PPA Satreskrim Polresta Solo," kata Ade.
Motif 8 Pelaku Bully Bocah Penjual Jalangkote Cuma Iseng
Delapan pelaku perundungan terhadap RL (12) penjual jalangkote keliling yang videonya viral akhirnya mengungkapkan motifnya.
Para pelaku mengaku hanya iseng mengerjai RL sebagai bahan bercandaan.
Hal ini bermula dari celetukan korban yang sempat bercanda dan mengaku sebagai jagoan di daerahnya.
Setelah diperiksa, terungkap delapan orang tersangka kasus perundungan anak penjual Jalangkote di Pangkep melakukan perbuatan itu karena iseng untuk bahan candaan.
• POPULER Komentar Orangtua Ferdian Paleka saat Tahu Sang Anak Jadi Korban Bully di dalam Sel
• Nasib Ferdian Paleka setelah Dipenjara, Dibully hingga Ditelanjangi Napi Lain yang Geram
Kepala Polres Pangkep AKBP Ibrahim Aji dalam keterangan persnya, Senin (18/5/2020) mengungkapkan, kedelapan tersangka hanya iseng untuk mengerjai korban RL (12) penjual keliling jalangkote.
Dari pengakuan tersangka, korban pernah mengungkapkan bahwa dirinya sebagai jagoan di daerah tersebut.
“Korban pernah bercanda dan mengatakan dalam bahasa Bugis (iya' tolo'na Ma'rang) yang artinya iya jagoannya daerah Ma’rang. Di situlah, para tersangka mengerjai korban sebagai bahan candaan, namun kelewat batas,” katanya.
Meski hanya bercanda, tegas Ibrahim, para tersangka tetap akan diproses hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Terlebih lagi, salah seorang pelaku, Firdaus (26) memukul korban dan mendorongnya hingga tersungkur ke pondasi jalanan.
“Akibat perbuatan Firdaus, korban menderita luka lecet di lengan kirinya. Sedangkan tujuh tersangka lainnya tetap diproses hukum karena mem-bully anak di bawah umur sesuai Undang-undang Perlindungan anak,” jelasnya.
Ibrahim menjelaskan, tersangka Firdaus yang memukul hingga korban terjatuh dikenakan Pasal 80 UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan.
Sementara tujuh orang rekan Firdaus dikenakan Pasal 76c UU Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman tiga tahun enam bulan akibat peranannya.
Sebelumnya beredar video, RL (12) warga Jl Batu Merah, Kelurahan Tala, Kecamatan Tala yang menjajakan jajanan pastel atau dikenal dengan nama jalangkote dirundung, dipukuli dan dibanting kelompok pemuda di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (17/5/2020) sore.
Video ini pun viral di berbagai media sosial, membuat warganet geram dan mengecam ulah kelompok pemuda di Kabupaten Pangkep.
Akhirnya, aparat kepolisian pun turun tangan langsung dan mengusut kasus perundungan bocah penjual jalangkote tersebut.
Alhasil, delapan orang pelaku perundungan bocah penjual jalangkote berhasil diamankan polisi.
Jualan Jalangkote Demi Beli Popok Adik
Menurut ibunda, korban bully di Kabupaten Pangkep yang sempat viral di media sosial berjualan gorengan agar bisa membelikan popok adiknya.
Sang ibu bernama Dahlia ini menjelaskan bahwa korban pernah tak sanggup membelikan popok adiknya.
Terkait pembullyan yang dialami anaknya, awalnya Dahlia tidak mengetahui hal itu.
Sampai suatu hari, Rizal pulang ke rumah dan kemudian menciumi adiknya.
Ia meminta maaf ke adiknya karena sudah tidak ingin berjualan, sehingga tidak lagi bisa membelikannya popok.
Setelah ditanyai, Rizal enggan mengakui masalah yang sedang dihadapinya, lantaran tidak mau sampai Ibunya khawatir.
Bahkan ia berkelit saat ditanyai tentang luka yang ada dilengannya.
"Kemarin pulang, terus langsung pergi cium adeknya.
Sudahnya itu minta maaf sama adeknya karena sudah tidak bisa carikan uang beli popok.
Mendengar perkataan Rizal, ibunya pun mengaku kaget.
"Saya sempat tanya, ada apa? tapi ia malah tidak mau menjawabnya dan hanya bilang nanti pi lagi mama menjual ka," ujar Dahlia mengingat apa yang dikatakan Rizal. (Kompas.com/  Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief/ Kontributor Makassar, Hendra Cipto)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saling Ejek, Gadis ABG di Solo Diduga Di-bully 9 Teman, Saksi: Ada yang Menampar" dan "Iseng, Motif 8 Pelaku Merundung Bocah Penjual Jalangkote".
BACA JUGA : Tribunnewsmaker.com dengan judul Bermula dari Saling Ejek, Viral Video Remaja Dibully hingga Ditampar Teman-temannya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/mataram/foto/bank/originals/ilustrasi-bullying.jpg)