Virus Corona

Kasus Pertama di Aceh, Dokter Imai Indra Wafat setelah Mengoperasi Pasien Corona, Sempat Alami Koma

Ialah dokter Imai Indra, yang meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 dari pasien yang dioperasinya.

Facebook
Ilustrasi prosesi pemakaman korban Covid-19 

TRIBUNMATARAM.COM - Lagi-lagi, seorang dokter gugur setelah melawan Covid-19.

Ialah dokter Imai Indra, yang meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 dari pasien yang dioperasinya.

Almarhum merupakan dokter spesialis anestesi di Rumah Sakit Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh.

POPULER Sempat Makamkan Ayah yang Wafat karena Covid, Dokter Kakak Beradik Meninggal Terkena Corona

POPULER Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Pria Ini Ikut Terinfeksi, Gejalanya Tak Ada Nafsu Makan

Sebelum menjalani perawatan, dokter Imai Indra diketahui sempat melakukan tindakan operasi pada pasien Covid-19 sekitar tiga pekan lalu.

Dokter Imai kemudian dinyatakan positif Covid-19 melalui tes swab.

Namun, nyawanya tak tertolong. Dokter Imai Indra mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu (2/9/2020) ketika menjalani perawatan.

Diduga terpapar usai mengoperasi pasien corona

Kabar duka itu dibenarkan oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, Safrizal Rahman.

Safrizal menjelaskan, sekitar tiga pekan lalu, dokter Imai melakukan tindakan operasi pada salah satu pasien Covid-19.

Diduga almarhum terpapar Covid-19 pada saat itu.

"Beliau harus melakukan tindakan operasi terhadap pasien Covid-19, sudah 3 minggu yang lalu, beliau lakukan tindakan operasi jadi beliau terpapar," kata dia, melansir Serambinews.com.

Safrizal menuturkan, usai melakukan operasi, dokter Imai menjalani tes swab.

Hasilnya, dokter tersebut dinyatakan positif Covid-19.

Ketika dirawat, kondisi dokter Imai Indra terus mengalami penurunan.

"Swabnya sudah seminggu lalu, udah dirawat di RICU enggak sadar dan langsung koma," ujar dia.

Dokter Imai mengembuskan napas terakhir pada Rabu (2/9/2020) pukul 09.40 WIB di Ruang Respiratory Intesive Care Unit (RICU) RSUZA Banda Aceh.

Kasus pertama dokter meninggal di Aceh karena Covid-19

Safrizal menegaskan, kasus meninggalnya dokter Imai adalah kasus dokter pertama meninggal di Aceh lantaran Covid-19.

IDI Aceh mengimbau, pemerintah setempat melakukan langkah konkret untuk menekan jumlah kasus Covid-19 di Aceh.

Misalnya, dengan melakukan pembatasan pergerakan warga dan memperbanyak tes untuk mengetahui penyebaran virus.

"Selanjutnya, perbanyak tes dan lakukan pencarian kasus secara aktif. Lakukan isolasi bagi yang positif di bawah pengawasan ketat medis," tutur dia.

"Kalau tidak, pelan-pelan Aceh akan terus kehilangan putra terbaiknya," lanjur Safrizal.

Pesan Dokter Terkait Covid-19

Seorang dokter di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, berinisial DDY meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19, Senin (15/6/2020).

Selain DDY, ayah dan ibu DDY juga meninggal karena Covid-19 dalam waktu berdekatan.

Adapun istri dan bayi DDY juga dinyatakan positif Covid-19 dan tengah berjuang mengalahkan virus itu di RSUD Sampang.

Sebelum gugur, DDY rupanya sempat membagikan catatan kepada rekan-rekan sejawat mengenai Covid-19.

 Termakan Hoaks Media Sosial, Jenazah Positif Corona Diambil Paksa hingga Puskesmas Nyaris Dibakar

Pesan menyebar

Catatan yang dibagikan DDY sebelum dirinya gugur itu kemudian menjadi pesan berantai.

Tulisan itu dibagikan saat DDY telah dirujuk ke Surabaya untuk menjalani perawatan.

Salah satu penerimanya adalah Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang, Agus Suryantono.

Menurut Agus, pesan menyentuh itu menyinggung bahwa corona adalah sebuah kenyataan yang dihadapi masyarakat. Corona bukan rekayasa.

Catatan itu lebih kurang bertulis:

"Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, Kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini Karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana".

Agus mengatakan, dari pesan itu mengingatkan bahwa Covid-19 nyata.

"Pesan lainnya dari dr D bahwa corona bukan rekayasa. Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada agar tidak seperti nasib dr D," ungkap Agus Suryantono.

 TREN BARU Penularan Corona dari Rumah ke Rumah di Bekasi, Bukan Lagi Lewat Batuk Atau Bersin!

Kisah pilu dokter DDY karena Covid-19

Seperti diketahui, dokter pembagi catatan itu, DDY, meninggal dunia karena terserang Covid-19.

Ia meninggal di Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya, Senin (15/6/2020) pukul 03.00 WIB.

Beberapa hari sebelum DDY meninggal, ibu dan ayah kandungnya yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang juga meninggal karena terinfeksi Covid-19.

Sedangkan istri dan anak almarhum juga dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani isolasi.

"Kami betul-betul berduka, karena keluarga besar dr D merupakan tenaga medis di Kabupaten Sampang yang sama-sama berjuang untuk melawan Covid-19, namun harus gugur karena terserang Covid-19," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi, saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Seorang Petugas Medis di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB, usai memantau kondisi pasien Balita 1,5 Tahun asal China yang dirawat karena mengalami demam tinggi, Senin (27/1/2020). Pasien beljm dinyatakan suspect Corona.
Seorang Petugas Medis di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB, usai memantau kondisi pasien Balita 1,5 Tahun asal China yang dirawat karena mengalami demam tinggi, Senin (27/1/2020). Pasien beljm dinyatakan suspect Corona. (Kompas.com (FITRI R))

Kehilangan Orang Tua karena Covid, Istri & Anaknya Juga Terinfeksi

DDY, seorang dokter di Sampang, Jawa Timur, meninggal dunia karena Covid-19, Senin (15/6/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sampang, Juwardi mengatakan, sebelum meninggal dan saat dirujuk ke Surabaya, DDY sempat membagikan catatan kepada sejawatnya.

Di antaranya kepada Agus Suryantono, Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sampang. Catatan itu kemudian menjadi pesan berantai.

 UPDATE Corona Dunia Senin 15 Juni 2020: 8 Juta Kasus, 436 Ribu Meninggal, 10 Negara Kasus Terbanyak

"Ini adalah realitas yang kita hadapi. Kita tidak meminta dipuja, kita tidak meminta disanjung Kalau memang anda harus keluar rumah karena pekerjaan dan perputaran ekonomi, Insya Allah kita akan memahami tapi jangan curigai kami mengada-ada dengan penyakit ini karena kita tidak akan tau penyakit ini mengenai siapa dan dimana".

Ilustrasi tenaga medis tanggapi soal virus corona
Ilustrasi tenaga medis tanggapi soal virus corona (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Menurut Agus, pesan itu menjadi peringatan bahwa tenaga medis dalam menangani Covid-19 tidak membutuhkan pujian dan sanjungan.

Tenaga medis rela mengorbankan hidupnya demi menangani corona.

Selain itu, pesan dokter DDY mengingatkan bahwa corona nyata adanya, bukan mengada-ada karena korbannya keluarga dokter sendiri.

"Pesan lainnya dari dr D bahwa corona bukan rekayasa. Jadi, kita semua diajak agar selalu waspada agar tidak seperti nasib dr D," ungkap Agus Suryantono.

 UPDATE Virus Corona Nasional Senin 15 Juni 2020: 39.294 Kasus, 1017 Kasus Baru, NTB 937 Pasien

Tiga hari sebelum DDY meninggal, ibu kandung DDY meninggal dunia karena diserang Covid-19.

Sebelum kematian ibu kandungnya, ayah kandung DDY yang merupakan perawat senior di RSUD Sampang, juga meninggal dunia, Minggu (7/6/2020).

Sehingga, DDY, ibu kandung dan ayahnya, semua meninggal karena positif Covid-19.

EL, istri almarhum DDY, bersama dengan anak semata wayangnya yang masih berusia 1 tahun, tengah menjalani isolasi di RSUD Sampang, juga karena terkonfirmasi positif Covid-19

(Kompas.com/ Kontributor Banda Aceh, Daspriani Zamzami/Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Mengoperasi Pasien Corona, Dokter Imai Indra Meninggal karena Covid-19" dan  "Sebelum Meninggal karena Covid-19, Dokter Ini Sempat Bagikan Catatan: Jangan Curigai Kami Mengada-ada dengan Corona"

BACA JUGA Tribunnewsmaker.com dengan judul Kasus Pertama di Aceh, Dokter Imai Indra Wafat setelah Operasi Pasien Corona, Sempat Alami Koma.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved