Miris Kondisi Bocah 4 Tahun Dianiaya Ibu Kandung, Kaki Geser Dikit Nangis, Kepala Dipukul Piring

Usianya baru empat tahun, tetapi bocah ini harus menanggung kekejaman yang dilakukan ibu kandungnya sendiri, NT.

Penulis: Salma Fenty | Editor: Asytari Fauziah
Istimewa
Ilustrasi 

Rizal menegaskan, kepolisian telah mengamankan pelaku NT dan sejumlah barang bukti berupaka pakaian korban dan tersangka.

Tersangka NT juga dijerat dengan Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.

“Terhadap tersangka dilakukan penahanan karena dikhawatirkan akan melakukan perbuatan serupa. Sementara korban dirawat inap di rumah sakit,” tutup Rizal.

Bocah Dianiaya hingga Tewas, Dikubur Utuh

Insiden penganiayaan kejam lainnya oleh ibu kandung juga terjadi baru-baru ini.

Pelaku pembunuhan yang tak lain kedua orangtua sang bocah sendiri kini sudah diamankan polisi.

Nahasnya, bocah berusia 8 tahun tersebut tewas setelah dianiaya secara keji oleh ibu kandungnya sendiri menggunakan sapu.

 Makam Misterius Mendadak Muncul di Kuburan, Saat Digali Kelihatan Kaki Bocah 8 Tahun Diduga Dibunuh

 POPULER Ngaku Istri ke Luar Kota, Pria 40 Hari Tidur di Atas Mayat Istri yang Dikubur di Bawah Kasur

Polisi mengungkap alasan pasangan suami istri, IS (27) dan LH (26) di Tangerang tega menguburkan anak kandung mereka dengan pakaian lengkap.

Ternyata pembunuhan itu bermula karena sang ibu, LH tidak sabar mengajari korban yang berusia 8 tahun atau duduk di bangku kelas 1 SD.

LH kemudian melakukan kekerasan fisik pada anak perempuan itu, mulai dari tangan kosong sampai menggunakan sapu.

Mirisnya, sang anak meninggal dunia. Panik, orangtua menguburkan bocah tersebut masih dengan pakaian lengkap.

Pukul bagian belakang kepala

Ilustrasi belajar dari rumah.Vivo Indonesia Ilustrasi belajar dari rumah.

Peristiwa terjadi pada 26 Agustus 2020 lalu di rumah kontrakan mereka, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.

LH mengaku saat itu ia sedang mengajarkan anaknya belajar. Namun, sang anak membuatnya kesal karena susah diajari saat belajar online.

"Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal, merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma kepada Kompas.com di Polres Lebak, Rangkasbitung, Senin (14/9/2020).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Mataram
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved