Virus Corona

Kemenkes Rekomendasikan 3 Jenis Masker untuk Cegah Penularan Virus Corona, Tidak Ada Scuba atau Buff

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto imbau masyarakat untuk memakai masker yang baik dan bahan yang benar.

Editor: Asytari Fauziah
Tangkap Layar akun YouTube KompasTV
Pernyataan Jubir pemerintah khusus penanangan virus corona, Achmad Yurianto Soal 19 orang positif corona di Indonesia. 

TRIBUNMATARAM.COM Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk memakai masker yang baik dan bahan yang benar.

Ia menjelaskan, ada tiga jenis masker yang direkomendasikan Kemenkes, yakni masker N95, masker bedah, dan masker kain.

"Saya sering mengatakan masker itu ada tiga, pertama masker N95.

Ini memang sudah standar yang tinggi karena dipakai petugas-petugas kesehatan yang langsung berhadapan dengan virus di laboratorium," ujar Yuri sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Selasa (22/9/2020).

Tolak Denda Saat Razia Masker, Pria yang Ngaku Pengacara Sebut Tisu di Dalam Mobilnya Adalah Masker

"Kemudian masker bedah yang biasa dipakai tenaga medis, dan ketiga masker kain," tuturnya.

Yuri mengingatkan, masker kain tidak boleh berbahan sembarangan, misalnya kain tipis.

Masker tiga lapis
Masker tiga lapis (YouTube BNPB)

Menurut dia, masker kain setidaknya harus memiliki dua lapis kain.

"Gunakan lapisan kain bagian dalam masker yang dapat menyerap cairan dari mulut kita.

Gunakan masker kain selama maksimal tiga jam setelah itu ganti dengan masker yang bersih," ujar Achmad Yurianto.

"Lalu, tidak ada masker buff atau masker scuba, karena begitu masker tersebut ditarik, pori-porinya akan terbuka lebar. Masker tersebut tidak memenuhi syarat," ucap Yuri.

Penumpang KRL Diminta Tak Pakai Masker Scuba dan Buff, Simak Penjelasan Sains: Tidak Efektif

Lebih lanjut, Yuri mengingatkan, Covid-19 menyebar secara cepat melalui percikan droplet baik saat bersin maupun batuk.

Memakai masker merupakan salah satu cara efektif untuk menahan droplet tersebut menyebar.

Tingkat risiko penularan Covid akan semakin menurun apabila seseorang memakai masker.

Ia pun membaginya ke dalam empat tingkatan.

Pertama, apabila seseorang yang membawa virus tidak menggunakan masker dan melakukan kontak dekat dengan orang rentan maka kemungkinan penularan mencapai 100 persen.

8 Pembeli Terinfeksi Virus Corona dari Penjual Soto Lamongan, Gugus Tugas Covid-19: Pakai Masker

Kedua, orang yang sakit pakai masker, sementara kelompok rentan tidak memakai masker maka potensi penularan mencapai 70 persen.

Ketiga, orang sakit pakai masker, sementara orang sehat tidak pakai masker maka tingkat penularannya hanya lima persen.

Keempat, jika keduanya pakai masker, maka potensi penularan hanya 1,5 persen.

Masker Scuba dan Buff Ternyata Malah Memperparah Penularan Covid-19

Ini dia penelitian soal masker scuba dan buff.

 Tak Pakai Masker, Pengantin Pria hingga Polisi Dihukum Push Up & Janji Bermasker Sampai 10 Kali

Masker Scuba

Ilustrasi masker scuba
Ilustrasi masker scuba (SHUTTERSTOCK/Ruben Nurdiasmanto)

Melansir Kompas.com, 14 April 2020, Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir, menjelaskan dasar pengujian kinerja utama masker.

Peneliti yang juga tengah melakukan studi terkait teknologi pada masker ini memaparkan tiga tahapan pengujian kinerja utama masker, yaitu:

  • Uji filtrasi bakteri (bactrial filtration efficiency)
  • Uji filtrasi partikulate (particulate filtration efficiency)
  • Uji permeabilitas udara dan pressure differential (breathability dari masker)

Menurut dia, masker kain dengan bahan yang lentur seperti scuba, pada saat dipakai akan terjadi stretching atau perenggangan bahan sehingga kerapatan dan pori kain membesar serta membuka yang mengakibatkan permeabilitas udara menjadi tinggi.

Akibatnya, peluang partikular virus untuk menembus masker pun disebutnya semakin besar.

 Terjadi Lagi, Viral Video Petugas Protokol Kesehatan Cekcok dengan Remaja Gara-gara Tak Pakai Masker

Buff

Ikat kepala polister atau kain buff untuk melindungi diri dari sengatan matahari
Ikat kepala polister atau kain buff untuk melindungi diri dari sengatan matahari (net)

Dilansir Healthline, Senin (14/9/2020), buff juga disebut tidak memberikan perlindungan yang efektif terhadap penyebaran virus corona.

Dalam sebuah studi dari Duke University di Carolina Utara, Amerika Serikat, para peneliti menyimpulkan buff yang terbuat dari campuran polyester dan spandeks tidak efektif memblokir droplet virus corona.

Meski demikian, karena mereka tidak melakukan penelitian pada buff yang menggunakan bahan lain, maka temuan tersebut tidak harus dilihat secara spesifik.

"Masalahnya adalah bahan apa yang digunakan," kata Mitchell H Grayson, direktur Divisi Alergi dan Imunologi di Rumah Sakit Anak Nationwide di Ohio.

Sementara, ahli penyakit menular, Ravina Kullar mengaku memakai buff, namun bukan yang berbahan poliester.

“Buff itu terbuat dari kapas dan juga berlapis tiga. Jadi cukup efektif," kata Kullar.

Grayson mengungkapkan, untuk penggunaan sehari-hari masker kain dengan beberapa lapisan bisa berfungsi sama baiknya dengan masker bedah. (Kompas.com/ Dian Erika Nugraheny/ Bayu Galih) (TribunMataram.com/ Asytari Fauziah)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemenkes Rekomendasikan Tiga Jenis Masker untuk Masyarakat".

BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul 3 Jenis Masker Rekomendasi Kemenkes untuk Cegah Penularan Virus Corona, Tidak Ada Scuba atau Buff.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved