Seorang Pasien Covid-19 Tunjukkan Gejala Parkinson, Tambahan Bukti Virus Corona Berdampak Serius

Sebuah studi kasus di The Lancet Neurology, mengungkap seorang pria tampak mengembangkan gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson.

Editor: Asytari Fauziah
AFP/STR/CHINA OUT
Ilustrasi pasien virus corona 

TRIBUNMATARAM.COM Sebuah studi kasus di The Lancet Neurology, mengungkap seorang pria tampak mengembangkan gejala yang mirip dengan penyakit Parkinson, tak lama setelah dirinya terinfeksi Covid-19.

Sebelumnya, berbagai virus memang telah dikaitkan dengan penyakit Parkinson, seperti virus influenza A dan Epstein-Barr. Namun, ini adalah pertama kalinya tercatat dikaitkan dengan Covid-19.

Pasien tersebut adalah seorang pria berusia 45 tahun dari Ashdod, Israel.

Ia dirawat di Rumah Sakit Universitas Samson Assuta Ashdod dengan gejala khas Covid-19, termasuk kehilangan penciuman, batuk kering, dan nyeri otot.

Polisi Meninggal Dunia karena Virus Corona, Sebelumnya Jadi Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19

Setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, dia dirawat di rumah sakit selama 3 hari, sebelum diisolasi di fasilitas Covid-19 selama 3 minggu, kemudian setelah itu dia dinyatakan negatif dan boleh pulang.

Namun, setelahnya, pria tersebut memerhatikan tangannya bergetar dan kemampuan menulisnya menurun.

Melansir IFL Science (22/9/2020), setelah dua bulan mendapatkan perawatan di Departemen Neurologi, di mana ia harus melakukan beberapa tes, hasilnya ditemukan ia memiliki fungsi kognitif yang normal.

Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19
Ilustrasi pasien virus corona, pasien Covid-19 (SHUTTERSTOCK/FunKey Factory)

Meskipun demikian, pria tersebut masih terus mengalami tremor pada tangannya dan gejala lain yang berhubungan dengan Parkinson.

Ia akhirnya didiagnosis dengan parkinsonisme (kondisi apa pun yang menyebabkan kelainan gerakan mirip Parkinson).

Sejak itu, kondisinya semakin menurun dan tulisan tangannya semakin tidak terbaca.

Ia mengalami tremor ekstrem di sisi kanannya dan berkurangnya kemampuan mengekspresikan wajah (hipomimia).

Gejala Covid-19 termasuk kehilangan penciuman, atau anosmia, yang biasanya mendahului penyakit Parkinson, tetapi ini pertama kalinya seseorang mengembangkan parkinsonisme akibat infeksi Covid-19.

Nunung dan Lima Orang Lainnya Positif Covid-19, Adik Kandung: Bukan Aib, Gak Harus Ditutupi

Meskipun tidak dapat diketahui secara pasti, bahwa virus corona secara langsung menyebabkan penyakit pada pria yang tidak memiliki riwayat keluarga Parkinson atau faktor risiko mencolok lainnya, penulis studi menduga bahwa Covid-19 memainkan peran penting.

Menariknya, mereka berhipotesis bahwa pria itu memiliki susunan genetik yang membuatnya cenderung terkena parkinsonisme akibat infeksi Covid-19, meski mereka belum mengetahui apa faktor genetik itu.

Alasan yang lebih mungkin adalah, banyak faktor yang terlibat dengan infeksi Covid-19 menyebabkan stres dan penghambatan langkah-langkah perlindungan alami tubuh untuk neuron, yang mengakibatkan kematian neuron.

Kasus ini menambah bukti yang berkembang, bahwa Covid-19 dapat berdampak serius dan bertahan lama pada otak.

Bukti menunjukkan, infeksi menyebabkan kerusakan pada suplai darah otak, dengan sebuah penelitian pada bulan Juni yang juga diterbitkan di The Lancet menemukan, 31 persen orang dengan efek psikologis terkait Covid-19 telah mengubah keadaan mental, dengan 10 orang bahkan mengembangkan psikosis.

Namun para peneliti menekankan, bahwa sangat jarang virus benar-benar memasuki sistem saraf pusat.

Tetapi, gejala gangguan neurologis mungkin terjadi, akibat sistem kekebalan yang berperang melawan infeksi.

UPDATE Virus Corona Nasional 23 September 2020

Penularan virus corona masih terjadi di masyarakat, sehingga kasus baru Covid-19 masih terus bertambah.

Melalui laman Covid19.go.id, Pemerintah kembali mengumumkan penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia.

Hingga Rabu (23/9/2020) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan sebanyak 4.465 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan ini menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 257.388 kasus sejak diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020 lalu.

Angka penambahan sebanyak 4.465 kasus baru yang dilaporkan hari ini adalah rekor tertinggi penambahan pasien Covid-19 dalam sehari selama masa pandemi.

 UPDATE Corona Dunia Rabu 23 September 2020: 31,8 Juta Kasus, 975 Ribu Meninggal & 23,4 Juta Sembuh

 Terpapar Virus Corona, Nunung Dirawat di RSUD Pasar Minggu, 5 Orang Terdekat Juga Positif Covid-19

Update terbaru penambahan kasus Covid-19 di Indonesia
Update terbaru penambahan kasus Covid-19 di Indonesia (BNPB)

Sebanyak 4.465 kasus baru yang dilaporkan hari ini, didapatkan dari pemeriksaan 38.181 spesimen dalam sehari.

Selain itu, dalam data tersebut juga menyebutkan bahwa ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Dalam periode yang sama, ada penambahan sebanyak 3.660 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Pasien yang dinyatakan sembuh ini sudah menjalani dua kali pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction dan hasilnya negatif.

Dengan demikian, total pasien yang dinyatakan sembuh kini mencapai 187.958 orang.

Meski demikian, masih terjadi penambahan pasien yang meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan Covid-19.

Dalam 24 jam terakhir, terjadi penambahan sebanyak 140 pasien yang meninggal dunia.

Dengan penambahan tersebut, maka total pasien yang meninggal dunia kini mencapai 9.977 orang.

Ilustrasi updte Covid-19
Ilustrasi updte Covid-19 (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Sebaran kasus baru per 23 September 2020

Sebanyak 4.465 kasus baru yang dilaporkan hari ini tersebar di 32 provinsi.

Ada 5 provinsi dengan penambahan terbanyak, yakni DKI Jakarta dengan 1.133 kasus baru, Jawa Barat dengan 516 kasus baru, Jawa Timur dengan 338 kasus baru, Jawa Tengah dengan 257 kasus baru, dan Banten dengan 216 kasus baru.

Berikut rincian sebaran kasus baru Covid-19 per 23 September 2020:

  1. DKI Jakarta: 1.133 kasus baru
  2. Jawa Barat: 516 kasus baru
  3. Jawa Timur: 338 kasus baru
  4. Jawa Tengah: 257 kasus baru
  5. Banten: 216 kasus baru
  6. Sumatera Barat: 204 kasus baru
  7. Kalimantan Timur: 196 kasus baru
  8. Riau: 188 kasus baru
  9. Papua: 138 kasus baru
  10. Bali: 130 kasus baru
  11. Sulawesi Selatan: 124 kasus baru
  12. Kepulauan Riau: 117 kasus baru
  13. Sumatera Selatan: 110 kasus baru
  14. Kalimantan Tengah: 92 kasus baru
  15. Sulawesi Tenggara: 90 kasus baru
  16. Sumatera Utara: 87 kasus baru
  17. Papua barat: 87 kasus baru
  18. Kalimantan Selatan: 82 kasus baru
  19. DIY: 63 kasus baru
  20. Aceh: 50 kasus baru
  21. Gorontalo: 48 kasus baru
  22. Bengkulu: 31 kasus baru
  23. Kalimantan Utara: 29 kasus baru
  24. NTB: 24 kasus baru
  25. Maluku Utara: 21 kasus baru
  26. NTT: 17 kasus baru
  27. Lampung: 16 kasus baru
  28. Bangka Belitung: 14 kasus baru
  29. Sulawesi Tengah: 14 kasus baru
  30. Sulawesi Barat: 10 kasus baru
  31. Jambi: 9 kasus baru
  32. Kalimantan Barat: 6 kasus baru
  33. Sulawesi Utara: 6 kasus baru
  34. Maluku: 2 kasus baru

Total: 4.465 kasus baru 

(Kompas.com/ Bestari Kumala Dewi/ Bestari Kumala Dewi) (TribunStyle.com/ Anggie/ Dhimas Yanuar)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Pria Alami Gejala Parkinson Setelah Terinfeksi Covid-19" dan Tribunstyle.com dengan judul UPDATE Virus Corona Nasional 23 September 2020, Bertambah 4.465, Total 257.388 Kasus Covid-19.

BACA JUGA di Tribunnewsmaker.com dengan judul Pasien Covid-19 Tunjukkan Gejala Parkinson, Bukti Virus Corona Berdampak Serius & Bertahan di Otak.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved